Bola.com, Jakarta - Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila dengan kepala menoleh lurus ke sebelah kanan. Penggunaan burung garuda sebagai lambang negara Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Dalam lambang tersebut terdapat perisai berbentuk seperti jantung yang digantung menggunakan rantai pada leher Garuda.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, terdapat juga semboyan bertuliskan 'Bhinneka Tunggal Ika' pada bagian pita yang dicengkeram oleh Garuda. Bhinneka Tunggal Ika jika diterjemahkan memiliki arti berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.
Menurut mitologi Hindu, burung garuda merupakan burung mistis yang berasal dari India. Burung tersebut diketahui berkembang sejak abad keenam di Indonesia.
Burung garuda tersebut menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Sementara warna emas pada burung garuda melambangkan kemegahan atau kejayaan.
Ada makna dan sejarah dari burung garuda yang dijadikan lambang negara Indonesia tersebut.
Berikut ini rangkuman tentang makna dan sejarah burung Garuda Pancasila, yang dijadikan sebagai lambang negara Indonesia, seperti dilansir dari akun Twitter resmi Sekretariat Negara @KemensetnegRI, Senin (30/8/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sosok di Balik Garuda Pancasila
Perancang lambang negara Garuda Pancasila adalah Sultan Hamid II, sultan kedelapan dari Kesultanan Kadriah Pontianak.
Saat perancangan lambang negara, Sultan Hamid II yang memiliki nama lengkap Sultan Abdurrahman Hamid Alkadrie, juga menjabat sebagai Menteri Negara Indonesia Serikat.
Atas saran Presiden Soekarno, lambang negara Garuda Pancasila mengalami beberapa perbaikan dan penyempurnaan. Lalu, pada 20 Maret 1950, Presiden Soekarno yang secara langsung mengeluarkan disposisi pada simbol tersebut sebagai simbol nasional.
Advertisement
Keunikan pada Garuda Indonesia
Ada keunikan pada jumlah bulu Garuda Pancasila. Jumlah bulu melambangkan 17 Agustus 1945, yang merupakan momen pengumandangan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
- Pada masing-masing sayap terdapat 17 helai bulu (tanggal).
- Pada ekor terdapat 8 helai bulu (bulan).
- Di bawah perisai atau pada pangkal ekor terdapat 19 helai bulu (tahun)
- Bulu di leher terdapat 45 helai bulu (tahun).
Kemudian, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang tertera pada pita putih yang dicengkram burung garuda terinspirasi dari Kitab Sutasoma karya pujangga ternama Mpu Tantular.
Semboyan tersebut berarti 'berbeda-beda, tetapi satu jua' menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI di antara pusparagam bangsa Indonesia.
Simbol pada Perisai Garuda Pancasila
Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda terdapat lima simbol yang mempunyai arti berbeda dan mewujudkan dasar Pancasila.
Berikut ini kelima simbol yang terdapat pada perisai yang berbentuk jantung tersebut.
- Bintang yang bersudut lima melambangkan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Tali rantai bermata bulatan dan persegi melambangkan sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Pohon beringin melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia.
- Kepala banteng melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
- Kapas dan padi melambangkan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Advertisement
Warna pada Garuda Pancasila
Lambang negara Garuda Pancasila menggunakan beberapa wana pokok yang terdiri atas:
- Warna merah di bagian kanan atas dan kiri bawah perisai.
- Warna putih di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai.
- Warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda melambangkan keagungan bangsa atau keluhuran negara.
- Warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung menggambarkan siklus dan jalinan kehidupan umat manusia dari awal penciptaan hingga akhir kehidupan
- Warna alam untuk seluruh gambar lambang menggambarkan semangat dan dinamika kehidupan di alam semesta ini. Warna ini meliputi warna-warna menyerupai warna benda dan makhluk hidup yang ada di alam.
Â
Sumber: Twitter Sekretariat Negara