Bola.com, Jakarta - Olahraga jalan cepat merupakan satu di antara bentuk kegiatan fisik yang memadukan kecepatan dan teknik berjalan. Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah.
Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah.
Baca Juga
Advertisement
Berbeda dengan berlari, jalan cepat menekankan pada gerakan kaki yang kontak dengan tanah selama waktu yang singkat, dengan satu di antara kaki harus selalu dalam kontak dengan tanah.
Kendati mungkin terlihat seperti kegiatan santai, olahraga ini menggabungkan unsur kebugaran aerobik, ketahanan, dan teknik yang rumit.
Olahraga jalan cepat bukan hanya tentang berjalan dengan cepat, tetapi juga melibatkan strategi dan ketepatan dalam menjaga satu kaki tetap menyentuh tanah setiap saat.
Dalam jalan cepat memerlukan kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan yang baik untuk mencapai kecepatan maksimal tanpa melanggar aturan teknis yang telah ditetapkan.
Itulah sedikit penjelasan tentang jalan cepat. Kamu bisa mempelajarinya lebih dalam dengan mengetahui sejarah jalan cepat, ciri, hingga manfaatnya.
Berikut ini sejarah jalan cepat, ciri-ciri, dan manfaatnya yang perlu diketahui, dilansir dari Smaykbbbleles.sch.id dan Modul Pembelajaran PJOK terbitan Kemdikbud, Rabu (13/12/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Jalan Cepat
Sejarah jalan cepat diyakini berasal dari era Victoria (1837-1901). Pada era tersebut, ada sebuah perlombaan di mana seorang laki-laki (yang belum menikah) akan berlari dan/atau berjalan di samping seorang pelatih.
Laki-laki yang disebut footmen ini kemudian menjadi ajang taruhan para bangsawan yang hidup pada zaman tersebut. Para bangsawan nantinya akan memilih ingin menjagokan footmen nomor berapa.
Meski terkesan sebagai ajang judi, kegiatan ini mulai dikenal luas. Tercatat, pada akhir abad Ke-19, jalan cepat sudah dikenal di Amerika Serikat. Namun, di Negeri Paman Sam ini, jalan cepat benar-benar diperlombakan secara serius.
Bahkan trek yang ditempuh bukan main jauhnya, tercatat para peserta yang mengikuti perlombaan ini harus menempuh jarak 1.000 km. Namun, perlombaan ini dilakukan di dalam ruangan sehingga peserta lomba jalan cepat hanya mengitari trek hingga 1.000 km.
Sejarah jalan cepat kali pertama diperkenalkan pada 1912. Mulanya, perlombaan ini dilaksanakan sejauh 10 km pada lintasan.
Kemudian, pada 1976 tercantum nomor jalan cepat sejauh 20 km, lalu sejak 1956 jalan cepat diperlombakan dalam olimpiade olahraga atletik. Namun, pada saat olimpiade tahun 1980 di Mokswa (Moskow), olahraga jalan cepat 50 km dicantumkan kembali dalam nomor perlombaan.
Kini, perlombaan jalan cepat bertambah banyak penggemarnya dan dikenal di seluruh dunia. Pada Olimpiade modern, perlombaan jalan cepat 20 km dan 50 km telah lama menjadi nomor yang selalu ada dalam perlombaan jalan cepat.
Di Indonesia, jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan dimulai pada kejuaraan nasional atletik, yakni tahun 1978. Jarak yang diperlombakan di Indonesia yakni untuk wanita 5 km dan 10 km, sedangkan untuk pria 10 km dan 20 km.
Advertisement
Ciri-Ciri Jalan Cepat
Secara umum gerakan dasar jalan cepat tidak jauh beda dengan karakteristik gerak dasar jalan biasa. Hanya, pada gerakan tertentu gerak dasar jalan cepat lebih kompleks.
Berikut adalah karakteristik jalan cepat:
- Angkat paha kaki ayun ke depan lutut.
- Tungkai bawah bergantung rileks sembari mengayun paha ke depan.
- ungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut menjadi lurus.
- Saat mendaratkan kaki ke tanah, terlebih dahulu harus tumit kaki.
- Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki tumpu lepas dari tanah ganti dengan kaki ayun.
- Posisi badan, kepala, punggung, dada, pinggang hingga tungkai saat melangkah sedikit condong ke depan.
- Siku dilipat 90 derajat, ayunkan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan kaki kanan.
- Koordinasi gerakan dilakukan antara lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Jalan Cepat
Adapun yang harus diperhatikan dalam jalan/jalan cepat sebagai berikut:
1. Perhatikan togok
Saat bergerak maju, badan cenderung lebih condong ke depan atau ke belakang. Oleh karena itu, untuk mempertahankan badan tetap tegak dan pundak jangan terangkat pada waktu lengan mengayun yang berakibat anggota badan bagian atas terasa cepat lelah.
2. Posisi kepala
Saat gerakan maju seorang pejalan cepat sebagian besar menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Namun, gerakan tersebut hendaknya tidak mengganggu lajunya gerak jalan tersebut.
3. Kaki
Waktu melangkah, kaki berjalan lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si pejalan/garis khayal di antara kedua ujung kaki (jari-jari) segaris, tidak ke luar atau ke dalam. Pada saat menumpu, tumit harus mendarat lebih dahulu terus bergerak ke arah depan secara teratur.
4. Gerakan lengan dan bahu
Gerakan lengan mengayun dari muka ke belakang dan siku ditekuk tidak kurang dari sembilan puluh derajat kondisi ini dipertahankan dengan tidak mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks.
Advertisement
Manfaat Jalan Cepat
1. Mengencangkan tubuh
Bagi mereka yang mengalami penurunan berat badan secara drastis, biasanya kulit jadi mengendur. Olahraga jalan cepat mampu membuat kulit atau bagian tubuh menjadi lebih kencang lagi.
2. Menyingkirkan lemak
Jalan cepat juga membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat. Keringat yang banyak dihasilkan melalui pembakaran lemak dalam tubuh. Olahraga ini bisa menjadi solusi menurunkan berat badan.
3. Fleksibilitas tubuh
Makin rutin menggerakkan tubuh akan membuat tubuh jadi lebih fleksibel dan nyaman digerakkan.
4. Melancarkan sirkulasi darah
Bukan hanya mampu mengencangkan tubuh dan membakar lemak, tetapi juga mampu melancarkan peredaran darah.
5. Meningkatkan tenaga
Tubuh akan menjadi lebih bertenaga dan terbiasa saat melakukan olahraga ini secara rutin.
Â
Sumber: smaykbbbleles.sch.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.