Bola.com, Jakarta - Teks negosiasi adalah teks yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Dalam teks negosiasi berisi kalimat-kalimat kesepakatan mengenai persoalan yang membutuhkan penyelesaian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kehidupan sehari-sehari, proses negosiasi merupakan hal yang umum dilakukan. Bahkan, setiap orang mungkin pernah melakukan kegiatan tawar menawar, terutama dalam hal jual beli.
Kedua pihak yang melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang akan disepakati. Hasil akhir dari negosiasi tersebut harus terdapat persetujuan dari semua pihak dengan kesepakatan bersama.
Mungkin itu sedikit gambaran mengenai apa itu teks negosiasi. Untuk mengetahui lebih dalam tentang teks negosiasi bisa memahami ciri-ciri, tujuan, struktur hingga contohnya.
Berikut ini rangkuman mengenai tujuan ciri-ciri, struktur, hingga contoh teks negosiasi, seperti dilansir dari laman Pendidikanmu, Kamis (8/10/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tujuan dan Ciri-ciri Teks Negosiasi
Tujuan Negosiasi
Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa di antaranya untuk:
1. Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian, dan persetujuan.
2. Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.
3. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution).
Â
Ciri-Ciri Teks Negosiasi
1. Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).
2. Mengarah pada tujuan praktis.
3. Memprioritaskan kepentingan bersama.
4. Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.
Advertisement
Kaidah Kebahasaan dan Struktur Teks Negosiasi
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
- Menggunakan bahasa yang santun.
- Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk).
- Berisi pasangan tuturan.
- Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak.
- Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
- Tidak berargumen dalam 1 waktu.
- Didasari argumen yang kuat disertai fakta.
- Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak).
- Jangan menyela argumen.
Â
Struktur Kompleks Teks Negosiasi
Â
Orientasi: Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsinya untuk memulai negosiasi.
Permintaan: Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli.
Pemenuhan: Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta oleh pembeli.
Penawaran: Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar.
Persetujuan: Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
Pembelian: Keputusan konsumen jadi menyetujui negosiasi itu atau tidak.
Penutup: Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau terima kasih.
Contoh teks negosiasi
Contoh 1
Penjual : "Ada yang bisa dibantu mas?"
Pembeli : "Baju yang ini ukuran L ada enggak?"
Penjual : "Ada mas, sebentar saya ambil."
Pembeli : "Iya."
Penjual : "Ini mas yang ukuran L."
Pembeli : "Berapa harganya mas?."
Penjual : "Itu 300 ribu, pas nya 290 ribu."
Pembeli : "Bisa 260 enggak pak?"
Penjual : "Tidak bisa mas, paling kurangi 5 ribu jadi 285 ribu."
Pembeli : "Ya 280 ribu deh pak, langsung saya beli."
Penjual : "Iya baiklah."
Â
Contoh 2
Calon Penumpang: "Bang, ke Pasar Wage berapa?"
Tukang Ojek: "10 ribu, mas."
Calon Penumpang: "Kok mahal amat, Bang, kan deket tuh di situ, 5 ribu saja ya."
Tukang Ojek: "Aduh, itu kemurahan, enggak nutup uang bensin atuh."
Calon Penumpang: "Iya deh iya, Bang, saya tambah 2 ribu biar jadi jadi 7 ribu ya, bagaimana?"
Tukang Ojek: "Tambah 1 ribu lagi deh, langsung berangkat."
Calon Penumpang: "Okela, Bang, saya setuju, antar saya ke Pasar Wage."
Â
Contoh 3
Anak: "Pak, setelah lulus nanti saya ingin sekolah di SMA."
Bapak: "Kenapa di SMA, Nak? Padahal, bapak ingin kamu sekolah di SMK."
Anak: "Alasannya apa Pak, kenapa bapak ingin supaya saya melanjutkan di SMK?"
Ayah: "Begini Nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung masuk di dunia kerja."
Anak: "Jadi gampang dapat kerja ya Pak? Kalau gitu iya deh saya setuju."
Ayah: "Baguslah kalau kamu setuju, nanti kita pilih bareng SMK yang bagus."
Anak : "Siap Pak"
Â
Â
Sumber: Pendidikanmu
Advertisement