Sukses


Pengertian Rasisme, Sejarah, Penyebab, dan Cara Menghindarinya

Bola.com, Jakarta - Rasisme atau rasialisme adalah suatu paham yang merasa ras diri sendiri merupakan ras yang paling tinggi daripada ras lainnya. Rasisme ini biasanya dikaitkan dengan paham diskriminasi suku, agama, ras, adat, golongan atau ciri-ciri fisik pada seseorang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasisme diartikan sebagai rasialisme. Di mana rasialisme adalah prasangka berdasarkan keturunan bangsa; perlakuan berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda.

Jadi, rasisme merupakan paham diskriminasi suku, agama, ras, adat (SARA), golongan ataupun ciri-ciri fisik umum untuk tujuan tertentu (biologis).

Rasisme secara umum dapat diartikan sebagai serangan sikap, kecenderungan, pernyataan, dan tindakan yang mengunggulkan atau memusuhi kelompok masyarakat terutama karena identitas ras.

Tindakan-tindakan rasisme terjadi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, hiburan, dan lain sebagainya. Adanya perilaku rasisme tersebut bisa menyebabkan perpecahan, baik antarsesama maupun golongan tertentu.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang rasisme, berikut ini rangkuman mengenai pengertian rasisme menurut ahli, penyebab, sejarah hingga cara mengindarinya, seperti dikutip dari Dosensosiologi dan Liputan6, Selasa (15/12/2020).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Pengertian Rasisme Menurut Ahli

Pramoedya Ananta Toer

Rasisme atau rasialisme ialah pemahaman yang menolak suatu golongan masyarakat yang berdasarkan atau berbeda ras. Dengan kata lain, mempunyai kelainan daripada umumnya.

Alo Liliweri

Rasisme adalah suatu ideologi yang mendasarkan diri pada diskriminasi terhadap seseorang atau sekelompok orang karena ras mereka bahkan ini menjadi doktrin politis.

Human Rights and Equal Opportunity Commission

Rasisme merupakan suatu ideologi yang menyumbangkan pernyataan mitos perihal kelompok ras dan etnis lainnya yang merendahkan kelompok atau komunitas tersebut.

Oliver C. Cox

Rasisme merupakan peristiwa, situasi yang menilai berbagai tindakan, dan nilai dalam suatu kelompok berdasar perspektif kulturalnya yang memandang semua nilai sosial masyarakat lain di luar diri mereka itu salah dan tidak dapat diterima.

3 dari 6 halaman

Sejarah Rasisme

Berdasarkan ciri fisiknya, manusia di dunia dapat dibagi ke dalam empat ras besar, yakni hitam, putih, kuning, dan merah. Seorang tokoh bernama Charles Darwin memperkenalkan konsep tentang ras.

Darwin memperkenalkan ras sebagai sesuatu hal yang mengacu pada ciri-ciri biologis dan fisik. Satu di antara yang paling jelas adalah warna kulit.

Mengutip Alo Liliweri dalam Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur (2005), asal mula istilah ras diketahui muncul sekitar tahun 1600. Kala itu, Francois Bernier, pertama kali mengemukakan gagasan tentang perbedaan manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah.

Kemudian dikutip dari publikasi dari Telkom University, secara historis rasisme berkembang saat ras yang berbeda bertemu dalam konteks kolonialisasi.

Spoonley (1990:96) dalam bukunya yang berjudul Ethnicity and Racism, mencoba menelusuri jejak-jejak rasisme, ia menyimpulkan bahwa ras adalah sebuah konsep kolonial yang berkembang saat semangat untuk melakukan ekspansi melanda Eropa.

Sebagai bagian dari ideologi kolonial, rasisme melegitimasi eksploitasi yang dilakukan masyarakat kolonial kulit putih Eropa terhadap ras lain. Paul Spoonley melacak kasus seperti itu juga menimpa warga keturunan Maori di tengah komunitas ras kulit putih di Selandia Baru.

4 dari 6 halaman

Penyebab Rasisme

Beberapa penyebab dari rasisme adalah antara lain sebagai berikut.

Sosialisasi dalam keluarga

Apa saja yang diajarkan orang tua pada anaknya, akan melekat dalam diri anaknya. Hal itu berarti, orang tua menjadi satu di antara faktor penyebab rasisme muncul.

Hal ini tersebut tentu bisa terjadi rantai kebencian yang tidak putus karena terus didoktrin antargenerasi.

Keputusan Kebijakan Pemerintah

Umumnya, penyebab rasisme yang paing sering terjadi karena keputusan kebijakan pemerintah, termasuk di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh keotoriteran dari pemimpin dalam pemerintah.

Budaya serta Adat Istiadat

Budaya dan adat istiadat setiap pelosok daerah atau bangsa tentu berbeda-beda yang otomatis memengaruhi pikiran, pemahaman serta perasaan antargolongan.

Selain penyebab yang disebutkan di atas, penyebab rasisme muncul yang lain adalah karena kesenjangan ekonomi, kesenjangan sarana dan prasarana, dan rasa cinta yang berlebihan serta munculnya rasa iri.

5 dari 6 halaman

Aspek Rasisme

Rasisme tidak terlepas dari dua aspek, yaitu diskriminasi ras dan prasangka ras (prejudice).

Diskriminasi Ras

Istilah diskriminasi ras mencakup segala bentuk perilaku pembedaan berdasakan ras. Bentuk diskriminasi ras tampak jelas dalam pemisahan (segregasi) tempat tinggal warga ras tertentu di kota-kota besar di dunia Barat maupun Timur.

Prasangka Ras

Aspek kedua dari rasisme adalah prasangka ras. Prasangka atau prejudice merupakan akar dari segala bentuk rasisme. Prasangka adalah pandangan yang buruk terhadap individu atau kelompok manusia lain dengan hanya merujuk kepada ciri-ciri tertentu seperti ras, agama, pekerjaan atau kelas.

Diskriminasi dan prasangka adalah dua hal yang saling menguatkan. Prasangka mewujudkan suatu rasionalisasi bagi diskriminasi, sedangkan diskriminasi acap kali membawa ancaman. Dalam suasana prasangka dan diskriminasi, tidak ada tempat bagi toleransi dan keterbukaan.

6 dari 6 halaman

Menghindari Sikap Rasis

Beberapa cara untuk menghindari sikap rasis, yaitu:

- Melihat segala hal dari sudut pandang orang lain. Bila berada dalam posisi mereka, kira-kira apa yang kamu rasakan?

- Menyadari bahwa setiap orang berbeda. Jadi, kamu tidak akan terjebak dalam stereotip.

- Jika terlanjur memiliki stereotip, ubahlah sedikit demi sedikit. Atau, cobalah merespons orang lain dengan cara yang lebih baik.

 

Sumber: dosensosiologi, Liputan6.com (Reporter: Husnul Abdi, Editor: Septika Shidqiyyah. Published: 6/10/2019).

Video Populer

Foto Populer