Bola.com, Jakarta - Liburan sekolah kerap diidentikan dengan petualangan yang melibatkan destinasi menarik dan aktivitas seru.
Namun, terkadang kebahagiaan dan kehangatan tak terlupakan bisa ditemukan di tengah kebersamaan keluarga atau teman-teman di rumah.
Baca Juga
Advertisement
Tak bisa dimungkiri, liburan sekolah menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu para pelajar. Hal itu setelah sibuk dengan pelajaran dan tugas-tugas rutin selama berada di sekolah.
Saat masa liburan sekolah, anak-anak tentu akan memiliki banyak waktu luang untuk bersantai di rumah. Banyak anak berharap dapat mengisi liburan dengan berbagai kegiatan yang seru dan menyenangkan.
Setelah liburan sekolah usai, biasanya guru meminta siswanya untuk menuliskan cerita. Namun, tak sedikit siswa yang bingung menulis cerita liburan sekolah.
Berikut ini contoh cerita liburan sekolah di rumah yang bisa dicermati, Jumat (29/12/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah 1
Liburan sekolah akhir tahun kali ini menjadi momen istimewa bagi keluargaku. Meski tidak merencanakan perjalanan jauh atau liburan mewah, kami merasa berbahagia bisa menghabiskan waktu bersama di rumah. Kami tinggal di desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, dan rumah kami dikelilingi oleh hamparan sawah yang hijau.
Liburan dimulai dengan kesibukan bersama-sama membersihkan halaman rumah. Bukan pekerjaan besar, tapi bersama-sama membersihkan halaman dan menata taman kecil kami menjadi kegiatan yang menyenangkan. Aku dan Aiden riang gembira memainkan air semprotan, sementara ayah membersihkan rumput dan merapikan bunga-bunga di taman.
Setelah selesai, kami memutuskan untuk membuat piknik di bawah pohon mangga di halaman belakang. Kami membawa selimut piknik favorit, bekal makanan lezat, dan buku-buku kesukaan kami. Suasana pagi yang sejuk, cahaya matahari yang lembut, dan kebahagiaan keluarga mengisi momen itu. Kami bercanda, berbagi cerita, dan menikmati suguhan alam yang indah di sekitar kami.
Beberapa hari berikutnya, kami menyusun jadwal aktivitas bersama. Hari tersebut menjadi favorit kami, di mana kami mengeluarkan permainan papan lama yang sudah lama terlupakan. Tawa dan teriakan kecil mengisi ruang keluarga kami saat kami bersaing dengan seru dalam permainan Monopoli yang seru.
Kami juga mengadakan hari memasak, di mana masing-masing anggota keluarga bertanggung jawab untuk memilih resep dan memasaknya bersama-sama. Dapur kami dipenuhi dengan aroma harum berbagai masakan, dan kami menikmati hasil karya kami di meja makan yang penuh tawa dan cerita.
Puncak liburan kami adalah malam film keluarga di ruang tamu. Kami menyusun daftar film-film favorit kami, menyediakan cemilan, dan membuat malam itu menjadi momen yang hangat dan menyenangkan. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk menikmati kebersamaan keluarga selain di rumah sendiri.
Saat liburan berakhir, kami semua merasa penuh dengan rasa syukur. Meskipun hanya di rumah, kehangatan dan kebahagiaan yang kami rasakan membuat liburan ini menjadi yang terbaik. Sederhana, tapi penuh makna. Itulah liburan sekolah akhir tahun yang indah bersama keluarga di rumah kami yang sederhana di desa.
Advertisement
Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah 2
Liburan sekolah akhir tahun selalu membawa kegembiraan tersendiri, terutama karena tradisi kami untuk menghabiskannya di rumah nenek. Nenek tinggal di sebuah desa kecil yang jauh dari keramaian kota, dan setiap kali liburan tiba, kami, bersama keluarga besar, memutuskan untuk berkumpul di sana.
Perjalanan ke rumah nenek selalu penuh antusiasme. Kami melewati jalan pedesaan yang dihiasi oleh pepohonan hijau dan sawah yang berombak. Begitu sampai di sana, suasana damai desa langsung menyambut kami. Rumah nenek adalah tempat yang penuh kenangan, dengan halaman luas di depannya dan bunga-bunga yang bermekaran di sekitar.
Hari pertama di rumah nenek selalu diisi dengan kegiatan membersihkan dan menata. Bersama sepupu-sepupu, kami membersihkan halaman, menyirami bunga, dan membersihkan ruang keluarga. Nenek selalu dengan senang hati memberikan petunjuk dan cerita-cerita masa lalu yang membuat atmosfer semakin hangat.
Salah satu kegiatan favorit kami adalah menjelajahi sekitar desa bersama. Nenek selalu menjadi pemandu terbaik, bercerita tentang sejarah desa, dan menunjukkan tempat-tempat menarik. Setiap sudut desa memiliki kisah tersendiri, dan kami menyukai setiap detil yang diceritakan nenek.
Puncak liburan terjadi saat malam hari. Rumah nenek penuh dengan aroma masakan khasnya yang lezat. Suara ketawa riang keluarga, canda tawa, dan aroma makanan yang menggugah selera menciptakan suasana yang hangat. Setelah makan malam, kami berkumpul di ruang keluarga untuk bercerita dan bermain permainan keluarga tradisional.
