Sukses


Apa Itu Koordinasi? Yuk, Pahami Ciri dan Jenisnya

Bola.com, Jakarta - Koordinasi adalah proses penyelarasan segala hal yang sedang dikerjakan oleh anggota tim.

Integrasi atau sinkronisasi dilakukan supaya semua orang dapat bekerja mencapai tujuan bersama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring menjelaskan koordinasi adalah perihal mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur.

Koordinasi dilakukan dengan fungsi utama, menghindari konflik atau perpecahan. Kemudian, menciptakan efisiensi dan kepedulian antar individu.

Jika fungsi koordinasi bisa dijalankan maka tujuan bersama akan lebih mudah dicapai dengan sempurna.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang koordinasi, dilansir dari laman Glints, Rabu (15/11/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Koordinasi

1. Adanya integrasi seluruh pekerjaan tim

Kamu akan melihat bagaimana setiap orang bekerja untuk menyelesaikan satu tugas besar bersama. Jadi, tugas mereka berhubungan satu sama lain.

Setiap orang bukan mengerjakan tugasnya masing-masing, atau bahkan mengerjakan hal yang sama persis dengan rekan kerjanya.

2. Proses yang berkelanjutan

Koordinasi adalah proses berkelanjutan yang tidak bisa hanya terjadi dalam satu atau dua kali bekerja. Namun, sifatnya juga fluktuatif. Ada beberapa bagian yang membutuhkan kerja sama, ada juga tugas yang memang mengedepankan kerja independen.

3. Usaha yang disengaja

Koordinasi bukanlah proses natural yang terjadi begitu saja, tetapi dibutuhkan niat dan komitmen yang kuat dari semua orang.

Misalnya, seorang marketing staff ingin meluncurkan campaign secepat mungkin. Namun, task management dari tim kreatif belum siap sehingga campaign tidak bisa dijalankan tepat waktu.

Jadi, kerja sama antara tim marketing dan kreatif bukan merupakan proses natural, tetapi diperlukan adanya kesatuan yang hanya bisa terjadi melalui coordination.

4. Menciptakan kesatuan kerja

Yang dimaksud dengan kesatuan kerja adalah semua tugas yang berbeda-beda dikerjakan untuk tujuan yang sama.

Kesatuan kerja inilah yang menjadi tujuan dari koordinasi agar semua divisi atau departemen dapat berjalan beriringan dan tidak bekerja sendiri-sendiri.

5. Melibatkan fungsi kerja yang luas

Biasanya, koordinasi tak hanya dibutuhkan pada dua atau tiga fungsi kerja saja. Pada akhirnya, semua divisi pasti berkaitan untuk menunjang visi dan misi perusahaan.

Tim content perlu berkoordinasi dengan tim desain, lalu harus juga berkoordinasi dengan tim marketing untuk menyesuaikan strategi content marketing, misalnya. Setelah itu, mereka perlu juga berkoordinasi dengan tim IT dan SEO untuk mengoptimalkan konten artikel di website.

3 dari 3 halaman

Jenis-Jenis Koordinasi

1. Koordinasi internal

Internal coordination meliputi seluruh proses kerja sama antara posisi eksekutif, manajer, divisi, departemen, dan seluruh staf di dalam perusahaan.

Koordinasi internal ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu koordinasi vertikal dan horizontal.

Sesuai namanya, vertical coordination adalah integrasi pekerjaan yang dilakukan antara pemegang jabatan yang tinggi dengan anggotanya. Misalnya, seorang sales manager berkoordinasi dengan staf sales. Setelah itu, mereka akan melaporkan hasil pekerjaan kepada atasannya, yaitu sales supervisor.

Sementara, horizontal coordination dilakukan antara karyawan yang memegang posisi yang sama. Misalnya, kerja sama di antara para head departement atau satu karyawan dengan rekan kerjanya satu tim.

2. Koordinasi eksternal

Sebaliknya, external coordination terjadi antara perusahaan dengan para publik eksternalnya. Hal ini dilakukan untuk memahami lebih dalam kebutuhan setiap publik eksternalnya sehingga bisa memperbaiki kerja sama yang terjalin.

Dikarenakan banyaknya pihak eksternal yang perlu diperhatikan, biasanya perusahaan memiliki seorang public relations officer untuk menangani koordinasi eksternal ini.

Contoh pihak eksternal di antaranya adalah pemerintah, institusi keuangan, mitra, marketing agency, dan lain-lain.

 

Sumber: Glints

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer