Bola.com, Jakarta - Ayah merupakan sosok yang akan selalu berjuang demi kebahagiaan seluruh anggota keluarganya. Ayah juga merupakan sosok yang memberikan pengaruh dalam pembentukan dan bertanggung jawab melindungi keluarganya.
Pada hakikatnya, ayah merupakan sosok yang penting dalam keluarga dan seorang teladan, terutama bagi anak-anaknya.
Baca Juga
Advertisement
Kamu dapat mengungkapkan apresiasi, rasa cinta, dan terima kasih kepada ayah atas segala yang telah beliau lakukan serta berikan kepadamu. Misalnya, kamu bisa menyampaikan puisi bertema ayah.
Nah, agar makin mengena dan berkesan, kamu bisa menyampaikan puisi tersebut pada peringatan Hari Ayah Nasional 12 November. Kamu bisa menyampaikannya secara langsung atau melalui pesan singkat.
Bagi yang tertarik, kamu bisa menyimak kumpulan contoh di bawah ini.
Berikut lima contoh puisi bertema ayah, penuh rasa cinta, dikutip dari laman Tumpukanpuisi dan Ruangseni, Kamis (9/11/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perjalanan Waktu Sang Ayah
Ribuan hari waktu yang kau lalui
Melewati rintangan demi aku puteramu
Ayahku tersayang hingga kini masih tetap berjuang
Walau tubuhmu melemah
Walau ragamu telah membunggkuk
Puluhan tahun waktu yang kau jalani
Melewati onak dan duri demi kami keluargamu
Ayahku tercinta hingga kini masih tetap berjalan
Walau telapak kakimu kini melepuh
Hingga perih dan pedih tak lagi kau rasa
Seperti sinar mentari
Kasih yang kau suguhkan
Sungguh tak mampu ku membalasnya
Ayahku sayang
Sungguh kami menyayangimu.
Advertisement
Kekhawatiranku
Ku tahu itu berat untukmu
Ku tahu itu sakit untukmu
Namun kau coba untuk menahan
Namun kau coba untuk kuat
Ayah
Di sini ku merindukanmu
Lantunan doa selalu ku curahkan
Hanya untukmu
Untuk kesembuhanmu
Ayah
Tahukah kau keadaanku disini
Di sini ku menahan tangisku
Menahan air mataku
Khawatir akan kesehatanmu
Ayah
Ku tahu kau punya kekuatan
Kau bisa menahan sakit itu
Dan kau bisa melewati semua itu.
Saat Ayah Tidur
Saat ayah tidur
Kutemukan seberkah kedamaian di sana
Tepatnya di wajahmu yang senja itu
Kulihat di sana begitu banyak sajak balada
Saat ayah tidur
Kutemukan wajah kebebasan
Laksana rindu terbebas dari kesepian menghujam
Di sanalah kutemukan ia
Saat ayah tidur
Saat itulah kau menjadi asli tanpa topeng tanpa drama
Kau menjadi dirimu yang rapuh dan sakit
Kau menjadi manusia wajar bukan robot
Saat ayah tidur
Ingin rasanya kumenangis
Mengingat sebait takdir kita yang sekarat
Mati tidak mau menyerah tidak bisa
Saat ayah tidur
Ayah kudongakkan wajahku ke atas biru
Kumohon padapNya dengan khidmat
Semoga aku selalu bersamamu
Melihat tidurmu ayah.
Advertisement
Rindu untuk Ayah
Malam ini tanpa bintang di langit
Hanya hitam yang bertasbih di sana
Sama seperti hatiku yang sedang hitam
Gersang tanpa hangat pelukan ayah
Angin masih datang dengan cara sama
Memanjat setiap pucuk ranting hingga ulu hati
Aku di sini beku bagai pucat tanpa warna
Di sini aku masih merindukan sosokmu ayah
Ayah aku sangat merinduimu
Merindukanmu dengan cara diam bisu kata
Ayah engkau teramat jauh di mata
Untuk menyentuhmu saja aku harus melihat langit
Doa kukirim untuk rasa rindu ini
Kujadikan ia penawar segala rasa asa
Kugenggam ia hingga putih
Ayah masihkah kau di sana?
Ayah malam ini kukirim sepucuk rindu
Rindu yang telah uban kusimpan di laci hati
Kutitip ia pada angin malam yang beku
Semoga pucuk rinduku sampai di jasadmu.
Sejuta Tanya dalam Hati
Sejak dulu hati ini bertanya-tanya
Terbuat dari apakah ragamu itu
Sejak dulu aku bertanya-tanya
Terbuat dari apakah tulang-tulangmu itu
Sejak dari dulu aku selalu bertanya
Terbuat dari apa otot-ototmu yang kekar itu
Wahai ayahanda
Kau bekerja siang dan malam
Di bawah terik matahari
Tak jarang kau pun berjuang
Melawan derasnya hujan
Hingga tak lagi kau pedulikan
Tentang dirimu sendiri
Hingga tak lagi kau rasakan
Perih dan sakitnya luka di dadamu
Yang setiap hari tergores
Sebagai ganti upah yang kau terima
Demi menghidupi keluargamu
Ayah
Ragamu begitu kuat untuk melawan segala rintangan kasar
Tulang-tulangmu begitu tegak untuk memanggul beban berat itu
Otot-ototmu sangat kuat untuk memikul segala bentuk beban yang harus kau terima
Demi keluargamu
Demi keluargamu
Sejak dulu sejuta tanya dalam hati terkumpul dalam relung hati
Yang tak satupun terjawab
Yang ku tahu pasti hanyalah satu hak
Bahwa kau adalah ayah yang sangat kucintai
Dengan sepenuh hati.
Sumber: Tumpukanpuisi, Ruangseni
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement