Sukses


Pengertian Puisi Lama dan Baru, Ketahui Masing-masing Perbedaannya

Bola.com, Jakarta - Puisi adalah satu di antara bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya imajinatif.

Puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulisnya. Pesan yang ingin disampaikan penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan bahasa sehari-hari.

Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan menjadi dua, yaitu puisi inkonvensional (modern atau baru) dan puisi konvensional (lama).

Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat oleh pengaturan dalam penciptaan puisi. Meski tidak terikat, tetap ada banyak aturan dalam puisi modern, seperti ritme, rima, dan musikalitas.

Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas.

Jenis-jenis puisi lama ialah pantun, gurindam, seloka, talibun, syair dan karmina.

Selain dari pengertian, masih ada perbedaan lain antara puisi lama dan puisi baru. Apa saja perbedaan puisi inkonvesional dan konvesional?

Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan puisi lama dan puisi baru, seperti dilansir dari laman Manjakan, Jumat (23/10/2020).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Perbedaan Puisi Lama dan Baru

Irama

Perbedaan lain antara puisi lama dan baru terletak pada irama saat pengucapan atau pembacaannya. Pada puisi lama iramanya harus tetap, yaitu dua kata dalam sekali ucap.

Sedangkan pada puisi baru iramanya dinamis dan sering dibuat mengikuti suasana yang diciptakan penulis sehingga perasaan penulis dan pesan penulis tentang puisi tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Bentuk

Bentuk adalah hal fisik yang akan terlihat dari tampilan sebuah puisi. Pada puisi lama bentuknya memiliki aturan seperti yang telah dijelaskan pada bagian pengertian.

Begitupun dengan puisi baru yang sifatnya lebih bebas dan tidak terikat aturan dalam bentuk penulisannya.

3 dari 4 halaman

Perbedaan Puisi Lama dan Baru

Penulis

Perbedaan selanjutnya terletak pada bagian penulis. Pada puisi lama penulisnya tidak diketahui, sedangkan pada puisi modern penulisnya diketahui bahkan dikenal.

Hal tersebut dikarenakan puisi lama merupakan bagian dari budaya yang disampaikan secara turun temurun sehingga masyarakat lebih mementingkan nilai kebaikan yang terdapat dalam puisi untuk dijadikan pembelajaran kepada generasi penerusnya.

Persebaran

Karena disampaikan secara turun temurun, puisi lama hanya dapat disebarkan dari lisan ke lisan, di mana biasanya dijadikan sebagi bentuk nasihat.

Hal tersebut yang juga mendukung fakta bahwa nama penulis pada puisi lama tidak diketahui.

Sementara, pada puisi baru dapat disebarkan melalui lisan maupun tulisan. Pada masa kini begitu banyak media massa yang menyediakan rubrik khusus puisi. Hal tersebut yang membuat penulis puisi modern lebih mudah diketahui dan dikenal.

Isi

Puisi lama dan baru dengan gaya modern juga memiliki perbedaan pada isinya. Pada puisi lama isi lebih mengarah kepada bentuk nasihat, sedangkan pada puisi baru umumnya berisi tentang curahan hati sang penulis.

4 dari 4 halaman

Ciri-ciri Puisi

Ciri-ciri puisi secara umum

1. Penulisan puisi dituangkan dalam bentuk bait yang terdiri atas baris-baris, bukan bentuk paragraf.

2. Diksi yang dipakai dalam puisi biasanya bersifat kiasan, padat, dan indah.

3. Penggunaan majas sangat dominan dalam bahasa puisi.

4. Pemilihan diksi yang digunakan mempertimbangkan adanya rima dan persajakan.

5. Dalam puisi, setting, alur, dan tokoh tidak begitu ditonjolkan dalam pengungkapan.

 

Ciri-ciri puisi lama

1. Anonim atau tidak diketahui siapa nama penulis puisi.

2. Terikat pada jumlah baris, rima, irama, diksi, intonasi, dan sebagainya.

3. Memiliki gaya bahasa yang statis/tetap dan klise.

4. Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.

 

Ciri-ciri puisi baru

1. Nama pengarang atau penulis puisi diketahui.

2. Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama.

3. Mempunyai gaya bahasa yang dinamis atau berubah-ubah.

4. Puisi cenderung bersifat simetris atau memiliki bentuk rapi.

5. Lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun.

6. Puisi biasanya berbentuk empat seuntai.

7. Terdiri dari kesatuan sintaksis atau gatra.

8. Pada tiap gatra terdiri dari empat sampai lima suku kata.

9. Isi puisi baru umumnya berisi tentang kehidupan.

 

Sumber: Manjakan

Video Populer

Foto Populer