Sukses


Contoh-Contoh Kingdom Protista beserta Penjelasannya

Bola.com, Jakarta - Kingdom protista adalah kingdom yang beragam dan mencakup berbagai organisme uniseluler dan multiseluler dengan karakteristik yang berbeda.

Kingdom ini sering kali dianggap sebagai kelompok yang beragam dan tidak memiliki hubungan evolusioner yang dekat satu sama lain.

Penting untuk memahami bahwa keberagaman dalam kingdom protista bukanlah semata-mata sekumpulan organisme yang tidak dapat diorganisasikan dengan baik.

Sebaliknya, protista mencakup sejumlah besar organisme yang berperan penting dalam ekosistem global. Hal ini berarti setiap jenis protista memiliki kontribusi dan adaptasi spesifiknya sendiri, memperkaya keragaman kehidupan di Bumi.

Untuk lebih jelasnya, ketahui contoh kingdom protista. Contoh kingdom protista terdiri dari berbagai jenis. Sebab, kingdom yang satu ini memiliki beragam klasifikasi.

Berikut contoh kingdom protista beserta penjelasannya yang perlu diketahui, Kamis (25/1/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 8 halaman

1. Amoeba (Phylum Sarcodina)

Amoeba adalah organisme uniseluler yang termasuk kelompok Sarcodina dalam kingdom Protista. Organisme ini memiliki sifat eukariotik, yang berarti memiliki inti sel yang terbungkus membran.

Satu di antara ciri utama Amoeba adalah kemampuannya untuk berubah bentuk aktif, sebuah proses yang disebut dengan pseudopodia. Pseudopodia adalah proyeksi sitoplasma yang dapat ditarik dan ditarik untuk bergerak dan menangkap makanan.

Amoeba umumnya ditemukan di lingkungan air tawar, seperti kolam atau genangan, tetapi mereka juga dapat ditemukan di tanah.

Meski uniseluler, Amoeba memiliki struktur internal yang kompleks, termasuk inti sel, vakuola kontraktil untuk pengeluaran limbah, dan organel lainnya.

Dalam hal makanan, Amoeba adalah pemangsa yang aktif. Mereka memakan bakteri, detritus, dan mikroorganisme kecil lainnya dengan cara mengelilingi dan mencerna mangsanya menggunakan pseudopodia.

Peran Amoeba dalam rantai makanan ekosistem air tawar menjadi penting karena mereka membantu mengendalikan populasi bakteri dan mikroorganisme lainnya.

3 dari 8 halaman

2. Paramecium (Phylum Ciliophora)

Paramecium adalah organisme uniseluler yang termasuk kelompok Ciliophora dalam kingdom Protista. Ciri khas Paramecium adalah adanya silia, yaitu rambut getar yang melapisi seluruh permukaan tubuhnya.

Silia berfungsi untuk bergerak dan mengarahkan makanan ke arah mulut. Paramecium biasanya hidup di air tawar, seperti kolam dan genangan.

Mereka adalah pemakan bakteri dan mikroorganisme kecil lainnya, dan mereka menggunakan silia mereka untuk bergerak secara aktif dalam air.

Paramecium memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus dan micronukleus, yang berperan dalam regulasi fungsi sel dan reproduksi.

Reproduksi Paramecium dapat terjadi melalui pembelahan biner, di mana sel membelah menjadi dua individu yang identik.

Proses ini memungkinkan Paramecium untuk berkembang biak dengan cepat dan menjadi responsif terhadap perubahan kondisi lingkungan.

4 dari 8 halaman

3. Euglena (Phylum Euglenophyta)

Euglena adalah organisme uniseluler yang termasuk dalam kelompok Euglenophyta dalam kingdom Protista. Mereka memiliki sifat yang unik karena mencampur karakteristik tumbuhan dan hewan.

Euglena dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kloroplas, tetapi mereka juga dapat bergerak menggunakan flagela.

Euglena biasanya ditemukan di air tawar yang kaya nutrisi. Selama kondisi lingkungan mendukung, Euglena menggunakan kloroplas untuk menghasilkan makanannya sendiri melalui fotosintesis.

Namun, ketika lingkungan menjadi kurang mendukung, Euglena dapat bergerak aktif menggunakan flagela untuk mencari sumber makanan tambahan atau melarikan diri dari kondisi yang tidak menguntungkan.

