Bola.com, Jakarta - Sajak adalah satu di antara bentuk karya sastra yang penyajiannya dibuat dengan baris-baris yang teratur dan terikat. Dalam sajak sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sajak adalah bentuk karya sastra yang teratur dan terikat dalam baris-barisnya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam KKBI juga menjelaskan bahwa sajak merupakan gubahan karya sastra yang sangat mendominasi, baik kesepadanan bunyi, kekontrasan, keselarasan bunyi bahasa, maupun kesamaan.
Sajak merupakan jenis puisi yang tidak terikat pada aturan. Sajak termasuk puisi Melayu. Ada juga yang mengatakan sajak adalah puisi baru yang bebas dari sebuah aturan dalam pembentukan baris, kata-kata, rangkap,dan irama.
Nah, bagi yang ingin memahami lebih dalam tentang sajak, penting untuk mengetahui ciri-ciri, sifat hingga jenis-jenisnya.
Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri sajak, sifat hingga jenis-jenisnya, seperti dilansir dari laman Seputarpengetahuan, Rabu (17/2/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri dan Sifat Sajak
Ciri-Ciri Sajak
1. Memiliki bentuk tertentu, berurutan di dalam baris yang sejajar, memiliki pola (untuk puisi tradisional), atau memiliki bentuk bebas.
2. Ungkapan kata dan bahasa pada sajak dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, dan keharmonisan bunyi.
3. Baris pada sajak disusun membentuk pola atau ikatan tertentu (untuk puisi tradisional) dan tanpa pola ikatan tertentu.
Sifat-Sifat Sajak
1. Tidak memiliki pengucapan bunyi yang tetap.
2. Sajak tidak mengemukakan pertentangan bunyi atau rima akhir di ujung tiap-tiap barisnya.
3. Memiliki bait, namun jumlah baris pada tiap baitnya tidak tetap.
4. Mempunyai baris-baris yang membentuk bait.
5. Mempunyai keharmonian atau penyesuaian yang baik antara isi dengan tata bahasa.
Advertisement
Jenis-Jenis Sajak
Jenis Sajak Berdasarkan Posisinya
Berdasarkan posisinya, sajak dibagi menjadi dua jenis yaitu:
- Sajak Awal
Sajak awal adalah persesuaian bunyi suku kata yang letaknya di awal kata.
- Sajak Akhir
Sajak akhir adalah penyesuaian bunyi suku kata yang terletak di akhir kata.
Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Suku Kata
Berdasarkan kesesuaian bunyi suku katanya, sajak dibagi menjadi enam, yaitu:
- Sajak Penuh atau Sajak Sempurna
Sajak penuh atau sajak sempurna adalah jenis sajak yang ditandai dengan kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara penuh.
- Sajak Paruh atau Sajak Tidak Sempurna
Sajak paruh atau sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir, namun tidak penuh atau secara keseluruhan.
- Sajak Aliterasi
Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap kata kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata.
- Sajak Asonansi
Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya.
- Sajak Rangkai
Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, namun hanya pada beberapa suku kata.
- Sajak Rangka
Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata.
Jenis-Jenis Sajak
Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata
Berdasarkan kesesuaian bunyi akhir setiap katanya, sajak dibagi menjadi lima jenis di antaranya yaitu:
- Sajak Rata atau Sajak Sama
Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-a.
- Sajak Silang atau Sajak Senkelang
Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-a-b.
- Sajak Kembar atau Sajak Pasangan
Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-b-b.
- Sajak Peluk atau Sajak Paut
Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-b-a.
- Sajak Patah atau Sajak Putus
Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a
Sajak Bebas
Selain jenis-jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas. Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun bunyi yang sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini.
Advertisement
Bentuk-Bentuk Sajak
Bentuk-bentuk Sajak:
1. Disitkhon
Disitkhon merupakan sajak yang ditulis dalam bentuk dua baris bagi tiap-tiap bait. Sajak yang sebaitnya terdiri dari tiga baris dianggap tak sesuai.
2. Quantrain
Quantrin merupakan sajak yang tiap baitnya terdiri dari empat baris. Bentuknya lebih mirip pantun dan syair.
3. Quintain
Quintain merupakan sajak yang baitnya terdiri atas lima baris atau kalimat.
4. Sextet
Sextet merupakan sajak yang berisi sekitar enam baris dalam tiap baitnya.
5. Oktaf (stanza)
Oktaf merupakan sajak yang tiap baitnya terdiri dari delapan baris atau kalimat.
Sumber: Seputarpengetahuan