Bola.com, Jakarta - Apakah Anda memiliki masalah mata minus dan berkacamata? Mata minus atau miopi adalah salah satu gangguan penglihatan yang membuat seseorang kesulitan melihat objek dari jarak jauh, sehingga harus mengenakan kacamata atau kontak lensa sebagai alat bantunya.
Kacamata atau kontak lensa yang biasanya digunakan untuk orang yang memiliki mata minus adalah kacamata negatif dengan lensa cekung.
Baca Juga
Advertisement
Zaman dahulu banyak yang mengira mata minus atau rabun jauh hanya dialami orang tua. Namun, faktanya di era modern mata minus tak mengenal usia dan bisa terjadi pada siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Bahkan kini anak-anak sudah berkacamata karena memiliki kebiasaan bermain gadget. Tetapi selain itu, mata minus juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya, termasuk keturunan.
Miopi atau mata minus merupakan kelainan mata dikarenakan bayangan optik jatuh tidak fokus pada retina, melainkan di depan retina sehingga membuat bayangan terlihat kabur. Orang yang memiliki masalah rabun jauh ini biasanya suka menonton televisi, melihat papan tulis, atau membaca buku dari jarak dekat, agar lebih terlihat lebih jelas.
Lalu, apa penyebabnya? Berikut adalah kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan mata minus atau rabun jauh yang perlu diketahui, seperti Bola.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/12/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Kekurangan Zat Karoten
Penyebab mata minus yang pertama adalah kekurangan zat karoten. Bagi Anda yang tidak rajin mengonsumsi zat karoten akan mengalami rabun jauh.
Beberapa dokter spesialis mata menganjurkan orang tua memberikan asupan makanan yang mengandung zat karoten supaya terhindar dari miopi. Zat karoten mudah ditemukan pada sayuran seperti wortel, bayam, hingga tomat.
Zat karoten juga banyak dikandung dalam buah-buahan termasuk pisang, kiwi, pepaya, buah naga, apel, dan lain sebagainya.
Advertisement
2. Kebiasaan Tidak Mematikan Lampu saat Tidur
Mata minus juga bisa dialami bagi mereka yang memiliki kebiasaan tidur dengan cahaya terang. Sebenarnya, tidur akan lebih baik dengan mematikan lampu terlebih dahulu.
Bahkan bayi di bawah 2 tahun juga berisiko terkena mata minus jika sering tidur dalam keadaan terang. Jadi, biasakanlah mematikan lampu terlebih dahulu sebelum tidur.
3. Sering Menggosok Mata
Banyak orang sering menggosok mata ketika gatal. Padahal, kebiasaan itu bisa menyebabkan mata minus. Terlalu sering menggosok mata bisa memicu konjungtivitas alergi dan infeksi pada mata.
Kebiasaan ini juga bisa menimbulkan risiko keratoconus, yakni terjadinya penipisan dan pembentukan kembali kornea dari bentuk bulat ke kerucut, sehingga bisa menyebabkan hilangnya penglihatan secara bertahap.
Advertisement
4. Terlalu Sering Bermain Gadget
Sebagian besar orang di zaman sekarang sulit terlepas dari gadget. Bahkan ada beberapa yang tidak bisa jika tidak membuka ponsel meski hanya beberapa menit.
Padahal cahaya pada ponsel bisa menyebabkan radiasi dan kerusakan pada mata. Apalagi, jika bermain gadget dalam ruangan yang gelap dan bermain ponsel dengan jarak cukup dekat dengan mata. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko rabun jauh.
5. Melihat Layar Monitor Terlalu Dekat dan Lama
Apakah Anda bekerja di depan monitor seperti komputer atau laptop? Jika Anda terlalu lama bekerja di hadapan monitor, akan berpotensi mengalami rabun jauh atau miopi.
Kebiasaan ini akan semakin parah jika Anda melihat monitor terlalu dekat. Terlalu lama melihat monitor bisa membuat mata bekerja lebih keras lagi. Kondisi inilah yang menyebabkan mata menjadi lelah dan membuat fungsinya melemah.
Advertisement
6. Terlalu Sering Begadang
Sebagian besar orang memiliki kebiasaan begadang, terutama laki-laki. Namun banyak pula kaum wanita yang sering mengalami insomnia, sehingga begadang hingga larut malam.
Kondisi ini bisa menurunkan fungsi mata karena kurang mendapatkan tidur yang berkualitas, sehingga menyebabkan ketegangan dan kelelahan pada mata. Sebagai solusinya, istirahat atau tidur minimal 6-8 jam setiap hari.
Sumber: Honestdocs, Medical News Today