Bola.com, Jakarta - Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya.
Ketimpangan sosial juga didefinisikan sebagai bentuk ketakadilan, baik status maupun kedudukan dalam masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor penghambat sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan yang tersedia.
Untuk mengatasi ketimpangan sosial memerlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Langkah-langkah seperti reformasi kebijakan, pemberdayaan masyarakat, dan pendekatan inklusif dapat membantu mengurangi ketaksetaraan sosial di berbagai lapisan masyarakat.
Tingkat kesejahteraan sosial yang tidak merata juga menjadi satu di antara faktor terjadinya ketimpangan sosial. Lalu apa saja contoh ketimpangan sosial dalam masyarakat?
Berikut ini contoh-contoh ketimpangan sosial di masyarakat yang perlu diketahui, dilansir dari m-edukasi.kemdikbud.go.id, Senin (22/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Ketimpangan Sosial
- Orang yang berpendidikan tinggi/formal lebih mudah mendapatkan akses pekerjaan dibandingkan orang yang tidak berpendidikan formal.
- Peradilan yang lebih memihak orang kelas atas dibandingkan kelas bawah dalam menjatuhkan hukuman.
- Kurangnya fasilitas umum bagi kaum difabel/cacat (jalan, transportasi, dan lain-lain).
- Standarisasi pendidikan dengan dilaksanakan ujian nasional tanpa mempertimbangkan kualitas pendidikan di berbagai wilayah yang tidak merata.
- Orang berpenampilan dan berpakaian mahal dan bagus mendapatkan perlakuan istimewa dibandingkan orang yang berpakaian apa adanya.
Advertisement
Contoh Ketimpangan Budaya
Penguasaan teknologi informasi
- Masyarakat desa dalam penggunaan teknologi informasi seperti komputer, hp, smartphone masih belum optimal, mereka menggunakannya sebatas untuk memberi informasi melalui SMS maupun telepon. Mata pencaharian mayoritas masyarakat desa sebagai petani sehingga kebutuhan akan teknologi informasi belum dirasa penting.
- Masyarakat kota sudah terbiasa smartphone dalam menunjang menggunakan komputer, laptop, aktivitas sehari-hari, sehingga masyarakat kota lebih dinamis, dengan cepat mendapatkan informasi teraktual. Penguasaan teknologi informasi menjadi kebutuhan dan keharusan bagi masyarakat kota.
Perbedaan tata nilai masyarakat desa dan kota
- Masyarakat desa masih memegang teguh nilai keluhuran keagamaan dan budaya/tradisi, kebersamaan dan kegotongroyongan, cenderung sulit berubah atau menerima hal-hal baru.
- Masyarakat kota sangat individualisme, hedonis mementingkan kehidupan duniawi, terbuka terhadap perubahan.
Contoh Ketimpangan Gender
Bidang Politik
Adanya pandangan bahwa politik itu keras, penuh debat, serta pikiran yang cerdas yang kesemuanya itu diasumsikan sebagai dunia laki-laki bukan milik perempuan sehingga area publik menjadi milik laki-laki sedangkan area domestik menjadi milik perempuan.
Ketercapaian minimal 30 persen anggota DPR/DPRD di berbagai daerah tidak terpenuhi.
Bidang Ekonomi
Masih sedikit pengakuan pada kaum perempuan ketika mereka sukses dan berhasil menjadi pelaku ekonomi karena masyarakat menganggap aktivitas ekonomi yang dijalani perempuan sekedar sampingan bukan kerja yang prestisius seperti yang dilakukan laki-laki.
Bidang Dunia Kerja
Dalam dunia kerja perempuan harus berjuang untuk menunjukkan bahwa mereka juga dapat menjadi tenaga profesional yang tidak kalah dari laki-laki.
Sektor publik belum disiapkan menerima kehadiran perempuan sebagai leader (pemimpin) sehingga harus bersaing dan mampu menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya pantas sebagai istri dan ibu, tetapi bisa menjadi pekerja profesional.
Bidang Pendidikan
Ketimpangan gender dalam bidang pendidikan dialami perempuan yang tinggal di pedesaan, pemikiran bahwa perempuan bersekolah hanya untuk dapat membaca dan menulis saja karena pada akhirnya perempuan akan menjadi ibu rumah tangga.
Hal tersebut menghambat kesempatan perempuan desa untuk berpendidikan tinggi.
Ketimpangan akses pendidikan juga terjadi di perguruan tinggi sehingga tanpa disadari telah terjadi pengkotakan jurusan tertentu. Sebagai contoh, jurusan teknik lebih didominasi mahasiswa laki-laki sedangkan jurusan sosial atau ekonomi didominasi mahasiswa perempuan.
Advertisement
Contoh Ketimpangan Informasi Digital
Sistem penerimaan siswa baru
Penerimaan siswa baru di beberapa kota sudah menggunakan sistem online untuk kemudahan pengisisan data dan menjaga transparansi, calon siswa baru dari daerah harus memahami prosedurnya sehingga tidak melakukan kesalahan dengan sistem online tersebut.
Peluang usaha (pemasaran produk)
Era informasi makin memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belanja secara online memudahkan konsumen yang sibuk untuk memperoleh barang kebutuhan, di sisi lain belanja online dapat menjadi peluang bisnis memperkenalkan produk home industri melalui sosial media.
Peluang bisnis ini belum dirasakan penduduk daerah sehingga ketimpangan informasi menyebabkan hilangnya kesempatan berusaha.
Munculnya komunitas baru di masyarakat.
Ketimpangan informasi digital ditandai dengan munculnya komunitas baru yang bersifat modern yaitu yang disebut netizen. Kelompok sosial ini merupakan pengguna internet yang berpartisipasi aktif.
Melalui gawai atau smartphone yang dimiliki memberi kontribusi informasi secara positif bagi masyarakat di bidang ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Kelompok sosial ini menjadi kekuatan baru yang dapat menggerakkan massa.
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.