Apa Itu Majas Personifikasi? Ketahui Ciri-Ciri dan Contohnya

Majas personifikasi adalah majas yang cara pengungkapannya seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia. Jadi, melekatkan perbuatan yang biasanya dilakukan oleh manusia pada benda mati.

Majas personifikasi merupakan satu di antara bentuk majas yang penuh daya khayal, di mana objek atau konsep abstrak diberikan sifat-sifat manusia atau kehidupan.

Melalui personifikasi, pengarang mampu memberikan karakter, perasaan, atau tindakan kepada benda mati atau konsep non-manusia. Selain itu, majas menjadikan imajinasi jadi hidup dan lebih berwarna.

Dalam dunia sastra, penggunaan majas personifikasi tidak hanya memperkaya bahasa, tetapi juga mengundang pembaca untuk merasakan dan meresapi makna yang lebih dalam dari suatu karya.

Dalam pengertian yang lebih luas, majas personifikasi menciptakan hubungan emosional antara manusia dan unsur-unsur alam atau objek, menghadirkan dunia yang lebih hidup dan dinamis dalam khayalan pembaca.

Berikut ini ciri-ciri majas personifikasi yang perlu dipahami:

1. Majas personifikasi menggunakan pilihan kata yang memberikan suasana atau sifat manusia terhadap suatu benda mati.

2. Majas personifikasi membandingkan benda mati atau benda hidup yang bukan manusia, seperti hewan dan tumbuhan sehingga seolah-olah bisa berperilaku layaknya manusia.

3. Majas personifikasi menggambarkan tentang suatu situasi dengan bayangan angan atau citra yang konkret.

1. Pena itu menari-nari di atas kertas.

2. Angin meraung mendengar apa yang telah diucapkannya.

3. Aku termenung menatap daun-daun yang berjoget diterpa angin.

4. Laptopku sedang kelelahan karena digunakan semalam suntuk.

5. Pepohonan di hutan itu tampak sedih karena musim kemarau panjang.

6. Lautan biru itu seolah menatapku dalam hening.

7. Matahari tersenyum kepadaku di pagi ini.

8. Bulan memandang bumi dengan senyumnya yang tenang.

9. Api lapar melahap kayu-kayu kering di atas api unggun.

10. Gunung megah berdiri tegak seperti penjaga alam.

11. Daun-daun gugur merenda tanah seperti tanda cinta.

12. Pelangi muncul di langit sebagai tanda perdamaian.

13. Rumput di padang bergoyang seperti menari mengikuti irama angin.

14. Waktu tersenyum saat kita menikmati momen yang indah.

15. Harapan melambaikan tangan dari kejauhan.

16. Gelombang laut mencium pantai dengan lembut.

17. Suara kicauan burung menyapa pagi dengan keceriaan.

18. Salju turun dari langit seperti hujan bintang kecil.

19. Kapal-kapal di pelabuhan berbicara tentang petualangan di laut luas.

20. Hutan diam-diam menyimak langkah kaki yang melintasinya.

21. Jeram air terdengar tertawa riang dalam kegembiraan.

22. Rerumputan lapang berbisik tentang rahasia yang tersembunyi di tanahnya.

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar majas lainnya dengan mengeklik tautan ini.