Sukses


Bahaya Oversharing dan Cara Mengatasinya

Bola.com, Jakarta - Dalam hidup, mungkin Anda sering membagikan foto atau kegiatan yang sedang dilakukan ke media sosial. Namun, ada juga yang terlalu sering membagikannya sampai oversharing.

Oversharing merupakan perilaku membagikan informasi pribadi di media sosial secara berlebihan. Informasi yang dibagikan bisa berupa foto, video, atau informasi pribadi dan berkaitan dengan aktivitas Anda sehari-hari.

Anda perlu tahu, oversharing kerap dipandang sebagai kegiatan yang mengganggu oleh followers atau teman-teman pengikut di akun media sosial Anda. Bahkan, oversharing disebut-sebut menjadi gejala gangguan psikologis tertentu.

Itulah mengapa, Anda perlu bijak menggunakan media sosial agar tidak menjadi musuh bersama.

Berikut rangkuman perihal bahaya oversharing dan cara menghindarinya, disadur dari Klikdokter, Kamis (13/1/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bahaya Oversharing

Selain ada alasan psikologis yang mendasari, oversharing juga dapat menjadi bumerang bagi si pelakunya. Berikut bahaya oversharing di media sosial, yang harus Anda ketahui:

Kesehatan Mental Menurun

Di satu sisi, tidak baik jika oversharing, apalagi kalau respons dari orang lain malah mengabaikan si individu atau memberikan respons negatif. Akhirnya individu tersebut jadi makin merasa tidak berharga karena tidak diperhatikan.

Menyebabkan Kecemasan

Cibiran dari orang lain tentang postingan kegiatan yang Anda bagikan bisa membahayakan kondisi mental diri sendiri.

Belum lagi bahaya dari sisi psikologis yang bisa menimbulkan kecemasan karena membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang suka sharing juga.

Memudahkan Niat Jahat Orang Lain

Oversharing bisa menjadi kesempatan bagi orang yang punya niat jahat terhadap Anda

Misalnya, jika Anda sering membagikan kegiatan secara real time sedang berlibur atau piket di malam hari. Orang yang punya niat jahat bisa mengamati kegiatan Anda lewat postingan di media sosial.

Ketika Anda mengunggah bahwa sedang tidak di rumah, mereka bisa saja beraksi berusaha masuk ke rumah dan mengambil barang berharga yang sudah diincar sebelumnya.

Lalu, dengan sering mem-posting lokasi keberadaan Anda, itu bisa menjadi cara mudah bagi penguntit untuk mengikuti dan mencelakai Anda.

3 dari 3 halaman

Tips Menghindari Bahaya Oversharing

Lantaran lebih besar risiko daripada manfaatnya, lebih baik hentikan perilaku oversharing. Anda bisa mengikuti tips dari psikolog untuk menghindari bahaya oversharing lewat beberapa cara berikut ini:

Ganti Media untuk Berbagi

Sebisa mungkin ubah media sharing-nya, jadi bukan ke media sosial. Kalau memang butuh tempat menyalurkan perasaan yang dirasakan atau kebutuhan akan diperhatikan, bisa bercerita kepada orang terdekat.

Jangan Membagikan Informasi yang Sifatnya Pribadi

Jika memang ingin mem-posting sesuatu, sebisa mungkin tidak share hal yang sifatnya privasi seperti barang milik pribadi atau masalah pribadi yang sedang dialami.

Simpan Foto di Ponsel

Kalau sedang jalan-jalan, simpanlah kenangan foto atau video di galeri ponsel pintar Anda. Apabila mau berbagi, cari foto atau video yang paling tidak menarik perhatian orang. Selain bisa terhindar dari aksi kriminal, menyimpan foto di galeri juga bagus untuk menahan diri dari oversharing.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 21/3/2021)

Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer