Bola.com, Jakarta - Jika saat ini Anda merokok, segeralah berhenti. Merokok dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit dan mengganggu kesehatan tubuh.
Mungkin berbagai peringatan mengenai bahaya rokok telah diketahui. Bahkan, informasi bahaya akibat merokok mudah ditemui pada bungkus rokok atau iklan rokok.
Baca Juga
Advertisement
Namun, peringatan-peringatan tersebut sering tak diindahkan para perokok. Merokok akan meningkatkan risiko sejumlah penyakit, seperti kanker paru-paru, penyakit kardiovaskular, hingga berbagai penyakit kanker.
Rokok bisa memicu penimbunan lemak di dalam pembuluh darah yang menyebabkan penyakit jantung koroner.
Asap rokok mengandung sekitar 7000 senyawa kimia, yang di antaranya diketahui beracun. Lebih dari 70 telah diidentifikasi sebagai karsinogen (zat berbahayan penyebab kanker).
Setiap rokok yang dihisap akan meningkatkan penyakit jantung dan sebanyak 20 persen kematian jantung akibat dari kebiasaan rokok.
Dilansir dari laman Halo Doc, penyakit jantung akibat kebiasaan merokok termasuk satu di antara penyebab kematian tertinggi di dunia.
Untuk tahu lebih banyak penyakit akibat merokok, Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber, Jumat (20/3/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Kanker Paru-Paru
Kebiasaan merokok bisa memicu penyakit kanker paru-paru. Merokok bertanggung jawab atas 87 persen kematian akibat kanker paru-paru.
Kanker paru-paru merupakan satu di antara yang paling sulit diobati.
Penelitian menyatakan bahwa, satu dari lima orang penderita kanker paru-paru dapat bertahan dan bisa sembuh, sementara sisanya meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Advertisement
2. Diabetes
Merokok dapat memicu Anda mengalami diabetes tipe-2. Risiko terjangkit penyakit diabetes tipe-2 pada perokok mencapai 30 sampai 40 persen lebih tinggi dibandingkan bukan perokok.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes. Komplikasi diabates akan berpengaruh rendahnya aliran darah ke kaki, mengalami kebutuaan, dan kerusakan saraf.
Meningkatnya resisten insulin yang menyebabkan penyakit diabetes ketika merokok.
3. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
PPOK merupakan penyakit paru yang ditandai dengan sesak napas yang makin berat. PPOK adalah penyakit khas yang terjadi akibat paparan asap rokok.
Gejala awal PPOK ditandai dengan sesak napas, mengi, dan batuk berlendir. PPOK merupakan penyakit paru jangka panjang.
Makin lama Anda merokok, kian meningkatkan risiko terjangkit PPOK.
Advertisement
4. Bronkitis Kronis
Bronkitis Kronis adalah penyakit saluran udara disertai lendir yang banyak. Adanya infeksi radang dan batuk di saluran udara merupakan masalah umum yang terjadi pada perokok.
Jika kondisi ini dibiarkan akan menyebabkan infeksi paru makin buruk.
5. Gangguan Kardiovaskular
Ketika Anda merokok, mungkin akan memilikir risiko tinggi terkena serangan jantung. Perokok memiliki risiko lebih tinggi dua sampai empat kali lipat menderita penyakit jantung dibandingkan yang tidak merokok.
Zat nikotin yang ada di dalam rokok merupakan zat berbahaya yang bisa berdampak buruk bagi tubuh, khususnya jantung. Zat nikotin yang masuk ke tubuh akan mengurangi kadar oksigen dan dapat masuk ke darah.
Advertisement
6. Mulut dan Tenggorokan
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Selain itu, bau mulut dan gigi bernoda merupakan efek yang akan timbul akibat merokok.
Perokok memiliki risiko enam kali lebih tinggi mengalami kanker mulut dibandingkan orang yang tidak merokok. Selain itu, merokok tembakau tanpa asap memiliki risiko 50 kali lipat lebih tinggi terjangkit kanker mulut.
Asap yang terhidrup juga menyebabkan risiko kanker tenggorokan. Masalah serius ini akan meningkatkan risiko kanker lain, seperti pada lidah, bibir, dan pita suara.
7. Kanker Ginjal
Kandungan berbahaya yang ada di dalam rokok bisa mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker ginjal. Kandungan nikotin dan tembakau yang masuk ke tubuh dapat menyebabkan perubahan denyut jantung.
Selain itu, kadungan tar dan karbonmonoksida menyebabkan gangguan pada sirkulasi pernapasan dan kadar tekanan darah di tubuh. Ginjal akan menyaring karsinogen dan mengeluarkan dari tubuh sehingga bisa mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal.
Advertisement
8. Impotensi
Penyakit impotensi adalah kondisi alat vital tidak mampu ereksi atau mempertahankan ereksi terhadap rangsangan seksual. Penyakit ini rentan terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas.
Penyakit impotensi tidak berbahaya, tetapi kondisi ini sangat mengganggu penderita maupun pasangan. Jika Anda perokok yang berusia 30 sampai 40 tahun, memiliki risiko disfungsi sekitar 50 persen.
Merokok bisa merusak pembuluh darah, menyempitkan arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke area vital.
Sumber: Halo Doc, WHO