Bola.com, Jakarta - Konflik merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Konflik dapat terjadi di berbagai level, dari konflik internal individu hingga konflik antarnegara.
Dalam konteks sosial, konflik sering berkaitan dengan perbedaan kepentingan, nilai, dan tujuan antara individu atau kelompok.
Baca Juga
Advertisement
Konflik juga dianggap sebagai situasi yang tidak nyaman dan merugikan, tetapi sebenarnya konflik dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan dan perubahan yang positif.
Definisi konflik merupakan bentuk ketaksepakatan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda.
Konflik melibatkan ketakcocokan antara nilai, pandangan, atau keinginan antara pihak-pihak yang terlibat.
Konflik dapat bersifat terbuka atau tersembunyi, serta dapat terjadi dalam berbagai situasi, baik dalam hubungan personal, bisnis, atau politik.
Ada dua pendekatan utama untuk memahami konflik, yaitu pendekatan fungsional dan pendekatan disfungsional.
Pendekatan fungsional melihat konflik sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sosial. Sementara pendekatan disfungsional menyoroti dampak negatif konflik terhadap hubungan dan kesejahteraan individu atau kelompok.
Oleh karena itu, memahami konflik dengan baik penting untuk mengelolanya secara konstruktif dan meminimalkan dampak negatifnya. Berikut pengertian konflik menurut para ahli, Jumat (12/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Konflik Menurut Para Ahli
1. Max Weber
Menganggap konflik sebagai perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok yang memengaruhi dinamika sosial.
2. Karl Marx
Melihat konflik sebagai hasil dari ketimpangan kekuatan antara kelas sosial yang berbeda, yang mengakibatkan perjuangan untuk kontrol atas sumber daya.
3. Lewis Coser
Mengemukakan bahwa konflik memiliki fungsi positif dalam memperkuat solidaritas di dalam kelompok.
4. Ralf Dahrendorf
Menyatakan bahwa konflik terjadi akibat ketaksetaraan dalam distribusi kekuasaan di dalam masyarakat.
5. Randall Collins
Menekankan bahwa konflik terjadi saat ada benturan kepentingan antara individu atau kelompok yang berusaha mendapatkan sumber daya yang terbatas.
Advertisement
Pengertian Konflik Menurut Para Ahli
6. Georg Simmel
Melihat konflik sebagai hasil dari interaksi antara individu yang saling bersaing untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
7. Talcott Parsons
Menyoroti bahwa konflik muncul saat terdapat ketakcocokan antara norma-norma sosial yang ada.
8. Herbert Blumer
Menekankan bahwa konflik terjadi karena adanya perbedaan interpretasi atas situasi atau peristiwa tertentu.
9. John Burton
Menjelaskan bahwa konflik terjadi karena adanya ketakpuasan atas tindakan atau kebijakan yang dianggap tidak adil.
10. Johan Galtung
Melihat konflik sebagai hasil dari ketaksetaraan dan ketakadilan dalam distribusi sumber daya di dalam masyarakat.
Â
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.