3 Contoh Cerpen Islami yang Penuh Pesan Berarti

Tanda-Tanda Cinta dan Kehendak Allah

Di sebuah desa kecil yang dipayungi oleh pepohonan rindang, tinggal seorang pemuda bernama Ahmad. Dia adalah pemuda yang taat dan selalu memercayai rencana Allah dalam setiap langkah hidupnya. Ahmad sangat mencintai Maryam, gadis cantik dari desa tetangga yang memiliki hati yang penuh kebaikan.

Ketika Ahmad memutuskan untuk melamar Maryam, dia memohon petunjuk dari Allah. "Ya Allah, jika pernikahan ini adalah kehendak-Mu, tunjukkanlah dengan tanda yang jelas," pinta Ahmad dalam doanya yang penuh keyakinan.

Suatu hari, ketika Ahmad pergi ke pasar desa untuk membeli beberapa barang, dia menemui seorang pemuda miskin yang memohon bantuan. Meski dia sendiri tidak memiliki banyak harta, Ahmad memberikan sebagian dari yang dia miliki sebagai bentuk kebaikan. Pemuda miskin itu tersenyum dan berkata, "Engkau adalah orang yang baik. Allah akan memberkatimu dengan lebih banyak kebaikan".

Ketika Ahmad kembali ke rumah, dia mendapati sebuah surat dari Maryam. Isinya adalah permintaan maaf dari Maryam karena dia telah menerima tawaran pernikahan dari pemuda kaya di desa mereka. Ahmad merasa sedih, tapi dia yakin bahwa itu adalah kehendak Allah. Dia terus berdoa agar hatinya diberi ketenangan.

Beberapa minggu kemudian, seorang utusan datang ke rumah Ahmad membawa kabar bahwa pemuda kaya yang melamar Maryam mengalami kerugian besar di bisnisnya dan akhirnya memutuskan untuk menikahi seorang gadis dari kota lain. Maryam sangat sedih karena dia sangat mencintai Ahmad, tapi dia juga menyadari bahwa semuanya adalah kehendak Allah.

Ahmad dan Maryam saling mendukung satu sama lain dalam kejadian tersebut. Mereka percaya bahwa rencana Allah selalu lebih baik daripada apa yang mereka inginkan. Ahmad kembali bersyukur kepada Allah atas keputusan yang diambil-Nya. Dia yakin bahwa ada yang lebih baik yang sedang Allah siapkan untuknya.

Dalam keheningan hatinya, Ahmad merasakan ketenangan yang luar biasa. Dia yakin bahwa cinta dan kehendak Allah selalu membawanya kepada kebaikan yang sejati, walau terkadang di luar dugaan manusia.

Hikmah dari Kebaikan

Di sebuah desa yang jauh dari keramaian, tinggal seorang tua bernama Ibrahim. Ibrahim adalah seorang yang taat beribadah dan murah hati kepada siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Dia memiliki kebun kecil tempat dia menanam berbagai macam buah dan sayur.

Suatu pagi, ketika Ibrahim sedang memetik buah-buahan dari kebunnya, dia melihat seorang pemuda yang sedang kelaparan. Tanpa ragu, Ibrahim segera memberikan beberapa buah kepada pemuda itu. Wajah pemuda itu berseri-seri sambil mengucapkan terima kasih yang tulus.

Beberapa bulan kemudian, desa mereka mengalami musim kemarau yang panjang. Air menjadi sangat langka dan tanaman di kebun milik Ibrahim pun mulai layu. Namun, tak lama kemudian, sekelompok pedagang datang ke desa dan membagikan bantuan air bersih kepada penduduk. Mereka memberitahu bahwa pemuda yang pernah dibantu oleh Ibrahim beberapa bulan lalu adalah salah satu pedagang ini. Mereka ingin membalas kebaikan yang pernah diterima dengan memberikan bantuan air kepada penduduk desa.

Ibrahim sangat terharu dan bersyukur atas kebaikan yang pernah dia berikan kepada pemuda tersebut. Dia sadar bahwa setiap kebaikan yang dilakukan akan mendatangkan kebaikan kembali, entah kapan dan dari siapa.

Dari kisah ini, Ibrahim belajar bahwa setiap tindakan baik yang dilakukan dengan ikhlas akan membawa dampak positif, meski terkadang tidak langsung terlihat. Dia pun makin yakin bahwa Allah Swt. selalu membalas kebaikan dengan jalan yang paling baik.

Dengan hati yang penuh syukur, Ibrahim terus menerus berbuat baik kepada sesama. Dia sadar bahwa setiap tindakan kebaikan adalah ladang amal yang akan terus memberikan berkah, baik di dunia maupun di akhirat.

Sinar Kebaikan

Dalam sebuah desa yang dikelilingi perbukitan hijau, tinggal seorang nenek tua bernama Fatimah. Dia adalah sosok yang selalu tersenyum, meski telah merasakan banyak cobaan hidup. Setiap hari, dia membantu sesama dengan sebaik-baiknya, tanpa pernah mengharapkan imbalan apa pun.

Suatu hari, saat Fatimah hendak pergi ke pasar desa, dia menemui seorang pemuda yang kelaparan di pinggir jalan. Tanpa ragu, Fatimah memberikan roti yang dia bawa untuk pemuda tersebut. Sang pemuda terkejut dan bertanya, "Mengapa engkau memberikan rotimu kepadaku, Nenek? Bukankah itu satu-satunya makanan yang kau punya?"

Fatimah tersenyum lembut, "Anakku, berbagi adalah jalan menuju kebahagiaan. Allah telah memberi kita lebih dari yang kita butuhkan, dan aku percaya bahwa dengan berbagi, kita akan mendapatkan lebih banyak keberkahan dalam hidup".

Pemuda itu terharu oleh kebaikan hati Fatimah. Dia berjanji akan kembali dan membantu Fatimah sebisa mungkin. Tidak lama kemudian, pemuda itu kembali bersama tetangga-tetangga desa. Mereka bersama-sama membangun rumah baru untuk Fatimah yang lebih layak dari gubuk kecil tempat dia tinggal sebelumnya.

Fatimah sangat terharu. Dia tidak pernah menyangka bahwa kebaikannya akan berbuah begitu banyak bantuan. Namun, dia merasa bersyukur atas semua yang telah diberikan Allah padanya.

Dari cerita ini, kita belajar bahwa setitik kebaikan bisa menimbulkan efek yang luar biasa. Kebaikan hati Fatimah mampu menyulut sinar kebaikan dalam hati orang lain, dan pada akhirnya, kebaikan itu kembali kepadanya dalam bentuk yang lebih besar.

Sumber: Berbagai sumber

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.