Bola.com, Jakarta - Drama merupakan jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Dalam dunia seni, drama bisa menjadi satu di antara hiburan untuk melepaskan penat.
Kata drama berasal dari bahasa Yunani 'draomai' yang berarti beraksi, bertindak, berbuat, dan berlaku. Pada hakikatnya, drama menggunakan beberapa tokoh untuk mengungkapkan dialog disertai gerak-gerik dan unsur artistik pertunjukan.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan.
Adapun cerita atau kisah yang dipentaskan akan melibatkan konflik atau emosi yang tersusun.
Secara umum, drama merupakan satu di antara aliran dalam sastra yang berisi komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan perilaku kehidupan manusia di atas panggung.
Lantaran menggambarkan perilaku manusia yang lekat dengan kehidupan sehari-hari, drama akan diwarnai dengan konflik masalah untuk menghibur para penonton.
Ada beragam jenis drama yang biasanya dipentaskan. Kemudian dalam drama, terdapat unsur-unsur yang membangun.
Lalu apa saja jenis dan unsur-unsur yang terdapat dalam drama? Berikut ulasannya seperti dilansir dari laman Kinibisa, Rabu (12/8/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-jenis Drama
1. Tragedi
Tragedi merupakan satu di antara jenis drama yang berisi cerita penuh kesedihan. Sepanjang jalannya cerita, kita akan menyaksikan tokoh atau pelaku utama akan mengalami kegagalan yang biasanya berujung dengan duka atau kematian.
2. Komedi
Komedi merupakan jenis drama yang menggambarkan suasana suka cita yang biasanya berisi lelucon. Jenis drama ini menjadi satu di antara yang cukup digemari semua kalangan karena akan menimbulkan tawa penonton. Meski demikian, drama komedi tidak sama seperti acara lawak sehingga masih sesuai dengan kaidah atau unsur drama.
3. Opera
Opera adalah drama yang dialognya diiringi dengan musik. Adapun lagu yang dinyanyikan pemain satu biasanya berbeda dengan pemain lain. Bentuk dari drama ini lebih mementingkan musik dan nyanyian, sementara para tokoh yang terlibat hanya sebagai sarana untuk menggambarkan suasana dalam cerita.
4. Melodrama
Melodrama merupakan jenis drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik. Jenis drama ini berasal dari drama opera yang kemudian dikembangkan menjadi aliran tersendiri dengan iringan peralatan musik. Jadi, dalam pementasan ini biasanya para tokoh ikut bernyanyi dan menari mengikuti irama musik.
5. Farce
Farce (dagelan) adalah jenis drama yang ringan dan lucu. Adegan dalam drama ini biasanya dibuat berlebihan dengan komedi yang melibatkan fisik. Drama jenis ini biasanya dikenal dengan nama komedi picisan.
6. Tablo
Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan penampilan pada aspek gerak atau tarian. Pemain akan melakukan gerakan sepanjang pementasan tanpa mengucapkan dialog sama sekali. Jadi, pemain menyampaikan cerita kepada penonton dengan gerakan yang mengandung banyak arti.
7. Sendratari
Sendratari adalah jenis drama yang menggabungkan antara seni drama dan seni tari. Sendratari mengutamakan gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog. Di Indonesia, sendratari banyak digunakan untuk menceritakan kisah ramayana yang menyelamatkan Dewi Sinta.
Advertisement
Unsur-unsur Drama
1. Tema
Tema merupakan satu di antara unsur paling penting dalam pementasan drama. Tanpa adanya tema, pementasan drama tidak akan menarik, sebab tokoh akan kesulitan memerankan watak atau karakter yang diperankan.
Pasalnya, tema atau pikiran pokok tersebut yang akan menjadi dasar sebuah pementasan drama. Selain itu, tema juga akan membantu penonton dalam menangkap atau memahami sajian pementasan tersebut.
2. Amanat atau Pesan
Unsur drama yang tidak kalah pentingnya ialah amanat. Dalam pementasan drama harus ada amanat atau pesan moral yang ingin disampaikan ke penonton.
Amanat dalam drama biasanya akan diselipkan melalui dialog-dialog yang diperankan oleh para tokoh. Dengan adanya amanat, penonton akan mendapatkan pelajaran atau pesan yang ada di dalam drama tersebut.
3. Plot
Plot atau alur merupakan rangkaian cerita dari awal sampai akhir pementasan drama. Secara umum, unsur drama ini mengandung permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian permasalahan.
Plot menjadi satu di antara unsur paling penting dalam sebuah drama, hal ini yang akan menentukan menarik tidaknya pementasan drama.
Unsur-unsur Drama
4. Penokohan
Unsur drama berikutnya, yaitu karakter atau perwatakan tokoh. Dalam sebuah pementasan drama, tokoh harus memiliki watak dan perilaku yang menonjol.
Watak tokoh ini harusnya sudah diciptakan saat penulis menulis sebuah naskah drama. Penokohan biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu protagonis dan antagonis.
5. Dialog
Dialog merupakan percakapan yang terjadi dalam sebuah pementasan drama. Dialog yang ada bisa terdiri satu tokoh dengan tokoh lainnya.
Ada juga berupa dialog sendiri atau yang biasa disebut monolog. Adanya dialog bisa menjadi penjelasan jalannya cerita.
6. Setting atau Latar
Setting merupakan satu di antara unsur drama yang paling mendukung pementasan. Biasanya setting akan disesuaikan dengan suasana dalam cerita.
Jadi, penonton akan memahami kapan, di mana, serta suasana yang diciptakan dalam pementasan tersebut. Selain itu, panggung juga harus mampu menggambarkan suasana yang tercipta dalam setiap adegan.
Maka dari itu, tak jarang kita melihat berbagai macam properti pendukung di atas panggung.
Â
Sumber:Â Kinibisa
Advertisement