Bola.com, Jakarta - Banyak faktor yang menyebabkan perut menjadi buncit. Perut buncit atau perut gendut memiliki nama klinis, obesitas abdominal atau obesitas sentral.
Kebanyakan dari mereka yang memiliki perut buncit merasa tidak nyaman dengan penampilan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, perut buncit tidak hanya berdampak pada sisi kepercayaan diri. Dilansir dari laman Hello Sehat, perut buncit dapat memicu berbagai macam penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker di kemudian hari.
Perut buncit disebabkan penumpukan lemak di bagian perut. Kondisi perut buncit tidak boleh disepelekan.
Perut buncit tidak hanya ditemukan oleh orang yang memiliki berat badan berlebih, tetapi juga orang yang memiliki berat badan ideal. Adanya bahaya yang bisa mengancam, Anda harus mengetahui penyebab perut buncit.
Perut buncit timbul karena kurangnya pola hidup sehat. Mengonsumsi alkohol, merokok, hingga malas untuk berolahraga.
Selain itu, riwayat penyakit obesitas dapat diturunkan dari keluarga. Pada pria, dikatakan buncit atau obesitas, jika memiliki lingkar pinggang melebihi 102 cm, sedangkan wanita di atas 98 cm.
Untuk menghindari sejumlah risiko yang bisa menimpa, Anda perlu menghindari penyebab perut buncit. Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber penyebab timbulnya perut buncit, Selasa (17/3/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Hormon dan Usia
Tubuh memiliki tempat penyimpanan lemak utama yang berbeda. Pada pria, jaringan adiposa tau jaringan yang mengandung lemak, terakumulasi di bagian perut dan pinggang.
Pria lebih rentan memiliki perut buncit seiring bertambahnya usia di atas 40 tahun. Lemak yang menumpuk di bagian perut dan pinggang adalah lemak visceral.
Menumpuknya lemak visceral disebabkan menurunnya hormon testosteron. Dengan bertambahnya usia, tubuh akan kehilangan massa otot dan berisiko menurunkan metabolisme tubuh dalam mengolah kalori.
Advertisement
2. Stres
Stres juga menjadi penyebab perut buncit. Stres akan meningkatkan berat badan sehingga menyebabkan penumpukan lemak di bagian perut.
Stres akan membuat nafsu makan meningkat terutama keinginan untuk makan makanan manis sehingga menyebabkan penumpukan lemak berlebih.
Ketika stres, hormon kortisol akan meningkatkan jumlah lemak di dalam tubuh dan melebarkan ukuran sel lemak.
3. Malas Berolahraga
Faktor lain yang menyebabkan perut buncit adalah jarangnya melakukan aktivitas fisik dan olahraga. Jarang melakukan aktivitas dan menyebabkan lemak tertimbun di satu bagian, yaitu perut.
Lemak visceral sangat responsif terhadap diet dan teknik olahraga. Selain itu, olahraga juga mampu menstabilkan kadar gula darah.
Memiliki kadar gula darah yang tinggi berdampak pada kenaikan berat badan. Perlu diperhatikan untuk asupan makanan yang sehat dan rendah lemak.
Advertisement
4. Kurang Tidur
Jika Anda memiliki masalah pada pola tidur, dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Durasi tidur yang umumnya dibutuhkan adalah 7 sampai 8 jam lamanya.
Memiliki waktu tidur kurang akan memperbesar peluang untuk menumpuknya lemak di bagian perut dan mengakibatkan perut buncit.
5. Mengonsumsi Alkohol
Perut buncit bisa dipicu kebiasaan mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Ketika mengonsumsi alkohol, aktivitas neuron otak mengalami peningkatan yang berhubungan dengan rasa lapar.
Kandungan gula dan kalori yang terdapat pada alkohol sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Satu gelas bir memiliki sebanyak 150 kalori atau setara dengan tujuh keping biskuit susu.
Advertisement
6. Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula
Makanan dan minuman manis identik dengan makanan yang enak. Makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi bisa menyebabkan perut buncit.
Dalam Business Insider, Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa tubuh manusisa hanya boleh mengonsumsi gula sebanyak 50 gram atau setara seperempat sendok makan per hari.
Mengonsumsi gula secara berlebihan bisa menimbulkan risiko penyakit, seperti obesitas, diabetes, jantung, dan kanker.
7. Kurang Minum Air Putih
Kurang mengonsumsi air putih bisa menimbulkan risiko dehidrasi. Selain itu, kurangnya mengonsumsi air putih akan membingungkan tubuh dalam mengatur nafsu makan atau disebut hypothalamus.
Kurangnya minum air putih memunculkan rasa lapar. Perlu diperhatikan, kurangnya mengonsumsi air putih juga menimbulkan berisiko gangguan kesehatan pada organ tubuh Anda.
Advertisement
8. Intoleransi Laktosa
Intoleransi Laktosa adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa. Kandungan laktosa dapat ditemukan dalam produk susu.
Gejala yang ditimbulkan akibat intoleransi laktosa adalah perut menjadi kembung dan penuh dengan gas. Gejala ini menjadi penyebab perut buncit.