Bola.com, Jakarta - Syair merupakan bentuk karya sastra Indonesia lama yang berasal dari Persia atau Arab. Syair memiliki karateristik sendiri. Ada beberapa ciri-ciri syair yang mudah dikenali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, syair diartikan sebagai puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama.
Baca Juga
Advertisement
Adapun secara istilah, kata atau istilah 'syair' berasal dari bahasa Arab, yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti 'perasaan yang menyadari'.
Syair di dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi dalam perkembangannya, syair ini telah mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair didesain sesuai keadaan dan situasi yang terjadi.
Syair terkenal sebagai media untuk mengungkapkan isi hati tentang suatu peristiwa, kejadian, seseorang, atau perasaan.
Untuk lebih memahami tentang syair, perlu membaca pengertian para ahli, ciri-ciri, jenis jenis syair hingga contohnya.
Berikut ini rangkuman mengenai ciri-ciri syair, jenis hingga contohnya seperti dilansir dari laman Pendidikan dan DosenBahasa, Selasa (26/1/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Unsur-Unsur Syair
Unsur Intrinsik Syair
1. Tema, merupakan ide pokok yang ingin penyair sampaikan dengan melalui syairnya kepada para pembaca. Tema yang digunakan oleh sang penyair, beragam. Contohnya seperti tentang kemanusiaan, agama, alam, keindahan, pendidikan, budi pekerti, dan lain sebagainya.
2. Perasaan, merupakan sesuatu yang ingin penyair utarakan/ungkapan yang berupa ciri khasnya, cara pandang, karakter, dan lain sebagainya.
3. Nada, suatu intonasi atau penekanan dalam isi syair yang dapat berupa mengejek, menasihati, bergurau, bergembira, mengkritik, berbelas kasihan serta sebagainya.
4. Amanat, merupakan suatu pesan atau nasihat yang ingin penyair sampaikan kepada tiap-tiap pembaca. Umumnya pesan di dalam syair ditafsirkan sendiri oleh pembaca sesuai pemahaman pembaca.
Â
Unsur Ekstrinsik Syair
1. Latar belakang kehidupan penyairnya.
2. Pendidikan penyair.
3. Latar belakang budaya dan sosial.
4. Adat atau kebiasaan masyarakat setempat.
Advertisement
Ciri-Ciri Syair
1. Terdiri dari 4 baris
Ciri-ciri syair yang pertama adalah terdiri dari empat baris. Syair bisa teridiri dari beberapa bait. Namun, di tiap baitnya, syair harus terdiri dari empat baris.
Contohnya adalah syair karya St. Takdir Alisjahbana:
Berhentilah kisah raja Hindustan (baris 1)
Tersebutlah pula suatu perkataan (baris 2)
Abdul Hamid Syah paduka Sultan (baris 3)
Duduklah baginda bersuka-sukaan (baris 4)
Â
Penggalan syair di atas menunjukkan jumlah baris dalam syair, yaitu sebanyak empat baris.
Â
2. Tiap baris terdiri dari empat-enam kata
Ciri-ciri syair selanjutnya adalah terdiri dari enam sampai enam kata dalam tiap barisnya. Berikut contohnya:
Paksi / Simbangan /konon / namanya (4 kata)
Cantik / dan / manis / sekalian / lakunya (5 kata)
Matanya / intan / cemerlang / cahayanya (4 kata)
Paruhnya / gemala / tiada / taranya (4 kata)
Â
3. Tiap baris terdiri atas delapan-12 suku kata
Tiap baris syair memiliki delapan sampai 12 suku kata. Suku kata merupakan jumlah gabungan satu atau lebih huruf konsonan dan satu huruf vokal. Sebagai contoh, kata kamus terdiri dari dua suku kata: ka dan mus. Berikut contohnya:
Ter/bang/nya/ Sim/bang/an ber/pe/ri/-pe/ri/ (11 suku kata)
Lin/tas/ di/ Kam/pung/ Ba/yan/ Jo/ha/ri/ (10 suku kata)
Ter/li/hat/lah ke/pa/da/ pu/tri/nya/ Nu/ri/ (12 suku kata)
Mu/ka/nya/ ce/mer/lang/ ma/nis/ ber/se/ri/ (11 suku kata)
Ciri-ciri Syair
4. Semua baris adalah isi
Berbeda dengan pantun yang memiliki sampiran di dua awal barinya, syair hanya terdiri dari isi dalam empat barisnya. Ciri-ciri syair inilah yang membedakannya dengan pantun dan puisi lama lainnya.
Tiap baris dalam syair biasanya menyampaikan cerita atau pesan. Berikut contohnya:
Bermula kisah kita mulai
Zaman dahulu zaman bahari
Asal mulanya sebuah negeri
Timbulnya kerajaan Raja di Candi
Kerajaan bernama Negara Dipa
Raja pertama Empu Jatmika
Putra tunggal Mangkubumi dengan Sitira
Asal Negeri Keling di Tanah Jawa
Mangkubumi saudagar kaya
Kerabat raja yang bijaksana
Berputera seorang elok rupanya
Empu Jatmika konon namanya
Â
5. Memiliki rima akhir a-a-a-a
Ciri-ciri syair lainnya adalah memiliki rima atau akhiran a-a-a-a tiap barisnya. Ini berbeda dengan ciri pantun yang memiliki rima a-b-a-b. Contoh:
Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan manis sekalian lakunya
Matanya intan cemerlang cahayanya
Paruhnya gemala tiada taranya
Â
6. Berisi cerita atau pesan
Syair biasanya berisi tentang sebuah cerita atau kisah yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama/filsafat, atau rekaan belaka. Syair juga bisa berisi petuah atau nasihat bijak.
Advertisement
Jenis-Jenis Syair
Syair Panji
Syair panji merupakan syair pelipur lara. Syair ini biasanya bertema kisah pengembaraan dan peperangan. Dalam syair panji terdapat unsur kisah percintaan.
Syair Romantis
Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara hikayat maupun cerita rakyat.
Syair Kiasan
Syair kiasan menyampaikan pesan dalam bentuk kiasan. Syair ini disebut juga syair binatang dan bunga-bungaan. Isinya merupakan sindirian atau kiasan terhadap suatu peristiwa.
Syair Sejarah
Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan.
Syair Agama
Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat, yaitu syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat.
Contoh Syair
Syair Burung Nuri Karya Sultan Badaroedin
Â
Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan manis sekalian lakunya
Matanya intan cemerlang cahayanya
Paruhnya gemala tiada taranya
Â
Terbangnya Simbangan berperi-peri
Lintas di Kampung Bayan Johari
Terlihatlah kepada putrinya Nuri
Mukanya cemerlang manis berseri
Â
Simbangan mengerling ke atas geta
Samalah sama berjumpa mata
Berkobaran arwah leburlah cinta
Letih dan lesu rasa anggauta
Â
Â
Sumber: Pendidikan, DosenBahasa
Advertisement