Bola.com, Jakarta - Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Sementara, perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda, atau ide gagasan.
Dari penjelasan tersebut di atas, jelas perubahan sosial dan budaya merupakan hal yang berbeda, tetapi keduanya mempunyai keterkaitan. Perubahan budaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi, yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial.
Secara umum, penyebab terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat berasal dari faktor luar (eksternal) maupun dari dalam (internal).
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini masyarakat dapat berupa kolektif atau individual.
Sebaliknya, faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat ,yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Berikut ini rangkuman tentang penyebab perubahan sosial budaya pada masyarakat yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, Rabu (29/9/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Internal
a. Perubahan Jumlah Penduduk (Populasi)
Perpindahan penduduk dalam suatu wilayah menyebabkan terjadinya perubahan sosial baik di daerah tujuan maupun yang ditinggalkan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota-kota besar yang disebut urbanisasi.
Bertambahnya penduduk pada suatu daerah mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Sementara itu, berkurangnya penduduk akibat urbanisasi menyebabkan terjadinya kekosongan di daerah yang ditinggalkan. Situasi ini mendorong perubahan pada sistem pembagian kerja, sistem stratifikasi sosial, pola pekerjaan, sistem perekonomian, dan lain-lain.
b. Penemuan Baru (Inovasi)
Inovasi merupakan proses sosial dan kebudayaan besar yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak lama. Terjadinya penemuan baru dalam masyarakat melalui dua tahap, atau biasa dikenal dengan istilah discovery dan invention.
Discovery adalah penemuan baru dari suatu unsur kebudayaan baru, baik berupa alat maupaun suatu ide baru yang diciptakan oleh seorang atau dari kumpulan individu-individu dalam masyarakat yang bersangkutan.
Sementara invention merujuk pada upaya menghasilkan suatu unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada dalam masyarakat.
Advertisement
Faktor Internal
c. Konflik dalam Masyarakat
Konflik dalam masyarakat dapat mendorong terjadinya perubahan sosial budaya. Konflik berakibat jatuhnya korban jiwa dan harta bagi pihak yang bertikai.
Adanya konflik bisa mengakibatkan ratusan nyawa melayang, pengungsian secara besar-besaran, dan situasi sosial politik menjadi mencekam. Peristiwa ini menunjukkan betapa konflik mampu mendorong perubahan sosial budaya.
d. Terjadinya Pemberontakan dalam Masyarakat (Revolusi)
Terjadinya pemberontakan diawali adanya ketakpuasan sebagian masyarakat. Ketakpuasan ini merujuk pada sistem kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok sehingga mendorong untuk keluar dan membuat sistem kekuasaan yang berbeda.
Rezim yang tidak adil bisa mendorong sebagian masyarakat yang merasa tidak diuntungkan dan melakukan pemberontakan. Situasi ini memunculkan revolusi sebagai wujud dari pemberontakan.
Adanya revolusi akan membawa perubahan-perubahan besar dalam tubuh masyarakat.
Faktor Eksternal
a. Lingkungan Alam yang Berubah
Terjadinya bencana alam menjadikan kondisi alam fisik berubah. Berubahnya kondisi alam memicu munculnya perubahan sosial budaya pada masyarakat yang bersangkutan.
Di tempat pengungsian, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik maupun sosial. Kondisi ini mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
b. Peperangan
Akibat adanya peperangan membuat kehidupan masyarakat menjadi menderita, penuh ketakutan dan kecemasan, harta benda menjadi hancur hingga menjadikan kemiskinan.
Negara yang menang dalam peperangan biasanya akan memaksa negara yang kalah untuk menerima kebudayaannya sehingga struktur masyarakat mengalami perubahan.
Advertisement
Faktor Eksternal
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Hal ini berarti setiap masyarakat bisa saling memengaruhi.
Apabila hubungan tersebut berlangsung melalui alat-alat komunikasi massa, seperti radio, televisi, film, majalah, dan surat kabar, terjadi kemungkinan pengaruh hanya datang dari satu pihak, yaitu dari masyarakat yang secara aktif menggunakan alat-alat komunikasi tersebut.
Hubungan pengaruh dan memengaruhi dalam masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung ini mampu memunculkan perubahan sosial budaya. Dalam proses ini terjadi penyerapan dan penyebaran yang akhirnya menghasilkan kebudayaan baru.
Sumber: Kemdikbud