Bola.com, Jakarta - Kata-kata gombal bahasa Jawa menjadi satu di antara cara memuji dan menarik perhatian seseorang. Kata-kata gombalan bisa membuat siapa saja merasa tersanjung, meski hanya sebatas kata.
Ungkapan rasa cinta terhadap seseorang tak melulu harus diungkapkan secara serius. Dengan kata-kata gombal bahasa yang santai, justru bisa membuat seseorang yang kamu cintai terus tersenyum dan terhibur.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, suasana juga menjadi lebih cair. Kata-kata gombal tak hanya cocok diungkapkan laki-laki saja, tetapi perempuan juga bisa memberikan rayuan.
Dengan begitu, baik laki-laki atau perempuan bisa saling menghibur saat menjalin sebuah hubungan. Jadi, kata-kata gombal tersebut bisa dijadikan sebagai pilihan untuk membuat hubungan menjadi erat, seru, dan asyik.
Di sisi lain, kata-kata gombal juga bisa diungkapkan dengan berbagai bahasa. Mulai dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris, hingga bahasa daerah.
Satu di antara bahasa daerah yang biasa digunakan ialah Jawa. Bahasa jawa kebanyakan digunakan orang-orang yang berasal dari wilayah Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah dan sebagian Jawa Barat.
Melalui kata-kata gombal bahasa Jawa ungkapan rasa cinta juga tetap bisa mengena. Ada banyak kata-kata gombal bahasa Jawa yang bisa diungkapan kepada pujaan hati.
Berikut ini Bola.com menyajikan, kata-kata gombal bahasa Jawa, seperti dikutip dari Brilio.net, Selasa (30/6/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kumpulan Kata-kata Gombal Bahasa Jawa
1. "Tuku lilin, entuk bonus fanta. Meskipun kowe nyebelin, nanging aku tetap cinta."
(Beli lilin, dapat bonus fanta. Msekipun kamu nyebelin, aku tetap cinta)
2. "Wit gedang cacahe telu, cintaku terhalangan brengose bapakmu"
(Pohon pisang jumlahnya tiga, cintaku terhalang brengos bapak kamu)
3. "Mergo nyawang fotomu, dadi nyungsep neng lendutan."
(Gara-gara melihat fotomu, jadi nyunsep di lumpur)
4. "Kaosku suwek kecantol lawang. Gayane cuek, asline sayang."
(Kaosku robek tergores pintu. Bergaya cuek, aslinya sayang)
5. "Tuku semen nang Arab. Sing dodol mbah Surip. Nek ra iso dadi konco akrab. Yo rapopo nek dadi konco urip."
(Beli semen di Arab, yang jual mbah Surip. Kalau gak bisa jaditeman akrab. Tidak apa-apa kalau jadi teman hidup)
6. "Aku pancen lelah, tapi aku janji ora bakal nyerah nggo nyanding sliramu."
(Aku memang lelah, tapi aku janji tidak akan menyerah untuk bersanding denganmu)
7."Percuma nek pacaran akhire balik kanan bubar jalan. Mending konconan, langkah tegap maju ke pelaminan."
(Percuma kalau pacaran akhirnya balik kanan bubar jalan. Lebih baik berteman, langkah tegap maju ke pelaminan)
8. "Mergo sing gawene ngekeki coklat bakale kalah karo sing ngekeki seperangkat alat sholat."
(Karena yang kerjaannya memberi coklat akan kalah sama yang memberi seperangkat alat sholat)
9. "Dalan lurus akeh jeglongan, menggok sithik nemu tikungan. Yen wis cinta kudu bertahan, ben gak ngrasakke kelangan."
(Jalan lurus banyak berlubang, belok sedikit ada tikungan. Kalau sudah cinta harus bertahan, agar tak merasakan kehilangan)
10. "Tuku buku ning Suroboyo, penak ro aku kok milih wong liyo."
(Beli buku di Surabaya, enak sama aku kok milih sama orang lain)
11. "Obat sing pait wae iso nggawe mari, mosok kowe sing manis iso gawe loro?"
(Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masa kamu yang manis bisa bikin sakit)
12. "Witing tresno jalaran seko sering dijak dolan rono-rono."
(Cinta tumbuh dari sering diajak jalan ke sana kemari)
13. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar."
(Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur)
14. "Tuku jamu karo nyawang wong ayu. Senajan kowe lemu, tetep muat ning atiku."
(Beli jamu sambil melihat orang cantik. Meskipun kamu gendut, tetap muat dihatiku)
15. "Tresno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo."
(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)
16. "Kowe gelem ngajari aku ora? Ngajari ben pantes nggo kowe."
(Kamu mau ngajarin aku tidak? Ngajarin supaya pantas buat kamu)
17. "Aku ora butuh maps utawa GPS nek karo kowe, aku wis yakin kudu neng endi"
(Aku tidak butuh maps atau GPS jika bersamamu, aku sudah yakin harus kemana)
18. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur."
(Cintaku padamu seperti kamera, fokus pada dirimu, yang lain ngeblur)
19. "Neng Prancis tuku buku ngge sinau, kowe sing manis gawe aku ra iso turu."
(Ke Prancis membeli buku untuk belajar, kamu yang manis bikin aku tidak bisa tidur.)
20. "Delok kijing karo ngguyu. Suging enjing bocah ayu."
(Lihat kijing sambil tertawa. Selamat pagi cantik)
21. "Bakso marem, baksone lemu-lemu. Atiku tentrem lek karo dirimu"
(Bakso yang paling memuaskan, bakso yang gendut-gendut. Hatiku tentram jika bersama dirimu)
22. "Bio mu kosong, oleh ora tak isi karo jenengku?"
(Bio mu kosong, boleh tidak diisi dengan namaku?)
23. "Godong bayem, digawe jamu. Atiku ayem, nyanding sliramu"
(Daun bayam dibikin jamu. Hatiku tentram bersanding denganmu)
24. "Nek buku jendela ilmu, sliramu jendela atiku."
(Kalau buku itu jendela ilmu, kamu jendela hatiku)
25. "Yen ono tanwin ketemu ba' kuwi diarani iqlab, yen sliramu ketemu aku insyallah biso ijab."
(Jika ada tanwin bertemu ba' itu namanya iqlab, jika kamu bertemu aku insyaalah bisa ijab)
26. "Yen kepedesen tambah kecap, mie jepang iku arane soba, masio jenengmu ora terucap, tapi tersirat neng jero doa."
(Kalau kepedasan tambambahkan kecap, mie jepang namanya soba. Meskipun namamu tak terucap, tapi tersirat didalam doa)
27. "Udan deres gak uwes-uwes, aku gemes karo wong manes."
(Hujan deras tidak berhenti, aku gemas sama orang manis)
28. "Mangan getuk marai lemu, senajan ngantuk tak enteni balesanmu."
(Makan getuk bikin gemuk, meskipun ngantuk tetap menunggu balasanmu)
29. "Sek penting kowe bahagia, tapi mung karo aku. Ora karo wong liya."
( Yang penting kamu bahagia, tapi cuma sama aku. Bukan sama orang lain)
30. "Golek banyu kekan Jerman, ora kudu ayu sing penting nyaman."
(Mencari air sampai Jerman, tidak harus cantik yang penting nyaman)
31. "Bengi peteng, awane padang. Ora kudu ganteng, sing penting sayang."
(Malam gelap, siangnya cerah. Tidak harus ganteng, yang penting sayang)
Disadur dari: Brilio.net (Mgg: Deta Jauda, Published: 8/11/2019).
Advertisement