Bola.com, Jakarta - Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu yang dimilikinya. Jumlah makhluk hidup yang cukup banyak dan beragam tentu akan susah dipelajari dan diamati.
Itulah mengapa, perlu adanya sistem klasifikasi untuk memudahkannya. Adapun cabang biologi yang khusus mempelajari tentang klasifikasi adalah taksonomi.
Baca Juga
Advertisement
Klasifikasi adalah cara pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan perbedaan yang dimilikinya menjadi tingkat-tingkat hierarki.
Berdasarkan hubungan filogenetik, klasifikasi makhluk hidup mengalami berbagai perkembangan dari waktu ke waktu. Klasifikasi yang ada tersebut diakui dan dipakai secara internasional.
Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut 'kingdom'. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.
Itulah sedikit penjelasan tentang pengertian klasifikasi makhluk hidup. Untuk lebih jelasnya, ketahui dasar klasifikasi makhluk hidup, tujuan, prinsip hingga sistemnya.
Berikut dasar klasifikasi makhluk hidup, tujuan, manfaat, prinsip, dan sistemnya, dilansir dari E-Modul Biologi SMA Kelas X terbitan Kemdikbud, Rabu (3/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Jadi, dasar dari klasifikasi pada makhluk hidup adalah persamaan dan perbedaan ciri:
a. Ciri Fisik
Ciri-ciri fisik adalah hal yang paling mudah bagi kita untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Misalnya, kita mengetahui bahwa ayam dan elang termasuk golongan Aves (burung) karena persamaan fisik keduanya, yaitu berbulu, bersayap, dan berparuh.
b. Ciri Morfologi dan Anatomi
Ciri-ciri morfologi dapat kita lihat dari bentuk luar tubuh makhluk hidup. Misalnya, bentuk paruh dan bentuk cakar pada hewan serta bentuk pohon dan bentuk bunga pada tumbuhan.
Sementara itu, ciri-ciri anatomi dapat kita lihat dari struktur tubuh organisme. Misalnya, ada atau tidaknya sel trakea atau kambium.
c. Ciri Biokimia
Ciri-ciri biokimia dapat kita lihat pada jenis-jenis enzim, protein, DNA, dan lainnya. Ciri-ciri tersebut dapat kemudian menjadi pedoman bagi kita untuk menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dan yang lainnya.
d. Berdasarkan pada Manfaat
Setelah dipelajari, kita dapat mengetahui manfaat dari makhluk hidup tertentu. Nah, manfaat yang telah diketahui kemudian dapat dijadikan dasar pada saat melakukan klasifikasi makhluk hidup.
Advertisement
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki.
- Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup jenis yang lain.
- Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
- Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
- Menyederhanakan objek studi sehingga mempermudah mempelajarinya.
- Mengetahui tingkat evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
Manfaat Klasifikasi
Dari tujuan tersebut di atas, coba kamu tentukan apa manfaat kita melakukan klasifikasi pada makhluk hidup.
Jadi, manfaat dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
Advertisement
Prinsip-Prinsip Klasifikasi
1. Mengidentifikasi ciri-ciri suatu makhluk hidup (Pencandraan)
Identifikasi atau pencandraan ialah menentukan macam-macam persamaan apa saja yang paling penting. Satu di antara dari pola klasifikasi yaitu menempatkan semua jenis hewan yang hidup dalam habitat yang sama dalam satu kategori.
Untuk hal-hal yang harus diamati, yaitu morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom, serta tingkah lakunya.
Untuk dapat mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja ditemukan, tentunya kita memerlukan alat pembanding seperti gambar, spesimen (awetan hewan ataupun tumbuhan), kunci identifikasi (hewan ataupun tumbuhan yang sudah diketahui namanya).
Kunci identifikasi sendiri sering juga disebut sebagai kunci determinasi.
2. Mengelompokkannya sesuai dengan kriteria yang kita inginkan (Pengklasifikasian).
Setelah identifikasi atau pencandraan, tahapan selanjutnya untuk mengklasifikasikan makhluk hidup yaitu pengelompokan.
Pengelompokan didasarkan atas identifikasi makhluk hidup dalam suatu kelompok yang sama. Makhluk hidup yang memiliki ciri- ciri yang sama dikelompokkan dalam bentuk tingkatan takson yang sama.
3. Pemberian nama kelompok
Para ahli taksonomi yang telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis hewan maupun tumbuhan, mereka telah melakukan tahapan dalam klasifikasi dan akhirnya dapat memberikan nama terhadap suatu makhluk hidup.
Untuk memudahkan dalam mencari nama dari suatu makhluk hidup yang baru dikenal, dapat menggunakan kunci determinasi.
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup yang banyak diakui adalah sistem lima kingdom yang ditemukan oleh Whittaker. Berikut ini klasifikasi lima kingdom:
1. Monera
Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti (organisme prokariot). Meski tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA.
Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada habitat ekstrem).
2) Protista
Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokan secara seerhana sepertiprotista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
3) Fungi (Jamur)
Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang.
Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu, jamur tidak dapat dikelompokkan dalam dunia hewan atau tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota).
4. Plantae (Tumbuhan)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki klorofil, tumbuhan dapat melakukan fotosintesis.
Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secara kawin maupun tak kawin. Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
5. Animalia
Animalia atau kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement