Bola.com, Jakarta - Natal merupakan momen istimewa yang ditunggu-tunggu umat Kristiani seluruh dunia. Perayaan Natal setiap tahunnya diperingati pada 25 Desember.
Natal adalah perayaan di mana Yesus Kristus lahir ke dunia. Seluruh umat Kristiani pergi ke gereja untuk merayakan hari Natal.
Baca Juga
Advertisement
Saat menyambut Natal, umat Kristiani tak lupa mempersiapkan segala sesuatu. Satu di antara yang identik dengan momen perayaan tersebut adalah adanya pohon Natal.
Selain memasang pohon Natal dan menikmati aneka hidangan yang lezat, ada satu lagi kegiatan menarik yang identik dengan perayaan yang satu ini, yaitu tukar kado.
Tukar kado tersebut bisa dilakukan antarkeluarga, sahabat, atau rekan satu tim di kantor. Tradisi tukar kado berarti seseorang memberikan kado, lalu bakal menerima dari orang lain.
Tindakan memberi, termasuk memberi kado Natal, ternyata dapat memberikan manfaat. Jadi, tukar kado tak sekadar ajang seru-seruan saja, tetapi juga punya manfaat, terutama untuk kesehatan mental.
Berikut ini rangkuman tentang manfaat tukar kado saat perayaan Natal yang perlu diketahui, seperti dilansir dari Klikdokter, Jumat (24/12/2021).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengurangi Risiko Depresi
Memberi dapat mengurangi risiko dan gejala depresi, seperti sedih berlebihan dan rasa lemas pada tubuh. Sementara itu, ada penelitian yang mengungkapkan fakta, bahwa lansia yang sering membantu orang lain, akan lebih ikhlas dan berani menghadapi segala situasi yang dihadapinya.
Dampaknya, mereka akan cenderung terhindar dari rasa cemas dan sedih yang berlarut-larut. Ada pula studi lain yang meneliti orang-orang yang baru saja kehilangan pasangannya.
Mereka diberi terapi berupa mengikuti kegiatan sosial dan membantu orang yang kesusahan. Hasilnya, mereka bisa pulih lebih cepat dari gejala depresi yang disebabkan oleh kesedihan mereka sendiri.
Advertisement
Punya Harapan Hidup yang Lebih Tinggi
Orang dewasa dengan penyakit jantung yang menghabiskan hingga 200 jam waktunya demi membantu orang lain, ternyata kecil risikonya untuk meninggal mendadak akibat penyakit tersebut.
Apabila Anda tidak memiliki rezeki yang lebih untuk memberikan hadiah berupa benda berharga, tak ada salahnya memberi kebaikan kepada orang lain dengan cara menjadi relawan.
Dengan begitu, Anda tetap mendapatkan manfaat sehat dari memberi. Lagi pula, dengan menjadi relawan, mendengar kata 'terima kasih' yang tulus, atau melihat langsung perubahan positif dari orang yang dibantu, pasti akan sangat membahagiakan.
Memiliki Tingkat Kepuasan Hidup yang Tinggi
Para peneliti secara konsisten menemukan bahwa sering memberi dapat menghasilkan kepuasan hidup yang lebih tinggi, khususnya pada lansia. Saat memberi, mereka akan lebih merasa bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
Hal ini sangat berkaitan dengan penurunan risiko depresi dan penurunan angka bunuh diri pada lansia. Sebab, ketika seseorang tidak lagi merasa berharga, keinginan untuk bunuh diri akan lebih besar.
Advertisement
Meningkatkan Kesehatan Fisik
Depresi dan kurangnya harga diri telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya.
Bahkan, ada studi pada 2013 yang melaporkan bahwa anak muda maupun lansia yang selalu aktif menjadi sukarelawan memiliki indeks massa tubuh (BMI) dan kadar kolesterol jahat yang lebih rendah, ketimbang orang yang tak pernah terlibat.
Alhasil, dengan menjadi relawan, mereka memiliki risiko lebih rendah untuk terkena penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.
Â
Sumber: Klikdokter (Published: 25/12/2018)
Dapatkan artikel manfaat dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.