Kami juga sering mengadakan acara piknik di halaman belakang rumah nenek. Dengan membawa selimut dan bekal makanan, kami duduk di bawah pohon rindang. Suasana pedesaan yang tenang, langit malam yang jernih, dan bintang-bintang yang bersinar membuat momen itu menjadi tak terlupakan.
Saat liburan berakhir, kami pulang dengan hati yang penuh kenangan. Liburan di rumah nenek bukan hanya tentang tempat, tapi tentang momen kebersamaan dan cerita-cerita yang akan dikenang selamanya. Rumah nenek adalah tempat di mana cinta keluarga dan kenangan bersemi, menciptakan liburan yang selalu dinanti setiap tahun.
Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah 3
Liburan sekolah akhir tahun ini menjadi salah satu yang paling berkesan bagi saya dan teman-teman akrab. Kami memutuskan untuk menikmati waktu luang tanpa harus pergi jauh, dan rumah salah satu teman, David, menjadi pusat kegiatan kami.
Hari pertama liburan, kami berkumpul di rumah David dengan semangat tinggi. Rumahnya yang luas dengan taman belakang yang asri langsung memicu ide-ide kreatif kami. Kami membawa matras, selimut, dan bekal makanan untuk piknik improvisasi di halaman belakang. Cuaca cerah dan sinar matahari yang hangat membuat suasana semakin menyenangkan.
Pagi itu kami mulai dengan bermain permainan papan klasik yang memicu tawa dan persaingan sehat. Setelah itu, kami memutuskan untuk menggelar turnamen sepak bola di lapangan kecil di belakang rumah. Meskipun tidak semua dari kami ahli dalam olahraga, semangat kompetisi membuat pertandingan makin seru.
Saat siang tiba, kami memutuskan untuk menyusun rencana untuk hari berikutnya. Setelah berdiskusi, kami memilih untuk mengadakan hari memasak. Setiap teman membawa resep favoritnya, dan kami bekerja sama di dapur. Meskipun ada beberapa kekacauan dan tawa yang tak terhindarkan, hasil masakan kami berhasil menciptakan makan siang yang lezat.
Malam harinya, kami memutuskan untuk mengadakan "maraton film" di ruang keluarga. Setiap orang memilih film favoritnya, dan kami membuat daftar putar yang beragam. Dengan bantal dan selimut, kami menikmati film-film dari berbagai genre. Suasana gelap dengan layar televisi menjadi panggung bagi tawa dan teriakan kecil kami.
Hari terakhir liburan, kami memutuskan untuk mengakhiri dengan api unggun di taman. Kami membawa marshmallow, cokelat, dan biskuit untuk membuat s'mores yang lezat. Di sekitar api unggun, kami berbagi cerita, bernyanyi, dan merenung tentang momen-momen menyenangkan yang telah kami alami selama liburan.
Ketika hari-hari liburan berakhir, kami semua sepakat bahwa meskipun kita tidak pergi ke destinasi yang jauh, liburan di rumah bersama teman-teman terasa sangat berarti. Momen kebersamaan, tawa, dan kenangan yang tercipta membuat liburan ini menjadi salah satu yang paling berwarna dalam buku kenangan kami.
Advertisement
Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah 4
Liburan sekolah akhir tahun ini, saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah bersama ibu dan ayah. Kami sepakat untuk menjadikan liburan ini sebagai waktu yang bermakna dan produktif bersama-sama. Meskipun tidak ada rencana perjalanan atau aktivitas eksternal yang besar, tkebersamaan kami di rumah menjadi pengalaman yang luar biasa.
Hari pertama liburan, saya bersama ayah membantu membersihkan dan merapikan garasi. Kami menyusun kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai dan melakukan sedikit perbaikan di beberapa sudut garasi. Meskipun pekerjaan tersebut terlihat sederhana, namun kebersamaan kami membuatnya menjadi momen yang menyenangkan.
Sementara itu, ibu dan saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di dapur. Kami membuat daftar menu-menu spesial yang ingin kami coba dan bersama-sama memasaknya. Dapur dipenuhi dengan aroma harum dari berbagai hidangan yang sedang kami siapkan. Proses memasak tidak hanya sekadar kegiatan fisik, tapi juga menjadi waktu berharga untuk berbicara dan berbagi cerita.
Beberapa hari berikutnya, kami memutuskan untuk beralih ke proyek kebun di belakang rumah. Ayah dan saya menggali tanah, menanam benih sayuran, dan merawat tanaman hias. Ibu turut serta dengan memberi ide-ide segar untuk menghias taman. Tanaman-tanaman yang ditanam menjadi simbol pertumbuhan, seiring dengan ikatan kekeluargaan kami yang semakin kuat.
Tidak hanya fokus pada pekerjaan rumah, kami juga menyempatkan waktu untuk bersantai bersama. Sore hari, kami menonton film keluarga favorit di ruang keluarga. Setelah itu, kadang-kadang kami bermain game bersama atau hanya duduk santai di teras sambil menikmati matahari terbenam.
Malam terakhir liburan, kami membuat acara bakar-bakar di halaman belakang. Ayah mempersiapkan bara api, sementara ibu menyiapkan makanan yang akan dipanggang. Suasana hangat api unggun menciptakan momen keakraban yang penuh kehangatan.
Ketika liburan berakhir, meskipun hanya di rumah, namun kebersamaan dan kerja sama dalam membantu satu sama lain membuat liburan ini sangat berkesan. Momen-momen sederhana bersama keluarga saya membuktikan bahwa kebahagiaan sejati seringkali dapat ditemukan dalam kebersamaan dan cinta di rumah.
Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.