Bola.com, Jakarta - Pencemaran lingkungan merupakan hal yang kerap dijumpai dan harus dihadapi. Pencemaran lingkungan dapat berasal dari berbagai sumber, baik alami maupun hasil dari aktivitas manusia.
Dampak pencemaran lingkungan sangat luas dan kompleks. Pencemaran dapat merusak ekosistem alami, mengancam keanekaragaman hayati, dan mempercepat perubahan iklim.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran lingkungan terbagi menjadi tiga jenis. Satu di antara jenisnya ialah pencemaran tanah.
Pencemaran tanah merupakan satu di antara masalah lingkungan serius yang dihadapi oleh planet kita. Bahan kimia buatan manusia dapat dengan mudah memasuki dan mengubah lingkungan alami tanah, memberikan dampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia.
Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan kita, dan berikut adalah beberapa informasi dan cara yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi pencemaran tanah.
Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri pencemaran tanah, penyebab, dan cara menanggulanginya, dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id dan dlh.semarangkota.go.id, Selasa (21/11/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Pencemaran Tanah
1. Derajat Keasaman (pH) Tanah Sangat Tinggi
Tanah yang memiliki derajat keasaman (pH) sangat tinggi tidak dapat digunakan untuk menanam tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya. pH yang tinggi justru akan merusak bagian-bagian dari tanaman.
2. Kandungan Mineral Sangat Sedikit
Tanah yang baik dan subur pasti mengandung banyak mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan tanah untuk hidup. Namun, jika sudah tercemar, jumlah kandungan mineral-mineral tersebut sangat sedikit dan digantikan oleh zat polutan yang kadarnya melebihi ambang batas.
3. Tanah Mengandung Plastik Dan Bahan Lain yang Tidak Dapat Diuraikan
Jika tanah mengandung plastik dan bahan lain yang tidak dapat diuraikan dalam jumlah besar, dapat dipastikan tanah tersebut sudah tercemar.
Plastik dan bahan tersebut akan mengontaminasi tanah dalam jangka waktu lama sehingga membuat kondisi tanah sangat buruk.
4. Pertumbuhan Mikroorganisme dan Jamur Tidak Ada
Tanah yang subur menjadi tempat tinggal yang baik untuk mikroorganisme dan jamur. Satu di antara ciri tanah yang tercemar adalah tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme dan jamur, baik di permukaan maupun dalam tanah.
5. Unsur Hara Tanah Hilang
Selain dapat menyuburkan tanah, unsur hara berperan penting dalam perkembangan mikroorganisme dan tanaman. Jika unsur hara hilang, pertumbuhan dan perkembangan tersebut tidak akan terjadi.
Hilangnya satu di antara bagian penting dari tanah ini dapat terjadi karena adanya logam dalam tanah, kontaminasi dari pestisida, dan limbah cair, baik dari industri maupun rumah tangga.
Advertisement
Penyebab Pencemaran Tanah
1. Sisa pestisida dari pertanian
Pestisida yang digunakan dalam pertanian dapat meresap ke dalam tanah, mengancam struktur ekosistem.
2. Limbah deterjen
Pembuangan limbah deterjen langsung ke tanah dapat mengandung bahan kimia berbahaya.
3. Pengikisan lapisan humus
Air dapat mengikis lapisan humus, mengurangi kesuburan tanah.
4. Deposit senyawa asam
Hujan asam menghasilkan senyawa asam yang merusak tanah.
Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi pencemaran tanah:
1. Pengurangan penggunaan plastik
Kita bisa berkontribusi dengan mengurangi pemakaian plastik dan membuangnya dengan benar agar tidak mencemari tanah dan air.
2. Daur ulang sampah
Melalui daur ulang, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik, logam, kaca, dan karet yang mencemari tanah.
3. Penanganan limbah deterjen
Menampung limbah deterjen dalam bak penampungan untuk proses pengendapan dan penjernihan sebelum dibuang.
4. Pemeliharaan lapisan humus
Kita semua dapat berpartisipasi dalam menjaga kelestarian tumbuhan untuk melindungi lapisan humus tanah.
5. Remediasi dan bioremediasi
Menanggulangi pencemaran tanah bisa menggunakan metode remediasi on-site, off-site dan bioremediasi. Berikut pengertiannya:
- Remediasi on-site, pembersihan di lokasi pencemaran dengan langkah-langkah seperti pembersihan dan venting (injeksi).
- Remediasi off-site, penggalian tanah tercemar dan membersihkannya di tempat yang aman dengan bantuan instalasi pengolah air limbah.
- Bioremediasi, menggunakan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri untuk mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun.
Sumber: Kemdikbud, dlh.semarangkota.go.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement