3 Contoh Cerpen Bertemakan Lingkungan yang Sarat Pesan Moral

Si Kupu-kupu dan Perubahan Hutan

Di sebuah hutan yang subur dan indah, tinggallah sebuah koloni kupu-kupu yang dipimpin oleh si Kupu-kupu Rajawali. Mereka hidup di antara bunga-bunga yang cantik dan pepohonan hijau yang menjulang tinggi.

Suatu hari, si Kupu-kupu Rajawali merasa khawatir. Ia melihat bahwa pepohonan di hutan mereka semakin sedikit. Hutan yang dulu lebat dan hijau mulai berubah menjadi gundul akibat penebangan pohon yang dilakukan oleh manusia.

Si Kupu-kupu Rajawali tidak tinggal diam. Ia memanggil semua kupu-kupu lainnya untuk berkumpul. Ia menjelaskan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan alam di sekitar mereka. Mereka semua setuju untuk berusaha menyelamatkan hutan mereka.

Dengan tekad yang bulat, koloni kupu-kupu mulai bekerja. Mereka menyebar ke seluruh hutan, membawa serbuk sari dari bunga ke bunga untuk membantu proses penyerbukan dan pertumbuhan tanaman. Mereka juga membantu menyebarkan biji-bijian yang dapat tumbuh menjadi pohon-pohon baru.

Saat melihat usaha kupu-kupu, beberapa hewan lain di hutan juga bergabung. Semut membantu dalam penyebaran biji, burung-burung membantu menyebarkan benih, dan serangga-serangga kecil membantu dalam membersihkan hutan dari sampah.

Bersama-sama, dengan kerja keras dan kerjasama yang baik, hutan mulai pulih. Pepohonan-pohonan baru tumbuh dengan subur. Hutan kembali mendapatkan hijaunya yang dulu dan lingkungan hidup di sekitarnya semakin sehat.

Ketika manusia melihat perubahan yang terjadi, mereka terkesan dengan kekuatan kerjasama dan usaha kupu-kupu dan hewan lain dalam menyelamatkan lingkungan. Mereka belajar untuk lebih memperhatikan pentingnya menjaga alam.

Kupu-kupu dan hewan-hewan di hutan itu menjadi teladan bagi manusia tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan. Mereka mengajarkan bahwa kerjasama dan perhatian terhadap alam adalah kunci untuk menjaga keindahan dan keberlanjutan lingkungan bagi semua makhluk hidup.

Kehidupan di Sungai yang Terancam

Di tepi sungai kecil yang mengalir jernih, tinggallah sebuah komunitas ikan kecil yang bahagia. Mereka hidup harmonis di dalam air yang bersih dan sejuk. Namun, suatu hari, mereka mulai merasakan perubahan yang tidak biasa.

Air sungai yang sebelumnya bersih kini mulai tercemar oleh sampah plastik dan limbah dari pemukiman manusia di sekitarnya. Ikan-ikan kecil itu sulit bernapas karena kualitas air yang semakin buruk. Mereka kehilangan tempat berlindung dan makanan yang cukup akibat keberadaan sampah-sampah tersebut.

Satu di antara ikan kecil bernama Ika, merasa sedih melihat kondisi sungai yang dulu indah kini tercemar dan terancam. Ia tidak ingin kehilangan rumahnya yang nyaman dan sehat. Ika mulai bergerak, bersama teman-temannya untuk mengumpulkan sampah-sampah yang mengotori sungai mereka.

Dengan semangat yang tinggi, ikan-ikan kecil itu berkolaborasi membersihkan sungai. Mereka mengumpulkan botol plastik, kantong sampah, dan limbah lainnya yang telah mencemari habitat mereka. Meski tugas itu tidak mudah, mereka merasa senang bisa berkontribusi untuk menyelamatkan lingkungan tempat tinggal mereka.

Usaha mereka tidak sia-sia. Sungai kembali bersih dan ikan-ikan kecil dapat hidup dengan tenang dan bahagia. Mereka belajar bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dan setiap individu, meskipun kecil, dapat membuat perubahan yang besar.

Dari cerita kecil ini, ikan-ikan kecil belajar bahwa menjaga lingkungan adalah kunci untuk melindungi rumah mereka. Mereka berjanji untuk terus menjaga kebersihan sungai dan berharap manusia juga peduli dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam.

Cahaya di Tengah Puing-Puing

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, tinggallah seorang anak muda bernama Maya. Maya adalah gadis yang penuh kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Ia selalu terpesona oleh keindahan alam sekitar dan berusaha keras untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota tempat tinggalnya.

Suatu hari, kota mereka dilanda badai besar yang melanda wilayah tersebut dengan keras. Angin kencang dan hujan deras merobohkan pohon-pohon dan merusak banyak bangunan di sekitar. Setelah badai mereda, Maya melihat betapa banyaknya sampah dan puing-puing yang tersebar di mana-mana.

Tak lama setelah badai, Maya bersama teman-temannya memutuskan untuk melakukan aksi bersih-bersih. Dengan semangat yang tinggi, mereka mengumpulkan sampah-sampah dan merapikan puing-puing yang berserakan di sekitar kota.

Saat mereka membersihkan lingkungan, Maya menyadari betapa pentingnya menjaga alam. Ia mengajak teman-temannya untuk membuat kotak-kotak sampah di berbagai sudut kota, memasang spanduk tentang pentingnya daur ulang, serta mengajak warga untuk turut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Usaha mereka tidak sia-sia. Semakin banyak warga yang tergerak untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan mereka. Maya dan teman-temannya menjadi teladan bagi orang lain, menunjukkan betapa kecilnya tindakan sederhana dapat memberikan dampak yang besar bagi lingkungan.

Kota mereka kembali berseri, tetapi kali ini lebih bersih dan lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Cahaya harapan dan kepedulian yang Maya dan teman-temannya tanamkan menjadi landasan bagi masyarakat untuk terus menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan di masa yang akan datang.

Sumber: Berbagai sumber

Yuk, baca artikel contoh cerpen lainnya dengan mengeklik tautan ini.