Bola.com, Jakarta - Istilah pemanasan global mungkin kebanyakan orang sudah pernah mendengarnya. Namun, tak sedikit pula orang yang mengetahui pengertiannya.
Jadi, pemanasan global atau global warming adalah fenomena meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, lautan, dan daratan bumi secara menyeluruh.
Baca Juga
Advertisement
Pemanasan global juga bisa diartikan sebagai naiknya suhu bumi secara menyeluruh, ditandai dengan es di Kutub yang mencair dan temperatur di berbagai tempat di seluruh dunia yang cenderung naik.
Saat terjadi pemanasan global tersebut, suhu di bumi terasa makin panas. Tak hanya itu, keadaan cuaca di bumi juga menjadi ekstrem dan tidak menentu.
Dalam kondisi tersebut, tentu susah untuk bisa dihindari dan dihentikan secara menyeluruh. Hal itu dikarenakan pola hidup manusia yang terus berkembang dan berubah.
Kendati demikian, yang perlu dilakukan ialah mengurangi dampak yang lebih parah dari pemanasan global. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi proses pemanasan global.
Berikut ini rangkuman mengenai penyebab dan upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global, seperti dilansir dari laman dlh.semarangkota.go.id dan Salamadian, Selasa (3/11/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Pemanasan Global
1. Meningkatnya gas rumah kaca
Gas rumah kaca terjadi karena pembakaran minyak bumi. Bahan bakar batu bara serta pembakaran gas alam. Semua hal tersebut menyebabkan adanya pemanasan yang terpantul tidak diteruskan ke luar angkasa, tetapi kembali lagi ke bumi.
Gas yang paling berpengaruh adalah karbodiokasida.
2. Polusi udara karena bahan bakar
Bahan bakar mesin dari kendaraan bermotor, mobil, dan kendaraan lainya menghasilkan gas karbodiosida. Adanya gas ini menjadikan panas tidak bisa diteruskan keluar angkasa sehingga panas akan mengendap di bumi.
3. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca ini menjadikan panas yang berada di bumi tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa, tetapi terperangkap di atmosfer. Sebenarnya efek rumah kaca ini bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia. Namun, jika berlebihan akan menjadikan efek pada iklim dan cuaca yang ada di bumi.
4. Adanya penggunaan CFC yang berlebihan
Seperti diketahui, CFC merupakan bahan kimia yang diproduksi untuk berbagai peralatan rumah tangga seperti AC atau pendingin dan kulkas.
5. Adanya penggundulan hutan
Hutan menjadi satu di antara penyadap karbondioksida yang ada di bumi. Jika hutan sudah makin digunduli, lama kelamaan tidak ada yang bisa mengurangi karboidosida lagi.
6. Adanya polusi metana karena peternakan, pertanian, dan perkebunan
Selain karbodiokasi yang berperan paling besar dalam menyebabkan global warming adalah metana. Adanya gas metana ini berasal dari bakteri yang kekurangan oksigen untuk memecah bahan-bahan organik. Selain itu juga karana adanya pemupukan yang berlebihan.
Advertisement
Cara Mengatasi Pemanasan Global
1. Melakukan reboisasi
Reboisasi merupakan satu di antara cara efektif mengatasi karbon dioksida yang berlebihan. Menurut Thomas Crowther (ahli ekologi), menanam pohon adalah solusi termudah dan cara terefektif mengatasi pemanasan global.
Hal itu dikarenakan pohon dapat menyerap zat karbondioksida yang terperangkap di udara.
2. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
Saat ini sudah banyak orang yang mempunyai kendaraan pribadi. Penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan bisa menyebabkan pemanasan global.
Maka dari itu, sebiasa mungkin tinggalkan kendaraan pribadi, jika memungkinkan bepergian menggunakan kendaraan umum. Jadi, 30 orang dalam satu bus itu lebih baik daripada 30 orang mengendarai kendaraannya masing-masing bagi bumi.
3. Menghemat penggunaan energi
Satu di antara cara mengatasi pemanasan global ,yaitu mematikan lampu yang sudah tidak digunakan lagi. Listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik dan pembangkit listrik dihasilkan dari bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, gas alam atau batubara.
Dengan menghemat penggunaan energi, terutama listrik, kita berkontribusi pada pengurangan polusi yang berasal dari pembakaran zat-zat tersebut.
4. Meminimalisasi penggunaan plastik
Dalam artikel di jurnal Plos One via Salamadian, para peneliti menyimpulkan, dalam produk plastik seperti botol air, sedotan, tas kresek atau pembungkus makanan mengeluarkan gas etilena dan metana ketika terkena sinar matahari.
Itulah mengapa, mulailah meminimalisasi penggunaan bahan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan produk yang bisa dipakai berulang. Bawalah kantong belanjaan sendiri ketika berbelanja ke pasar atau supermarket agar kita tidak menyumbangkan lebih banyak sampah di bumi.
5. Gunakan produk ramah lingkungan
Saat ini, banyak produk yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, mulai lampu, ac, mesin cuci sampai motor listrik. Walau tetap menyumbang angka untuk pemanasan global, jumlahnya lebih sedikit dibanding produk lain pada umumnya.
6. Jalankan pola hidup sehat dan hemat
Pola hidup sehat, misalnya dengan bersepeda atau berjalan kaki ketimbang memakai kendaraan bermotor. Selain itu kita harus berhemat, dengan cara membeli barang yang seharusnya dibeli, jangan sampai tidak terpakai dan menjadi limbah yang mengotori lingkungan.
Sumber: Dlh Semarang Kota, Salamadian