Sukses


Cara Mencangkok Tanaman dengan Praktis, Mudah, dan Benar

Bola.com, Jakarta - Cara mencangkok tanaman perlu diperhatikan bagi Anda yang ingin memperbanyak tanaman dengan cara vegetatif.

Hasil yang diperoleh dengan cara mencangkok tanaman adalah mendapatkan bibit tanaman yang kualitasnya sama atau mirip sekali dengan kualitas induknya.

Tujuan pencangkokan adalah untuk mendapatkan anakan atau bibit untuk pembangunan bank klon, kebun benih klon, dan kebun persilangan karena dengan teknik ini, bibit yang dihasilkan bersifat dewasa sehingga lebih cepat berbunga atau berbuah.

Pencangkokan dilakukan pada pohon-pohon plus yang telah dipilih di kebun benih.

Bahan dan peralatan yang digunakan, antara lain media cangkok (moss cangkok, top soil, dan kompos), bahan pembungkus cangkok dari polibag hitam, tali rafia, zat pengatur tumbuh akar, insektisida, pita label, spidol permanen, pisau cangkok, parang, gergaji tangan, dan alat tulis.

Berikut cara mencangkok tanaman dengan praktis dan mudah, dilansir dari Merdeka, Kamis (17/12/2020).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Cara Mencangkok Tanaman Secara Konvensional

Berikut ini cara mencangkok tanaman dengan cara konvensional atau cara mencangkok tanaman yang paling banyak dan biasa dilakukan oleh petani;

  1. Pilih cabang yang sudah sehat dan kuat atau sudah berkayu.
  2. Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, tidak lebih kecil dari ukuran pensil. Sebaiknya warna kulit cabang cokelat muda atau hijau kecokelatan, tergantung jenis tanaman buah-buahannya.
  3. Cabang kemudian disayat dengan pisau secara melingkar dan dibuat memanjang ke bawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter cabang.
  4. Kemudian, kulitnya dikelupas sehingga bagian kambium yang seperti lendir tampak jelas. Kambium ini dihilangkan dengan cara dikerik dengan mata pisau sehingga bersih atau kering.
  5. Setelah dikerik, pada keratan bagian atas diolesi ataupun tanpa diolesi dengan hormon tumbuh. Contoh hormon tumbuh adalah Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air.
  6. Siapkan lembaran plastik atau sabut kelapa melingkar menyelubungi batang di bagian bawah keratan (1-2 cm). Ikat dengan tali plastik atau rafia.
  7. Selanjutnya, bekas sayatan ditutup dengan media cangkok, media diatur penempatannya agar rata menutupi luka keratan sampai melewati luka keratan bagian atas (1-2 cm). 
  8. Cangkokan dirawat dengan cara disiram secara rutin agar tidak kering. Biasanya setelah 2-3 bulan pada cangkokan yang berhasil akan tumbuh akar.
  9. Pada cangkok akar keluar karena aliran zat makanan (karbohidrat) dan auksin (hormon tumbuh yang mendorong keluarnya akar) mengalir ke bawah melalui kulit kayu (phloem) dan tertahan di bagian keratan sebelah atas sehingga pada keratan bagian atas ini penimbunan karbohidrat dan hormon jadi meningkat dan berbentuk kalus yang berubah menjadi akar tanaman.
  10. Apabila akar sudah memenuhi media, hasil cangkokan dianggap berhasil. Daun pada cabang terlihat segar. Cangkokan sudah bisa dipotong atau disapih dari induknya. Pemotongan cangkokan yang sudah tumbuh ini dilakukan dengan menggunakan gunting stek atau gergaji di bawah ikatan cangkok.
  11. Setelah dipotong dari induknya, sebagian daun dikurangi untuk menghindari penguapan yang berlebihan. Potong 1/2-1/3 helai daun dari seluruh daun yang ada dengan gunting stek. Plastik pembungkus media dilepaskan. Setelah itu cangkok disemaikan dalam polybag.
  12. Setelah cukup besar, cangkokan bisa dipindah ke kebun.
3 dari 4 halaman

Cara Mencangkok Tanaman dengan Media Kantong Plastik

Teknik ini hampir sama dengan cara mencangkok tanaman konvensional. Bedanya, media cangkok yang gunakan, yaitu cocopit (serbuk sabut kelapa) yang banyak tersedia di toko pertanian atau sabut kelapa yang sudah lebih dulu dimasukkan ke kantong plastik.

  1. Sabut kelapa dikupas atau dipisahkan dengan bagian kulit luarnya yang keras. Yang digunakan hanya sabut kelapa tanpa kulitnya.
  2. Sabut kelapa direndam dalam air, paling lama 1 minggu agar melunak sehingga mudah dipisah-pisahkan dan hilang kandungan zatnya karena zat tersebut dapat menghambat pembentukan akar tanaman.
  3. Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan serat-seratnya, maka sabut kelapa tersebut sudah siap digunakan, atau sabut kelapa kita potong-potong lebih kecil.
  4. Media, serbuk atau potongan sabut kelapa ditaruh di wadah.
  5. Tambahkan hormon pertumbuhan atau vitamin, contoh Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air.
  6. Media tadi dimasukkan ke kantong plastik ukuran ¼ kg untuk diameter batang yang kecil dan ½ kg untuk diameter batang yang lebih besar (ukuran kantong plastik disesuaikan diameter batang yang akan dicangkok).
  7. Isikan media dan padatkan sampai ¾ plastik, kemudian tarik ujung kantong plastik dan ditalikan. Dari 2 kg media akan dihasilkan 15-20 media dalam kantong plastik. Media dalam kantong plastik tersebut tahan sampai dengan 1 bulan.
  8. Cara penggunaan media tersebut tinggal menyobek atau mengiris memanjang satu sisi kantong plastik. Sisi sobekan tadi dimasukkan dari bagian bawah luka bila posisi batang melintang atau datar. Pada posisi batang tegak bebas dimasukkan, kemudian diselubungkan secara merata ke keratan batang tanaman.
  9. Selanjutnya diikat agar media pada posisi yang benar.
4 dari 4 halaman

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mencangkok

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan pencangkokan, yaitu;

  • Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada musim hujan sehingga akan membantu menjaga kelembapan media sampai berakar.
  • Pengambilan cangkok dilakukan setelah cangkok berumur 2-3 bulan. Pemotongan cangkok menggunakan gergaji, kemudian diturunkan secara hati-hati. Cangkok yang terlalu panjang dipotong sebagian dan daunnya dikurangi untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.
  • Cangkok yang telah dipisahkan dari pohon induknya segera ditanam (aklimatisasi) pada media campuran tanah dengan kompo atau pupuk kandang (3:1). Kegiatan ini dilakukan di persemaian yang diberi naungan dengan intensitas cahaya lebih dari 50 persen. Pemeliharaan cangkok di persemaian dilakukan sampai bibit siap ditanam di lapangan. Biasanya setelah tiga bulan, cangkok telah memiliki perakaran yanag kompak dan siap dipindahkan ke lapangan.
  • Pembuatan cangkok pada satu pohon tidak bisa dilakukan dalam jumlah banyak karena akan mengganggu atau merusak pohon tersebut.

 

 

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Edelweis Lararenjana. Published: 14/5/2020)

Video Populer

Foto Populer