Sukses


Apa Saja Struktur Cerpen? Ini Penjelasan dan Contohnya

Bola.com, Jakarta - Cerpen adalah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan suatu permasalahan. Cerpen merupakan jenis teks berbentuk narasi.

Umumnya cerpen mengisahkan satu permasalahan yang disajikan oleh satu tokoh. Cerpen terdiri kurang dari 10.000 kata sehingga dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.

Secara singkat, jalan cerita dalam cerpen hanya berpusat pada satu konflik saja. Cerpen merupakan cerita fiksi atau cerita yang tidak benar-benar terjadi.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah prosa berisi gagasan, pikiran, pengalaman yang diimajinasikan dan membentuk sebuah peristiwa dengan satu peristiwa puncak.

Cerita pendek memiliki unsur pembangun yang meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Cerpen terbentuk dari tiga struktur yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi.

Berikut ini penjelasan tentang struktur dalam cerpen yang perlu dipahami, dilansir dari simpkd.id, Selasa (14/11/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema

Ide cerita yang mendasari jalan cerita, biasanya ditulis dalam bentuk kata benda (nomina). Contoh: persahabatan, perjuangan, keadilan, dan lain-lain.

2. Alur/Plor

Urutan peristiwa atau jalan cerita. Ada dua macam alur yakni alur maju (linier) dan alur kilas balik. Beberapa tahapan alur, sebagai berikut:

a. Pengenalan situasi cerita

b. Pengungkapan peristiwa

c. Menuju pada adanya konflik

d. Puncak konflik

e. Penyelesaian

3. Latar/setting: terdiri dari waktu, tempat, suasana.

4. Tokoh dan watak tokoh

5. Pemeran yang diceritakan dengan karakter atau sifatnya.

6. Penokohan

  • Berdasarkan jenisnya: protagonis, antagonis, tritagonis
  • Berdasarkan pelaku: utama dan sampingan
  • Berdasarkan cara pandang: analitik (diceritakan langsung oleh pengarang) dan dramatik (melalui ciri fisik, lingkungan, jalan pikiran tokoh, dialog dan tanggapan orang lain)

7. Amanat

Pesan/pelajaran yang ingin disampaikan pada pembaca secara tersirat maupun tersurat,

8. Sudut pandang

Sara pandang penulis menceritakan isi atau kejadian dalam sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua, yakni:

a. Sudut pandang orang pertama.

i. Pelaku utama: "aku" tokoh utama.

ii. Pelaku sampingan: "aku" menceritakan orang lain.

 

b. Sudut pandang orang ketiga

i. Serba tahu: "dia" menjadi tokoh utama.

ii. Pengamat: "dia" menceritakan orang lain. 

3 dari 4 halaman

Unsur Ekstrinsik

1. Nilai-nilai (sosial, religius, kebudayaan, moral).

2. Latar belakang kehidupan pengarang.

3. Kondisi zaman saat karya diciptakan.

4. Tingkat pendidikan.

5. Profesi/pekerjaan.

6. Status sosial ekonomi.

7. Psikologis pengarang.

4 dari 4 halaman

Struktur Cerpen

1. Orientasi

Bagian ini berisi pengenalan tokoh, latar, ataupun unsur-unsur cerita lainnya.

Contoh:

Usianya 15 tahun. Rambutnya panjang, berwarna hitam dan ikal. Alisnya berwarna hitam tebal. Matanya agak sipit. Hidungnya tidak terlalu mancung dan tidak terlalu pesek. Bibirnya berwarna merah muda, mulutnya ada lesung pipit di pipi sebelah kanan. Kulitnya berwarna sawo matang. Namanya Ningsih, ia tinggal dengan ibunya.

Bagian di atas mengenalkan Ningsih melalui fisiknya.

2. Komplikasi

Bagian ini berisi akibat dari adanya masalah yang dialami tokoh utama. Akibat itu dapat berupa konflik atau pertentangan pada diri tokoh itu sendiri (konflik batin) ataupun reaksi dari tokoh lain.

Contoh:

Reva selalu memarahi Ningsih. Tidak hanya itu, Reva juga memperlakukan Ningsih dengan kasar. Melihat hal itu, Deri menjadi tak tahan. "Reva, cukup! Gak perlu kayak gitu! Gak perlu mencubit, apalagi menghina! Kamu keterlaluan! Ketua OSIS macam apa kamu!" Deri meluapkan emosinya.

Kutipan di atas menceritakan reaksi tokoh Deri atas keadaan Ningsih. Ia emosi melihat Reva memarahi Ningsih.

3. Resolusi

Bagian ini berisi penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh.

Contoh:

Sore hati itu teman-teman sekelas Ningsih menengok ibunya. Ningsih sangat senang, teman-temannya sangat baik. Reva dan orang tuanya juga menengok ibunya. Reva sudah tahu semuanya. Ningsih memaafkan sikap Reva terhadap dirinya. Ningsih senang, tak henti-hentinya bersyukur.

Bagian di atas menceritakan penyelesaian, Ningsih memaafkan kesalahan Reva. Ningsih senang dan bersyukur.

 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar cerpen lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer