Bola.com, Jakarta - Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
Jadi, pernapasan merupakan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama.
Baca Juga
Advertisement
Oksigen tersebut yang menjadi sumber bahan bakar tubuh untuk mengolah berbagai nutrisi. Selain berperan sebagai bahan bakar, oksigen berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh organ tubuh.
Itulah mengapa, penting untuk menjaga sistem pernapasan tersebut agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai gangguan yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia pada berbagai baya, tidak terkecuali pada usia remaja.
Berikut beberapa gangguan sistem pernapasan yang sering ditemui pada remaja, dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, Selasa (2/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Organ Pernapasan pada Tubuh Manusia
Sebelum mengetahui gangguannya, ketahui terlebih dahulu organ sistem pernapasan pada tubuh manusia. Berikut ini organ sistem pernapasan pada manusia:
1. Rongga hidung
Rongga hidung bukan hanya sebagai tempat di mana kita mencium aroma yang sedap, tetapi juga merupakan pintu gerbang pertama bagi udara yang masuk ke dalam tubuh kita.
Rambut-rambut hidung berperan penting menyaring debu atau kotoran dari udara. Selaput lendir membantu menjaga kelembaban dan menyesuaikan suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh kita.
Jangan lupakan ujung-ujung saraf pembau di hidung kita yang memungkinkan kita mengendus aneka aroma dengan sangat baik.
2. Trakea dan Bronkus
Setelah melewati rongga hidung, udara mengalir melalui trakea, pipa pemanjang yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru.
Trakea dilindungi oleh tulang rawan huruf C di bagian depan untuk menjaga kelenturan. Sel-sel bersilia pada trakea membantu menyaring udara.
Bronkus, yang merupakan cabang batang tenggorokan, mengarahkan udara ke paru-paru kanan dan kiri.
3. Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ utama dalam pernapasan manusia. Terbagi menjadi paru-paru kanan dan kiri, paru-paru dilapisi oleh pleura sebagai pelindung.
Paru-paru memiliki tekstur spongy dan berisi udara. Paru-paru memiliki tekstur spongy dan berisi udara. Di dalamnya, bronkiolus dan alveolus (kantung udara dengan selaput tipis) berperan dalam pertukaran gas, mengeluarkan karbon dioksida dan mengambil oksigen.
Advertisement
Gangguan Sistem Pernapasan yang Umum Terjadi pada Remaja
1. Asma
Asma merupakan satu di antara kelainan pernapasan kronis yang sering terjadi pada remaja. Kondisi ini ditandai oleh peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan, menyebabkan penyempitan jalur udara.
Faktor pemicu asma meliputi paparan alergen, debu, dan asap rokok. Asma tidak dapat disembuhkan secara total. Meski demikian, gejalanya dapat dikendalikan sehingga penyintasnya tetap dapat hidup dengan normal.
2. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis.
Pada bronkitis akut, peradangan biasanya sembuh dalam waktu tiga minggu, sedangkan bronkitis kronis bersifat menahun.
Batuk merupakan gejala umum pada kedua jenis bronkitis, dan produksi dahak meningkat. Pengobatan dapat melibatkan pemberian obat pereda gejala dan terapi untuk mengatasi penyebab peradangan.
Gangguan Sistem Pernapasan yang Umum Terjadi pada Remaja
3. Influenza
Influenza, atau flu, adalah infeksi virus influenza yang umum terjadi pada sistem pernapasan. Gejala flu melibatkan pilek, batuk, dan nyeri tubuh.
Meski umumnya bisa sembuh sendiri dengan sistem imun yang baik, istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bernutrisi dapat membantu mempercepat pemulihan.
4. Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyerang alveolus di dalam paru-paru.
Kondisi ini dapat terjadi pada satu di antara atau kedua paru. Infeksi yang terjadi dapat menyebabkan paru-paru (alveolus) berisi cairan atau bahkan nanah. Itu sebabnya, beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai paru-paru basah.
Sebenarnya, dunia kedokteran tidak mengenal istilah paru-paru basah. Paru-paru basah merupakan pemahaman awam untuk menggambarkan kondisi paru-paru yang "terendam" atau berisi cairan.
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan edema paru. Gejala pneumonia yang muncul bisa bervariasi, dari ringan hingga berat.
Biasanya, pengobatan yang diberikan adalah dengan pemberian antibiotik jika masalah pernapasan ini terjadi karena infeksi bakteri.
Untuk gejala berat, mungkin membutuhkan rawat inap untuk mendapatkan antibiotik melalui infus ataupun terapi oksigen.
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement