Bola.com, Jakarta - Air hujan selalu menjadi bahan perdebatan dalam konteks konsumsi. Ada yang menganggap air hujan aman untuk diminum, sementara ada yang menganggapnya berbahaya.
Namun, memahami proses terbentuknya air hujan dan kondisinya saat jatuh penting untuk menilai apakah air hujan aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga
Advertisement
Pertama, kamu perlu memahami bagaimana air hujan terbentuk. Air hujan berasal dari uap air yang menguap dari laut dan diangkat ke atmosfer akibat pemanasan matahari.
Kemudian, uap air tersebut akan kondensasi dan membentuk awan. Ketika partikel-air dalam awan menjadi berat maka akan jatuh ke bumi dalam bentuk air hujan.
Kedua, kita perlu memahami kondisi lingkungan tempat air hujan jatuh. Air hujan yang jatuh di daerah perkotaan bisa terkontaminasi oleh polutan udara yang dapat membahayakan kesehatan. Namun, air hujan yang jatuh di daerah alami, jauh dari polusi udara, cenderung lebih bersih.
Dengan pemahaman mendalam mengenai proses terbentuknya air hujan dan kondisinya saat jatuh, kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam memutuskan apakah air hujan aman untuk dikonsumsi.
Berikut macam-macam penyaringan air hujan agar bisa dikonsumsi, Jumat (5/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengumpulan dan Penyimpanan Air Hujan untuk Konsumsi
1. Pengumpulan air hujan dilakukan dengan menempatkan wadah penampung air di atap rumah atau bangunan. Ketika hujan turun, air akan mengalir ke wadah tersebut.
2. Penting untuk membersihkan atap atau permukaan tempat air hujan jatuh sebelum terkumpul. Hal ini dilakukan agar air yang terkumpul tidak terkontaminasi oleh debu, kotoran, atau bahan kimia berbahaya.
3. Filter atau penyaring air hujan perlu dipasang untuk menyaring kotoran dan partikel lain yang mungkin telah tercampur dengan air hujan.
4. Setelah itu, air hujan yang telah dikumpulkan dapat disimpan dalam wadah penampung air yang aman, seperti tangki air atau drum.
5. Pastikan untuk menyimpan air hujan di tempat yang tertutup dan terlindung dari sinar matahari langsung agar kualitas air tetap terjaga.
6. Sebelum digunakan untuk konsumsi, pastikan untuk memurnikan air hujan dengan metode penyaringan dan pengolahan yang sesuai untuk menghilangkan bakteri, virus, dan zat-zat berbahaya lainnya.
7. Penting untuk secara rutin memeriksa dan membersihkan wadah penyimpanan air hujan agar kualitas air tetap terjaga.
Advertisement
Metode Penyaringan Air Hujan untuk Konsumsi
1. Filtrasi Melewati Media Pasir
Metode ini melibatkan penyaringan air hujan melalui lapisan media pasir yang bertujuan untuk menangkap partikel-partikel besar dan mengurangi kekeruhan air.
Air hujan pertama-tama akan mengalir melalui lapisan pasir yang kemudian akan menahan partikel-partikel besar serta mengurangi kekaburan air.
2. Penyaringan Menggunakan Karbon Aktif
Penggunaan karbon aktif dapat membantu menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan dari air hujan. Proses ini melibatkan penggunaan karbon aktif yang mampu menyerap zat-zat organik dan kimia yang dapat mengganggu kualitas air hujan untuk dikonsumsi.
3. Penyaringan dengan UV atau Sinar Matahari
Metode ini menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya yang mungkin terdapat dalam air hujan.
Penyinaran sinar matahari juga dapat digunakan untuk proses yang serupa, di mana sinar matahari membantu menghilangkan mikroorganisme berbahaya dalam air.
4. Proses Pencemaran yang Aman
Sebelum mengkonsumsi air hujan, pastikan untuk melakukan pengujian kualitas air terlebih dahulu. Pastikan air telah melewati proses penyaringan dan sterilisasi untuk memastikan bahwa air hujan yang dikonsumsi aman bagi kesehatan.
Â
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.