Sukses


18 Kata-Kata Mutiara Ibnu Sina, Ilmuwan Muslim Pelopor Ilmu Kedokteran

Bola.com, Jakarta - Ibnu Sina merupakan pelopor ilmu kedokteran eksperimental. Ibnu Sina memiliki dua karya yang paling berpengaruh, yaitu ensiklopedia filsafat Kitab al-Shifa (Buku Penyembuhan) dan The Canon of Medicine.

Dua karyanya itu menjadi warisan bagi dunia kedokteran yang diakui oleh dunia Barat.

Sejak usia 16 tahun, Ibnu Sina sudah mempelajari ilmu logika dasar dalam ilmu pengobatan dibimbing oleh Natili. Beliau adalah satu di antara filsuf pertama yang menerapkan logika filsafat terhadap teologi Islam.

Ibnu Sina juga menjadi satu di antara ilmuwan berpengaruh di abad pertengahan masa kejayaan Islam. Ibnu Sina merupakan penulis yang sangat produktif.

Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan. Pada usia 21 tahun, Ibnu Sina telah menghasilkan 240 karya tulisan.

Karya-karyanya merambah bidang matematika, geometri, astronomi, fisika, kimia, metafisika, filologi, musik, dan puisi. Sejak dini, Ibnu Sina memiliki minat belajar yang tinggi.

Konon, pada umur 10 tahun, Ibnu Sina telah membaca Al-Qur'an dan belajar satra. Ibnu Sina lahir pada 370 Hijriah atau 980 masehi di Afsyanah, saat ini merupakan satu kota kecil di Uzbekistan.

Dengan sederet keahlian dan kecerdasan yang dimiliki itulah, membuat banyak orang meneladani cara hidup Ibnu Sina.

Berikut ini sajian kata-kata mutiara dari Ibnu Sina yang bisa kamu jadikan teladan dalam menjalani hidup, seperti dikutip dari laman Katabijak, Klikkata, dan Kata Apik, Selasa (23/6/2020).

1. "Tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali kemalasan. Tak ada obat yang tak berguna selain kurangnya pengetahuan".

2. "Saat kebodohan menguasai kesadaran, maka kesadaran memiliki hak untuk berbuat hal paling bodoh".

3. "Nafs (jiwa) dalam jasad itu bagai burung dalam sangkar, merindukan kebebasan di alam lepas, menyatu lagi dengan alam rohani. Setiap kali ia mengingat alam asalnya, ia pun menangis rindu ingin kembali".

4. "Mereka mengajak orang-orang menuju ke surga, sementara mengajak anak yatim makan saja mereka tidak mampu".

5. "Dokter yang bodoh adalah ajudan kematian".

6. "Saya lebih memilih memiliki hidup yang pendek dengan lebar daripada yang sempit dengan panjang".

7. "Saya membenci kedatangan saya di bumi ini dan saya membenci kepergian saya".

8. "Waktu hanyalah sebuah fitur dari kenangan dan harapan kita".

9. "Ketika anak telah mendapatkan asuhan ibunya, maka ajarkanlah ia adab-adab Islam sebelum ia diserang oleh nilai-nilai buruk".

10. "Bilamana kamu bingung, aku pun pergi salat menghadap Maha Pencipta sampai dibukakan-Nya kesulitan dan kemudahan-Nya kesukaran".

11. "Orang yang bijak membetulkan kesilapan diri dengan melihat kesilapan orang lain".

12. "Orang yang arif itu dermawan. Bagaimana ia tidak akan dermawan, karena harta benda baginya bukanlah kekayaan. Kekayaan yang sejati ialah cinta akan kebenaran".

13. "Kita diuji dengan adanya suatu kelompok yang mengira bahwa Allah tidak memberi petunjuk, selain pada mereka".

14. "Bangsa yang dijajah biasanya menjadi malas karena jiwanya senantiasa dikongkong oleh pihak penjajah dan mereka ini tidak mampu membela diri karena rasa kalah telah mematahkan semangat mereka".

15. "Aku paling takut pada sapi, sebab ia punya tanduk, namun tak punya akal".

16. "Jangan mudah menuduhku murtad. Imanku pada agama sungguhlah kuat. Aku memang unik, tapi aku bukan fasik".

17. "Saat hati sedang marah, jangan menjawab persoalan".

18. "Kalaulah Anda tidak mampu untuk menggembirakan orang lain janganlah pula Anda menambah duka".

 

Sumber: Katabijak, Klikkata, Kata Apik

Video Populer

Foto Populer