Beberapa spesies Euglena juga memiliki struktur unik yang disebut stigma, yang berfungsi sebagai mata-mata yang dapat mendeteksi cahaya. Ini membantu Euglena dalam mengarahkan gerakan flagela mereka ke arah sumber cahaya, memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan proses fotosintesis.

5 dari 8 halaman

4. Diatoms (Phylum Bacillariophyta)

Diatoms adalah kelompok alga uniseluler yang termasuk kelompok Bacillariophyta dalam kingdom protista. Satu di antara ciri utama diatoms adalah dinding selnya yang kuat dan terbuat dari silika.

Dinding sel ini membentuk cangkang luar yang bersudut, yang memberikan bentuk sel yang beragam dan indah.

Diatoms memiliki peran penting dalam ekosistem air karena mereka merupakan produsen utama oksigen di atmosfer. Selama proses fotosintesis, diatoms mengonversi karbon dioksida menjadi oksigen dan menghasilkan senyawa organik.

Keberagaman bentuk sel diatoms menjadi penting karena berkontribusi pada keragaman ekosistem laut dan menyediakan sumber makanan untuk berbagai organisme, termasuk hewan laut kecil.

Diatoms juga memiliki siklus hidup yang unik di mana mereka dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Proses reproduksi ini membantu diatoms untuk mengadaptasi diri terhadap perubahan kondisi lingkungan.

6 dari 8 halaman

5. Plasmodium (Phylum Apicomplexa)

Plasmodium adalah parasit yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia dan termasuk kelompok Apicomplexa dalam kingdom Protista.

Siklus hidup Plasmodium melibatkan dua host, yaitu nyamuk Anopheles sebagai host vektor dan manusia sebagai inang.

Plasmodium memasuki tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dan berkembang biak dalam hati manusia.

Setelah itu, Plasmodium menginfeksi sel darah merah dan menyebabkan gejala malaria, seperti demam, menggigil, dan kelelahan.

Siklus hidup ini memungkinkan Plasmodium untuk bertahan hidup dan berkembang biak di berbagai lingkungan sehingga menjadi satu di antara penyebab utama penyakit menular global.

Penelitian terus dilakukan untuk memahami genetika dan siklus hidup Plasmodium guna mengembangkan strategi pengendalian dan pencegahan yang lebih efektif terhadap malaria.

7 dari 8 halaman

6. Brown Algae (Phylum Phaeophyta)

Brown algae adalah alga multiseluler yang termasuk kelompok Phaeophyta dalam kingdom Protista. Mereka biasanya ditemukan di perairan laut yang dingin dan memiliki pigmen cokelat yang memberikan warna khas.

Satu di antara contoh terkenal brown algae adalah kelp. Kelp memiliki struktur tubuh yang kompleks, terdiri dari batang berukuran besar yang menempel pada dasar laut dan frond (daun) yang menjulang ke atas menuju permukaan air.

Struktur ini memberikan habitat bagi berbagai organisme laut, seperti ikan kecil, krustasea, dan moluska.

Sebagai produsen utama di ekosistem laut, brown algae berperan dalam siklus nutrisi laut dan mendukung keanekaragaman hayati di perairan laut.

Beberapa jenis brown algae juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat digunakan dalam produk pangan, bahan kimia, dan industri farmasi.

8 dari 8 halaman

7. Dinoflagellates (Phylum Dinoflagellata)

Dinoflagellata adalah protista uniseluler yang termasuk kelompok Dinoflagellata dalam kingdom Protista. Organisme ini memiliki dua flagela yang menyebabkan gerakan berputar.

Beberapa dinoflagellates membentuk simbiosis dengan terumbu karang, sementara yang lain dapat menyebabkan fenomena air bercahaya atau "red tide."

Dinoflagellates dapat ditemukan di perairan laut dan menyumbang pada produksi oksigen melalui fotosintesis.

Beberapa spesies dinoflagellates, yang merupakan penyebab dari bloom alga merah, dapat menyebabkan toksin yang berbahaya bagi organisme laut dan manusia.

Fenomena "red tide" dapat memiliki dampak serius pada ekosistem laut dan ekonomi lokal. Penelitian terus dilakukan untuk memahami peran dan dampak dinoflagellates dalam lingkungan laut serta untuk mengembangkan metode pengelolaan dan mitigasi untuk mengatasi dampak negatifnya.

 

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer