Sukses


Macam-Macam Sifat Seseorang Belum Dewasa

Bola.com, Jakarta - Kedewasaan merupakan kematangan seseorang dalam menjalani hidup. Kedewasaan tidak bisa dilihat dari umur semata.

Pasalnya, orang yang sudah berusia matang, bisa saja bertindak tidak sabaran, mudah marah, dan sering ngambek.

Pola asuh dan proses belajar sejak kecil dapat membentuk emotionally immature atau ketakdewasaan emosional seseorang.

Namun, ada baiknya untuk tidak buru-buru menilai seseorang punya level kedewasaan yang rendah.

Berikut macam-macam sikap seseorang belum dewasa, disadur dari Klikdokter, Senin (4/12/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sikap Seseorang Belum Dewasa

1. Sering Self-Centered

Ciri seseorang tidak dewasa secara emosional adalah sering self centered atau hanya berpusat kepada diri sendiri. Sikap ini sering membuatnya tidak menerima pandangan atau penilaian dari orang lain.

Setiap diberikan komentar tentang sikapnya, mereka tidak mau mendengar atau menerima penilaian. Hal ini membuat orang di sekitarnya tidak ingin memberikan pendapat atau nasihat untuknya.

2. Bersifat Defensif

Ciri seseorang yang belum dewasa adalah sering bersifat defensif atau tidak mengakui kesalahan atas yang telah diperbuat. Contohnya, ketika kamu mengeluhkan tentang sikapnya yang selalu lupa dengan kewajiban untuk membuang sampah.

Alih-alih mengakui, orang yang belum dewasa secara emosional mungkin akan berbalik menyalahkan alasan di balik keluhan tersebut, seperti menjawab, "Kenapa aku disalahkan terus? Kamu lagi PMS, ya?"

3. Tidak Bertanggung Jawab

Dikutip dari Psychology Today, satu di antara tanda ketakdewasaan emosional seseorang adalah sering menyalahkan orang lain. Dalam artian lain, ia memiliki sikap yang tidak bertanggung jawab atas apa yang diperbuat.

Ketimbang bersikap bijaksana atau mengakui kesalahan, mereka akan menyalahkan orang lain atau keadaan yang di luar kendali mereka.

Misalnya, ketika tak sengaja menumpahkan makanan, bukannya langsung membereskan, mereka mungkin akan menyalahkan bahwa ini baru pertama kalinya melakukan kesalahan sehingga enggan untuk membereskannya.

Sering kali, mereka juga tidak mengungkapkan kata maaf karena merasa itu bukan tanggung jawabnya.

3 dari 4 halaman

Sikap Seseorang Belum Dewasa

4. Menghindari Masalah

Dalam setiap hubungan, pasti akan ada keadaan di mana terjadi perbedaan pendapat yang menyebabkan keributan kecil.

Selain itu, mereka sering menunda percakapan sulit karena tidak bisa memahami perasaan sendiri atau merasa bahwa masalah tersebut sulit untuk dihadapi.

Terkadang, orang dengan kedewasaan emosional yang rendah juga enggan membahas permasalahan secara lebih dalam. Biasanya, mereka akan beralasan sedang lelah.

5. Senang Mengendalikan Orang

Seseorang yang belum dewasa secara emosional kerap mengontrol orang lain. Mereka memilih kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi dengan orang-orang sekitar mereka.

Saat tidak diberitahu, mereka akan marah atau membuat masalah. Padahal, tidak semua hal harus diketahui olehnya.

6. Memiliki Masalah dalam Berkomitmen

Bagi seseorang yang belum dewasa secara emosional, membicarakan masa depan bisa menjadi hal yang menakutkan. Mereka akan menghindari untuk merencanakan sesuatu bersama pasangan karena takut membatasi kebebasan mereka.

Kamu bisa perhatikan, apakah pasangan sering membuat banyak alasan demi menghindar untuk bertemu dengan orang tuamu? Jika benar, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka fobia dengan komitmen.

4 dari 4 halaman

Sikap Seseorang Belum Dewasa

7. Sering Berkata Menyakitkan

Pasangan yang belum dewasa secara emosional biasanya sulit untuk mengendalikan diri dan mudah terpancing amarah. Jadi, apa pun yang dirasakan bisa langsung diutarakan atau jadi impulsif. Akibatnya, mereka akan sering mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.

Emosi yang sulit terkontrol ini dapat membuat mereka berkata seenaknya, meski kalimat tersebut menyakitkan hati lawan bicaranya.

8. Tidak Berempati kepada Orang Lain

Menunjukkan empati kepada orang lain merupakan satu di antara ciri-ciri orang dewasa secara psikologis atau mental. Oleh karena itu, ketika seseorang tidak bisa berempati kepada orang lain, ini bisa menjadi tanda bahwa ia belum dewasa.

Umumnya, seseorang yang memiliki rasa empati akan tahu bahwa perilaku dan perkataannya akan memengaruhi orang lain.

Alih-alih melakukannya, seseorang yang belum dewasa biasanya akan memilih untuk tidak mendengarkan atau tidak mau mengerti orang lain. Mereka cenderung akan menghakimi orang di sekitarnya.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 8/9/2023)

Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer