Sukses


Cara Mengatasi Survivor Guilt beserta Gejalanya

Bola.com, Jakarta - Survivor guilt adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang menjadi satu-satunya yang selamat dari sebuah musibah mematikan.

Penyebab utama survivor guilt adalah peristiwa traumatis di masa lampau, seperti bencana alam, perang, kecelakaan, dan sejenisnya.

Ada faktor lain yang dapat menjadi penyebab perasaan bersalah pada kasus survivor guilt, yaitu kurangnya support dari orang terdekat atau dari keluarga.

Tidak hanya itu, survivor guilt juga bisa terjadi akibat kecemasan terhadap diri sendiri atau low esteem. Pasalnya, kondisi ini bisa membuat seseorang sering menyalahkan diri sendiri atas segala sesuatu yang terjadi di luar kendali.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang survivor guilt, disadur dari Klikdokter, Selasa (21/11/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Gejala Survivor Guilt

  • Memiliki pikiran irasional, seperti merasa tidak layak untuk selamat.
  • Sering mengalami mimpi buruk yang berhubungan dengan peristiwa traumatis.
  • Mengalami perubahan emosi, misalnya menjadi lebih sensitif atau mudah marah.
  • Muncul perasaan hopeless atau putus asa.
  • Tubuh sering merasa lelah meski cukup istirahat.
  • Kurang motivasi untuk menjalani kehidupan.
  • Sering sakit kepala, mual, dan sakit perut.
  • Menutup diri dari lingkungan sekitar.
3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Survivor Guilt

Survivor guilt adalah bentuk dari stres pasca trauma atau PTSD. Jadi, cara mengatasinya harus di bawah pengawasan tenaga profesional secara langsung.

Terapi yang biasanya diberikan untuk kasus survivor guilt adalah art therapy. Dengan terapi ini, pasien bisa menggambarkan masa lalunya melalui media seni guna membantu mengatasi traumanya tersebut.

Selain itu, psikolog juga mungkin akan memberikan cognitive behavioral therapy (CBT) untuk mengubah pola pikir pasien terkait trauma yang dialaminya. Psikolog pun akan menyarankan pasien untuk mencari tempat bercerita yang dapat dipercaya, bisa keluarga atau sahabat terdekat.

Menjadi satu-satunya orang yang selamat dari musibah mematikan dapat mencetuskan survivor guilt. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena dapat sepenuhnya mengganggu kestabilan mental.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 11/7/2021)

Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer