Sukses


6 Dampak Negatif Kembang Api untuk Kesehatan

Bola.com, Jakarta - Saat pesta di malam tahun baru, pasti banyak hal yang sudah Anda persiapkan, dan satu hal yang tidak boleh tertinggal adalah kembang api.

Pesta perayaan pergantian tahun sudah identik dengan kembang api, warnanya yang cerah dan terang membuat suasana pesta menjadi makin meriah.

Baik anak-anak maupun orang dewasa, menyukai kembang api. Bentuk dari kembang api pun beragam serta memiliki variasi warnanya masing-masing.

Namun, tahukah Anda bahwa ada dampak negatif yang bisa dimunculkan oleh kembang api untuk kesehatan?

Kembang api terbuat dari berbagai jenis bahan kimia yang mudah terbakar, bahan-bahan tersebut bisa sangat membahayakan orang di sekitar. Jadi, perlu Anda ketahui apa saja dampak tersebut agar Anda lebih berhati-hati saat memainkannya.

Berikut enam dampak negatif kembang api untuk kesehatan, yang patut Anda perhatikan, seperti dilansir dari Klikdokter, Kamis (30/12/2021).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Dampak Negatif Kembang Api untuk Kesehatan

1. Luka Bakar

Model kembang api sangat bervariasi, dari yang bisa digantung sampai dipegang oleh tangan serta dapat diarahkan ke tempat yang diinginkan. Namun, keberagaman variasi kembang api ini dapat menjadi pisau bermata dua, terutama pada kembang api yang dipegang oleh tangan.

Risiko terburuknya, kembang api dapat meledak dan mengenai tangan orang yang memegangnya sehingga terjadi luka bakar pada orang tersebut. Begitu pula dengan percikan bunga apinya yang dapat melukai pemegang kembang api.

Jenis kembang api yang dapat diarahkan pun sama saja dampaknya, bisa secara tidak sengaja keluar jalur atau jatuh, dapat mengenai orang lain dan menimbulkan cedera seperti luka bakar.

2. Polusi Suara

Beberapa tipe kembang api menimbulkan suara yang sangat keras sehingga dapat mengganggu orang-orang yang berada di lingkungan sekitar. Apabila ada orang dengan serangan jantung maupun epilepsi, gejala mereka bisa kambuh akibat suara keras dari kembang api.

Untuk menghindari risiko akibat polusi suara tersebut, lakukan kiat-kiat ini:

  • Beritahu kepada tetangga-tetangga bahwa Anda akan bermain kembang api, dan ajak warga untuk aktif saling menjaga.
  • Pilih kembang api yang berdaya ledak rendah dan tidak berisik.
  • Pastikan hewan peliharaan dan binatang lainnya aman dari kembang api.
  • Jika cuaca sedang buruk, lebih baik jangan main kembang api.
  • Bermain kembang api di lapangan terbuka.
3 dari 4 halaman

Dampak Negatif Kembang Api untuk Kesehatan

3. Polusi Udara

Kembang api yang terbakar akan menghasilkan polutan udara, seperti sulfur dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan beberapa bahan garam logam seperti aluminium, mangan, dan kadmium.

Senyawa-senyawa tersebut dapat mencemari udara dan meningkatkan angka kejadian penyakit batuk kronis, sesak napas sampai terjadinya asma, paru-paru obstruksi kronis, infeksi saluran napas, dan kanker paru-paru.

4. Melukai Hewan

Selain manusia, kembang api memiliki dampak negatif untuk hewan. Suara kembang api yang keras dapat membuat hewan stres dan takut. Bahkan mereka dapat lari dan melukai diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Misalnya saja, anjing yang berlari ketakutan ke arah jalan raya kemudian tertabrak oleh pengguna sepeda motor. Bukan hanya si anjing yang bisa terluka, pengguna sepeda motor tersebut pun berisiko terjatuh dan mengalami cedera.

4 dari 4 halaman

Dampak Negatif Kembang Api untuk Kesehatan

5. Kebakaran

Kembang api yang keluar jalur dan mengenai rumah penduduk atau tumbuhan, dapat menyebabkan kebakaran maupun merusak lingkungan sekitar.

Bila terjadi kebakaran, bahaya terhadap kesehatan seperti masalah saluran pernapasan dan luka bakar sangat dapat terjadi. Maka itu, hindari main kembang api di sekitar perumahan penduduk yang padat dan benda-benda yang mudah terbakar.

6. Mencemari Air (perairan)

Sisa pembakaran kembang api dan debu yang jatuh dari langit bisa turun ke perairan seperti sungai dan tempat penampungan air.

Hal ini cukup berbahaya jika diminum karena kembang api mengandung perklorat yang mudah larut dalam air. Senyawa tersebut cukup berbahaya karena dapat menghambat pengambilan iodine oleh kelenjar tiroid.

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 29/12/2018)

Yuk, baca artikel bertemakan kesehatan lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer