Sukses


Cara Mengatasi Emetophobia yang Perlu Dipahami

Bola.com, Jakarta - Emetophobia adalah perasaan takut berlebih pada muntah, melihat muntah, atau sakit yang berhubungan dengan mual.

Orang dengan emetophobia sangat khawatir dengan muntah. Bahkan, memikirkan atau melihatnya saja membuat ngeri dan cemas.

Pada akhirnya, ini akan berdampak pada kehidupan sehari-hari, seperti takut makan karena khawatir akan muntah. Tak hanya itu, dia mungkin juga menghindari mengemudi karena khawatir mengalami mabuk kendaraan dan memicu muntah.

Bahkan, seseorang dengan emetophobia bisa takut ke kamar mandi umum karena berpikir ada orang yang muntah di sana.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang emetophobia, disadur dari Klikdokter, Senin (27/11/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Penyebab Emetophobia

Pada dasarnya, penyebab fobia muntah bisa bermacam-macam. Penyebab emetophobia sering kali karena pengalaman yang tidak menyenangkan saat makan sesuatu yang kemudian mengakibatkan sakit dan muntah.

Selain itu, bisa juga ketika melihat orang lain muntah dan merespons sebagai sesuatu yang menjijikan atau tidak menyenangkan. Bahkan, memiliki pengalaman dimuntahi oleh orang lain, baik secara sengaja atau tidak sengaja.

Akan tetapi, emetophobia juga bisa berkembang tanpa penyebab yang jelas. Bahkan, para ahli percaya bahwa genetika dan lingkungan bisa memengaruhi seseorang mengalami fobia muntah.

Sering kali, fobia muntah dimulai di masa kanak-kanak. Terkadang, orang dewasa yang mengidap emetophobia dalam waktu lama sering tidak ingat penyebab munculnya rasa takut tersebut.

3 dari 5 halaman

Gejala Emetophobia

1. Gangguan Kecemasan

Gejala dari fobia muntah satu di antaranya adalah gangguan kecemasan. Dilansir dari Anxiety & Depression Association of America, munculnya rasa khawatir tentang muntah dapat membuat mual.

Saat mual, ini bisa muncul gejala kecemasan yang tentunya bisa meningkatkan rasa mual dan perut yang tidak nyaman. Tentunya, ini terus memicu keyakinan untuk muntah.

2. Mual dan Gangguan Pencernaan

Mual dan gangguan pencernaan merupakan gejala umum yang dialami oleh penderita emetophobia. Ketika takut muntah, biasanya penderita akan mengalami ketakutan yang menyebabkannya merasa mual.

Rasa mual ini membuat kamu merasa ingin muntah, yang pada akhirnya dapat memicu fobia dan mengakibatkan kamu merasa lebih takut.

3. Menghindari Situasi Muntah

Ketika seseorang mengidap fobia muntah, ia akan melakukan upaya untuk menghindari situasi di mana dirinya atau orang lain mungkin akan muntah.

Ia akan membuang makanan yang memicu muntah, sering mencium atau memeriksa makanan untuk memastikan tidak busuk, menghindari minum alkohol atau obat yang dapat memicu muntah, hingga menghindari penggunaan kata-kata tertentu, seperti "muntah".

4 dari 5 halaman

Gejala Emetophobia

4. Serangan Panik

Fobia muntah berkaitan langsung dengan gangguan kesehatan mental, seperti serangan panik. Munculnya rasa takut ini bisa terjadi ketika insiden muntah atau melihat orang lain muntah.

Serangan panik menjadi satu di antara respons yang diberikan oleh tubuh sebagai bentuk pertahanan karena tubuh merasa terancam. Dalam hal ini, tubuh merasa takut muntah atau saat melihat muntahan.

5. Isolasi Sosial

Seseorang yang takut muntah mungkin enggan untuk menghabiskan waktu dengan orang lain karena takut muntah di depan mereka. Penderita fobia ini mungkin akan membatasi hubungan sosial dengan orang lain karena takut seseorang akan muntah di depannya.

Tak jarang, penderita emetophobia menghindari melakukan perjalanan, menggunakan transportasi umum, serta tidak mengunjungi ruang publik yang ramai.

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Emetophobia

1. Lawan Rasa Takut secara Bertahap

Cara mengatasinya adalah dengan melakukan treatment penanganan psikologis, seperti terapi exposure. Nantinya, penderita akan didekatkan dengan sumber ketakutannya secara bertahap.

2. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

Selain terapi exposure, mengatasi emetophobia bisa juga dengan melakukan terapi CBT.

Jenis terapi yang satu ini akan mengulik apa pemicu timbulnya fobia muntah, misalnya karena pemikiran negatif dan irasional terhadap muntah. Nantinya, terapis akan membantu mengatasinya secara perlahan.

3. Terapi Lingkungan

Sesuai namanya, terapi ini dilakukan dengan mengunjungi tempat yang dihindari oleh penderita dan berhubungan dengan risiko muntah, seperti toilet umum, bar, atau restoran.

Terapis juga akan meminta penderita emetophobia untuk mengonsumsi makanan yang biasanya dihindari. Secara bertahap, ini bisa membantu membangun toleransi dan mengurangi kecemasan.

4. Konsumsi Obat

Selain terapi, mungkin kamu juga disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan serotonin norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI) yang dirancang untuk mengobati gangguan depresi dan kecemasan.

Kedua obat ini dapat mengurangi kecemasan dan bisa membantu mengelola rasa takut seseorang. Akan tetapi, penggunaan obat-obatan ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga profesional.

 

Disadur dari: Klikdokter.com

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer