Sukses


Macam-Macam Jenis Influencer berdasarkan Jumlah Pengikut

Bola.com, Jakarta - Fenomena influencer telah menjadi satu di antara pilar utama dalam era digital, membentuk dinamika baru dalam budaya kontemporer.

Seiring pertumbuhan pesat media sosial, individu-individu yang memiliki daya tarik dan kehadiran digital yang kuat telah muncul sebagai agen perubahan dalam memengaruhi opini, perilaku, dan tren masyarakat.

Influencer memainkan peran kunci dalam membentuk opini publik dan keputusan pembelian. Dengan memiliki basis pengikut yang besar dan terlibat, mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi persepsi terhadap merek, produk, atau layanan.

Melalui konten-konten kreatif dan autentik, influencer mampu menjangkau audiens mereka dengan cara yang lebih pribadi dan persuasif dibandingkan metode pemasaran tradisional.

Selain itu, era influencer menciptakan peluang baru dalam industri pemasaran. Banyak merek kini menjalin kemitraan dengan influencer untuk mencapai audiens yang lebih luas dan mendapatkan eksposur yang lebih besar.

Hal ini menciptakan model bisnis baru di mana kerja sama antara merek dan influencer menjadi saling menguntungkan, dengan influencer mendapatkan dukungan finansial dan merek mendapatkan visibilitas yang lebih besar.

Namun, dalam konteks keberhasilan, muncul juga tantangan terkait autentisitas dan transparansi. Dalam upaya mempertahankan kepercayaan pengikut, influencer dihadapkan pada tuntutan untuk tetap konsisten dan jujur, menyampaikan konten yang sejalan dengan nilai dan kepribadian mereka.

Berikut macam-macam jenis influencer berdasarkan jumlah pengikut, dilansir dari pkk.uma.ac.id, Raby (5/12/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Jenis-Jenis Influencer berdasarkan Jumlah Followers

1. Nano Influence

Nano adalah partikel terkecil dengan ukuran 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Nah, jenis pemengaruh dengan jangkauan paling kecil adalah nano influencer dengan jumlah pengikut 1.000 hingga 10.000 orang.

Meski jumlah pengikutnya sedikit, nano influencer adalah pilihan populer karena biayanya murah dan menawarkan cukup banyak keuntungan lainnya. Tidak sedikit perusahaan yang memilih bekerja sama dengan influencer baru dengan pengikut tidak lebih dari 2.000.

Alasannya adalah karena makin kecil jangkauan pemengaruh membuat jangkauan target sebuah perusahaan makin banyak. Bekerja sama dengan nano influencer bisa membuat brand-mu mendapatkan keuntungan lain dari komunitas yang menjadi pengikutnya.

Lantaran jumlah pengikut sedikit inilah yang membuat antara influencer dan pengikutnya bisa saling berinteraksi dan lebih mengenal melalui platform media sosial hingga engagement yang terjadi pun makin tinggi.

Lantaran komunitas yang menjadi followers dari nano influencer tergolong kecil dan bersifat erat serta dekat, kampanye yang dilakukannya juga memiliki sentuhan lebih intim dan personal. Para pengikut dari nano influencer merasa seolah mendapatkan rekomendasi dari orang yang mereka percaya seperti layaknya teman. Mereka pun cenderung akan mengambil tindakan berdasarkan iklan atau ulasan produk dari jenis ini.

Meski terkadang, nano influencer jarang mengidentifikasi diri mereka sebagai pemengaruh karena bagi mereka sosial media hanyalah saluran untuk menuangkan ide atau hobi. Bisa jadi, cara mereka bekerja pun tidak atau belum terlalu profesional.

Harap diingat bahwa engagement yang kuat akan meningkatkan kepercayaan pengikutnya makin tinggi dengan biaya sangat murah dan terjangkau.

2. Micro Influencer

Setingkat di atas nano, micro memiliki jumlah pengikut 10.000 hingga 100.000. Secara umum, masyarakat dan warganet memiliki kepercayaan lebih tinggi terhadap jenis ini karena ada bidang tertentu yang dikuasainya.

Mereka biasanya mendapatkan followers karena memiliki kanal YouTube dengan topik khusus seperti kecantikan, ulasan gawai, traveling, kuliner, atau lainnya. Atau, mereka yang sudah membangun akun Instagram dan perlahan meningkatkan jumlah pengikut karena aktif mengunggah konten berkualitas dan spesifik secara reguler dengan topik tertentu.

Biasanya micro adalah seorang health expert, beauty expert, atau keahlian lainnya pada dua media sosial tersebut. Makin niche tema konten media sosialnya, makin mudah pula engagement yang akan terbentuk secara organik.

Lantaran keahliannya inilah, micro bisa mendapatkan pengikut yang setia dan percaya dengan setiap konten yang mereka unggah di media sosial.

Biasanya segmen yang dicari dalam menggunakan jasa micro adalah usia 18 hingga 24 tahun.

3 dari 3 halaman

Jenis-Jenis Influencer berdasarkan Jumlah Followers

3. Macro Influencer

Makin meningkat jumlah pengikut media sosialmu, kamu bisa disebut sebagai macro. Jenis ini bisa disematkan bila sudah memiliki sekitar 100.000 hingga satu juta pengikut.

Engagement antara influencer dan pengikutnya tetap ada, tetapi terlihat kurang kuat. Dengan jumlah followers sebanyak itu, pasti kebutuhan jangkauan pesan yang ingin disampaikan makin luas dan berdampak pada biaya yang dikeluarkan akan lebih besar.

Macro cenderung memiliki pengikut atau audiens beragam dengan minat bermacam-macam. Mereka rata-rata sangat peduli dengan brand awareness yang dibutuhkan klien. Mereka pun lebih mudah diakses dan dihubungi daripada mega.

4. Mega Influencer

Dengan jumlah pengikut lebih dari 1 juta disebut dengan istilah mega influencer. Secara umum, jenis yang satu ini berprofesi sebagai artis atau orang berpengaruh di masyarakat dengan jangkauan pengaruh dan pengikut secara nasional.

Jumlah followers sangat banyak memungkinkan bagi pemengaruh menyebarluaskan pesan dalam waktu singkat dengan jangkauan lebih luas. Namun, hal ini pun berpengaruh terhadap dana dan biaya yang harus dikeluarkan pebisnis karena jumlahnya sangat besar.

Selain itu, mega belum tentu bisa dianggap ahli di sebuah bidang tertentu karena seperti yang sudah umum terlihat di media sosial, para mega itu adalah status mereka rata-rata selebritas.

Seperti selebritas kebanyakan, akun mega itu akan berfokus pada kehidupan sehari-hari daripada sebuah topik tertentu alias tidak niche. Hal ini berarti, bisa jadi influencer tersebut tidak tahu apa pun tentang bisnismu dan followers mereka tidak tertarik dengan brand-mu.

 

Sumber: pkk.uma.ac.id

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer