Bola.com, Jakarta - Salat Tahajud adalah satu di antara bentuk salat sunah yang dianjurkan dalam agama Islam. Praktiknya, salat Tahajud dilakukan pada malam hari setelah tidur sejenak dan sebelum waktu salat Subuh.
Namanya berasal dari kata "hajada", yang artinya bangun atau mencari. Ini menunjukkan bahwa salat ini dilakukan setelah bangun tidur.
Baca Juga
Advertisement
Tahajud adalah waktu ketika Allah Swt. mendekatkan diri kepada hamba-Nya untuk menerima doa dan berkah.
Salat Tahajud dilakukan dengan jumlah rakaat yang bisa bervariasi, tetapi umumnya dilakukan dengan jumlah rakaat yang ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9 rakaat.
Salat Tahajud memiliki keutamaan yang besar di dalam Islam. Rasulullah Muhammad saw. bersabda:
"Di surga ada rumah-rumah yang tampak dari dalam dan terlihat dari luar. Seseorang bertanya, Untuk siapa rumah-rumah itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, Untuk orang yang suka memberi makan, yang lembut perkataannya, yang banyak berpuasa, dan yang melaksanakan salat di waktu malam ketika orang-orang tidur." (HR. Ahmad, Ath Thabrani)
Salat Tahajud diyakini sebagai satu di antara amalan yang dapat membantu umat muslim meraih kebahagiaan dan kesuksesan, baik di dunia maupun di akhirat.
Berikut cara salat Tahajud yang dapat dipahami umat muslim, Selasa (9/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Salat Tahajud
1. Waktu Pelaksanaan Salat Tahajud
Salat Tahajud merupakan salat sunah yang dikerjakan di malam hari. Salat Tahajud bisa dikerjakan kapan pun dalam kurun waktu setelah salat Isya sampai masuknya waktu Subuh.
Meski begitu, ada waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan salat Tahajud, yaitu sepertiga malam terakhir. Salat Tahajud dilaksanakan setelah tidur, walau hanya sebentar.
2. Niat Salat Tahajud
Sebagaimana kita tahu, salat tahajud adalah salat sunah di malam hari. Adapun niat salat Tahajud adalah seperti berikut:
"Ushalli sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillahi ta‘ala."
Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunah tahajud dua rakaat karena Allah Swt."
3. Jumlah Rakaat Salat Tahajud
Salat sunah ini dikerjakan dua rakaat, dua rakaat dengan jumlah rakaat tak terbatas. Kendati begitu, menurut hadis HR Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. tidak pernah mengerjakan salat Tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat beserta witir).
Advertisement
Cara Salat Tahajud
4. Tata Cara Salat Tahajud
Dengan berbagai keutamaannya yang sangat luar biasa, tentunya kamu akan sangat merugi jika tidak melaksanakan tata cara salat Tahajud yang benar.
Berikut tata cara salat tahajud yang benar:
- Niat salat Tahajud
- Melakukan takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surah Al Fatihah.
- Membaca surah dalam Al-Qur'an. Rasullullah saw. biasanya membaca surat-surat yang panjang.
- Rukuk dengan tumakninah sambil membaca doa iktidal.
- Iktidal dengan tumakninah sambil membaca doa iktidal.
- Sujud dengan tumakninah sambil membaca doa sujud.
- Mengulang gerakan seperti rakaat pertama.
- Pada tahiyat akhir, membaca doa tahiyat akhir.
- Melakukan gerakan salam.
- Setelah salam, disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, selawat, istigfar, kemudian membaca doa salat Tahajud.
Cara Salat Tahajud
5. Doa Salat Tahajud
Dalam riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Daud, ada doa yang biasanya kerap dilantunkan di bagian akhir. Doa itu berisi permintaan mendapat keselamatan dan kepasrahan.
Berikut doanya:
"Allahuma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta qayyimussamaawaati wal ardli wa man fihinna. Walakal hamdu Anta rabbussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta malikussamaawaati wal ardli. Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa'dukal haqqu, wa qaulukal haqqu, wa liqaa ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaru haqqun. Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa 'atu aqqun. Allahuma laka aslamtu. Wa 'alaika tawakkaltu, wabika aamantu, wa ilaika aanabtu, wabia khaashamtu. wa ilaika haakamtu. Faghfirlii maa qaddamu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a'lantu antal muqaddimu wa antal mu akhkhiru, laa ilaa ha illaa anta ilaihi laa ilaaha illa anta."
Artinya:
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya, bagi-mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala punya, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-Nya, bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar, neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali, dengan pertolongan-Mu aku berdebat (dengan orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau."
Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement