5 Contoh Puisi untuk Peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November

Mengalir deras keringat

Membasahi badan yang terlilit

Bawa angan jauh entahlah ke mana

Seperti pungguk rindukan bulan

Jiwa ini tersuruk dalam duka cita

Pagi sebagai malam

Bulan sebagai tahun

Demikian lama sudah menunggu

Dianya tidak jua terlepas

Seandainya saya si kesatria

Saya tentu selamatkanya

Namun, semua cuman mimpi

Dirinyalah yang perlu usaha

Untuk bawa keluar dari kegelapan kekal.

Di Hari Pahlawan mari kita menunduk

Mengenang mereka, jiwa yang agung

Berkorban tanpa takut dan ragu

Untuk meraih kemerdekaan satu

Dalam sejarah yang kelam

Mereka adalah bias cahaya

Berkorban demi bendera berkibar

Dengan semangat yang berkobar

Dari titik darah mereka

Marilah kita melangkah bersama

Membangun negeri yang tercinta

Agar Indonesia tetap terjaga.

Wahai pahlawanku

Kan ku ingat selalu jasamu

Semua jadi terbuka akan perjuanganmu

Kau bela kemerdekaan

Kau ikhlas pertaruhkan jasmani rohani

Untuk nusa dan bangsa

Jasamu kan kekal

Bersemayam di hati penerusmu

Karena pengorbananmu

Rakyat dan bangsa sekarang makin maju

Kuat kuat menyatu

Meneruskan harapan sucimu

Terima kasih pahlawan

Kau sudah berkorban untuk Negaraku

Terima kasih pahlawan.

Di hari bersejarah yang penuh berkat

Kita mengenang pahlawan yang hebat

Yang berjuang berkarat-karat

Untuk mewujudkan bangsa bermartabat

10 November hari yang dahsyat

Berperang dengan darah dan keringat

Untuk mengusir penjajah laknat

Demi Indonesia tegak dan selamat

10 November hari keramat

Banyak pejuang jatuh dan wafat

Meski raganya tak lagi terlihat

Namun semangatnya tak pernah tamat.

Seandainya kau pahami bangsa ini sekarang

Barang kali senyumu bisa menjadi tangismu

Kemungkinan tawamu bisa menjadi sendumu

Wahai pahlawanku

Maafkan kami yang tidak dapat membenahi

Negara yang menderita ini

Namun, kami akan janji kepadamu

Merampas kembali kemerdekaan yang utama itu

Perjuangan dahulu jadi bangsa yang bermartabat

Yang sejahtera kekal selama-lamanya

Di sekarang ini sampai kelak.

Sumber: Diedit, Seuntaipuisi

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.