Bola.com, Jakarta - Pancasila merupakan dasar serta landasan ideologi Bangsa Indonesia. Maka dari itu, penting untuk menerapkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, berkaitan dengan Pancasila, Bangsa Indonesia mempunyai dua hari bersejarah. Pertama, hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945 dan hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober.
Baca Juga
Advertisement
Pada 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila karena pada tanggal tersebut rumusan Pancasila sebagai dasar negara pertama kali disampaikan oleh Soekarno.
Sementara itu, berbagai kejadian pemberontakan di Tanah Air yang melibatkan banyak pihak menjadi pemicu lahirnya hari Kesaktian Pancasila, yang ditetapkan pada tanggal 1 Oktober 1965.
Melalui dua hari bersejarah tersebut, wajar tentunya hingga saat ini Pancasila dijadikan sebagai landasan hidup Bangsa Indonesia. Hal itu berarti, setiap nilai-nilai yang ada dalam sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara.
Ada lima sila sila atau biasa disebut Pancasila yang dirumuskan dalam pidato Bung Karno.
Kelima sila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian kelima sila tersebut mempunyai nilai-nilai yang harus ditanamkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
Berikut ini rangkuman mengenai contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti dilansir dari laman GuruPPKn, Kamis (1/10/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Penerapan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Sila pertama sangat mengutamakan aspek ketuhanan dalam setiap segi kehidupan kita.
Berikut ini contoh penerapan Pancasila, khususnya sila Ketuhanan yang Maha Esa, dalam kehidupan sehari-hari:
1. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.
2. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
3. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.
4. Saling bekerja sama antarumat beragama dalam hal yang bersifat memajukan kepentingan umum, misalnya kerja bakti atau gotong royong di desa.
5. Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai UUD 1945, setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Advertisement
2. Penerapan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Rantai emas menjadi lambang dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mewakili keinginan Bangsa Indonesia untuk berada di posisi setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Di bawah ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab:
1. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras, dan adat istiadat.
2. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita dalam berbagai kondisi.
3. Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang dimaksud ialah membeda-bedakan sesama warga negara, baik perbedaan karena tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
4. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.
5. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.
3. Penerapan Sila Persatuan Indonesia
Pohon beringin menjadi simbol sila ketiga yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Persatuan di antara rakyat Indonesia merupakan kekuatan dasar dalam mempertahankan keamanan dan pertahanan Indonesia dari ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
Berikut ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila Persatuan Indonesia:
1. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih maju.
3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.
4. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.
5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.
Advertisement
4. Penerapan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.
Sila keempat juga bisa dikatakan mewakili semangat demokrasi yang menjadi bentuk pemerintahan Indonesia. Berikut ini contoh penerapan sila keempat:
1. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.
2. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan menggunakan hak pilih serta mengajak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.
3. Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu sebagai salah satu perwujudan demokrasi.
4. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakan atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada kita.
5. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.
6. Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.
5. Penerapan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Padi dan kapas menjadi simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Adanya sila tersebut diharapkan bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Di bawah ini beberapa contoh penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
1. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda kesulitan.
2. Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
3. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa saja orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.
4. Tidak mengganggu orang lain, apa pun yang sedang kita lakukan. Menegur siapa saja yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan di tengah masyarakat.
5. Menghargai karya atau hasil ciptaaan orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan sendiri.
6. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
Sumber: GuruPPKn
Advertisement