Sukses


Macam-Macam Jenis Hipotek

Bola.com, Jakarta - Hipotek adalah istilah lain dari mortgage. Hipotek merupakan jenis pinjaman yang digunakan untuk membeli rumah, tanah, atau aset tidak bergerak lainnya.

Nantinya, cicilan pinjaman digabung dalam serangkaian pembayaran rutin pokok dan bunga. Hipotek dengan suku bunga tetap biasanya memiliki jangka waktu 15-30 tahun.

Akhrinya, properti yang dibeli berfungsi sebagai jaminan untuk mengamankan pinjaman. Jadi, ketika peminjam gagal melunasinya, pihak bank berhak untuk menyita properti tersebut.

Itulah mengapa tidak semua orang dapat memperoleh pinjaman ini. Bank akan melakukan serangkaian penilaian baik dari skor kredit hingga penghasilan.

Agar kamu makin paham, berikut penjelasan lebih lanjut tentang hipotek, dilansir dari laman Glints, Rabu (22/11/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Macam-Macam Jenis Hipotek

1. Fixed-rate mortgage

Sesuai namanya, fixed-rate mortgage adalah jenis yang memiliki bunga tetap. Fixed-rate mortgage juga biasanya disebut sebagai hipotek tradisional.

Dari awal hingga periode pinjaman, kamu akan membayar besaran bunga yang sama.

KPR dengan bunga tetap bisa digolongkan ke dalam jenis ini.

2. Adjustable-rate mortgage

Adjustable-rate mortgage menerapkan bunga tetap hanya pada awal-awal periode pinjaman.

Biasanya bank menerapkan hal ini untuk menawarkan pinjaman yang lebih terjangkau. Dengan begitu, cara ini dapat mempermudah nasabah yang ingin mengajukan. Seiring berjalannya waktu, barulah besaran bunga akan dinaikkan berdasarkan kondisi pasar.

Di Indonesia juga terdapat pilihan KPR dengan skema bunga jenis ini.

3. Interest-only loans

Ini merupakan jenis yang kurang umum jika dibandingkan dengan fixed-rate dan adjustable-rate mortgage.

Interest-only loans melibatkan jadwal pembayaran yang rumit. Awalnya, kamu hanya akan membayar angsuran bunga pinjamannya saja. Setelah itu, sisa pinjaman dapat dilunasi sekaligus atau melalui cicilan bulanan yang jauh lebih tinggi.

Itulah mengapa jenis yang satu ini dapat memberimu keringanan di awal periode karena angsuran bulanannya tidak terlalu besar.

3 dari 3 halaman

Keuntungan dan Kerugian Hipotek

Keuntungan hipotek

1. Termasuk good debt

Setidaknya, utang dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu bad debt dan good debt.

Bad debt adalah utang yang diambil hanya untuk tujuan konsumsi, sedangkan good debt dapat membantumu berinvestasi, menghasilkan uang, atau mencapai kemudahan hidup yang lebih baik.

Nah, membeli properti melalui utang hipotek adalah satu di antara contoh good debt, terlebih lagi jika memang kamu tujukan untuk investasi masa depan.

2. Dapat mengalokasikan uang untuk keperluan lain

Saat membeli properti secara tunai, tak jarang seseorang harus benar-benar menguras tabungannya. Akibatnya, uang yang dipakai untuk membeli properti tidak bisa lagi digunakan untuk keperluan lain.

Di sisi lain, apabila membelinya melalui hipotek, kamu dapat mengalokasikan uang tunai tersebut untuk instrumen investasi atau kebutuhan lain.

 

Kerugian hipotek

1. Melalui proses yang panjang

Saat pengajuan hipotek, kamu harus mengorbankan waktu, tenaga, dan juga uang yang tidak sedikit.

Mulai proses mencari properti yang diinginkan, hingga pengajuan ke bank. Jadi, jangan lupa untuk perhitungkan biaya keseluruhan prosesnya agar lebih siap setiap ada pengeluaran.

2. Risiko perubahan bunga

Kekurangan selanjutnya ialah risiko perubahan bunga, terutama jika kamu mengambil jenis adjustable-rate mortgage.

Jika kamu ingin menghindari risiko ini, sangat dianjurkan untuk memilih jenis fixed-rate mortgage. Namun, kamu mungkin tidak bisa mendapatkan cicilan serendah adjustable-rate mortgage di awal periode pinjaman.

3. Tanggungan utang jangka panjang

Bagi sebagian orang, memiliki utang adalah hal yang cukup memberatkan. Apalagi hipotek adalah jenis pinjaman jangka panjang. Selain membebani secara finansial, hal ini juga mungkin akan memberi pengaruh negatif bagimu dari segi psikologis.

 

Sumber: Glints

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer