Bola.com, Jakarta - Tindakan perundungan atau bullying masih marak terjadi. Padahal, banyak korban yang sudah terdampak.
Di sisi lain, masih banyak pula pelaku bullying yang tidak kapok maupun jera, walau sudah mendapatkan hukuman atas tidakan yang dilakukan.
Advertisement
Ya, bullying sudah menjadi masalah yang sangat serius di kalangan masyarakat. Tindakan semacam ini bisa dijumpai baik di sekolah, tempat kerja, dan bahkan di dunia maya.
Untuk membantu mencegah terjadinya kejadian serupa, kamu bisa membagikan puisi tentang bullying sebagai langkah mengampanyekan antiaksi perundungan tersebut.
Puisi tentang bullying berisi ajakan dan pesan-pesan positif tentang pentingnya empati, keberanian, dan perjuangan untuk mengatasi perundungan.
Berikut lima contoh puisi tentang bullying, yang sarat dengan pesan moral positif, dikutip dari laman Berkaspuisi dan blog.kibrispdr, Selasa (14/11/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Stop Membulliku!
Hari-hariku
Menyeruput segelas luka
Menimbun tumpukan hina
Memunguti serpihan duka
Dalam keruhnya telaga air mata
Bergelayut kantung mataku yang bungkuk
Pun seolah deretan gigi yang gingsul enggan bersorak sorai
Di tengah kerumunan tawa mereka
Ya!
Aku menelan cerca
Aku menikahi cela
Membiarkan murka hanya mewadah di dada
Menukikkan semangkuk iba dalam getar merana
Aku ingin meronta!
Namun jemariku telah lebih dahulu kau potong semua
Akupun berharap sama
Membiaskan secuil beda rupa dan tahta
Kali ini kubertanya
Apa aku pernah goresmu luka?
Apa kau bahagia kalaku lara?
Stop membulliku kawan!!
Bukankah aku juga sama makhluk Tuhan?
Advertisement
Bullying di Sekolah
Di sekolah yang penuh dengan remaja
Tak ada yang menyadari
Bahwa di antara mereka ada yang mengalami sakit
Mereka disiksa, dibuli oleh teman-temannya
Tapi siapa yang tahu?
Tidak ada yang peduli
Mereka terus menyakiti
Dengan tawa dan ejekan
Membuat sakit hati yang tidak terlukiskan
Tak ada yang mengerti
Betapa sakitnya
Betapa merana hatinya
Betapa tertekan jiwanya
Hingga akhirnya ia merasa tidak ada harapan
Tidak ada tempat untuk bergantung
Kecuali diri sendiri
Tapi kita harus bersikap
Tidak boleh diam saja
Harus ada sesuatu yang dilakukan
Untuk menghentikan kekerasan ini
Untuk memberikan harapan kepada mereka yang terluka
Kita harus bersikap
Agar tidak ada lagi yang mengalami bullying.
Menghadapi Bullying
Mereka mengejek dan mencaci
Membuat kita merasa malu
Tapi jangan biarkan mereka
Menghancurkan harapanmu
Jangan pernah tunduk
Terhadap kekerasan
Bangkit dan tegakkan kepala
Jadilah yang terkuat dari mereka semua
Jangan pernah merasa takut
Untuk mengatakan tidak
Karena setiap orang berhak
Untuk hidup damai dan sejahtera
Jadilah penolong bagi yang lain
Yang mengalami bullying
Bantulah mereka untuk bangkit
Dan tidak merasa sendiri
Jangan pernah merasa takut
Untuk meminta bantuan
Karena ada banyak orang yang siap
Untuk mendengar dan membantumu
Jadilah orang yang kuat
Dan jangan pernah takut
Untuk menghadapi bullying
Dan jadilah pahlawan bagi yang lain.
Advertisement
Hei Pengganggu
Kenapa, kenapa kamu ingin membuatku menangis?
Lalu menertawakanku seperti itu
Apakah itu membuatmu merasa baik?
Dengan membuatku merasa sangat buruk?
Hei, pengganggu.
Apakah seseorang sudah menyakitimu?
Membuat kamu harga dirimu rendah?
Lalu kamu melampiaskannya kepadaku?
Karena itu membuatmu merasa tinggi
Aku yakin kamu takut dan sendirian
Jika kamu melihat ke dalam mataku, kamu akan melihatnya
Hei, pengganggu, kamu sangat mirip denganku.
Melawan Si Perundung
Bullying, oh si perundung
Kau pikir itu lucu
Membuat orang lain merasa kecil
Membuat mereka merasa tidak berharga
Kata-katamu seperti belati
Membelah jauh ke dalam jiwa mereka
Meninggalkan luka yang akan bertahan seumur hidup
Saat mereka berjuang untuk menjadi utuh
Kau mengejek dan meremehkan
Dan tertawa atas penderitaan mereka
Namun sebenarnya, si perundung
Kau yang gila
Hati mu kosong
Penuh dengan kemarahan dan kebencian
Namun cinta dan kasih sayang
Adalah yang seharusnya kita rayakan
Jadi mari kita berdiri bersama
Dan melawan si perundung
Karena hanya dengan begitu kita akan menemukan
Kedamaian dan harmoni.
Sumber: Berkaspuisi, Blog.kibrispdr
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement