Bola.com, Jakarta - Bacaan doa salat hajat dan tata cara penting untuk diketahui dan diamalkan umat muslim.
Salat hajat merupakan salat sunah yang dikerjakan oleh orang yang mempunyai keinginan. Sesuai namanya, salat hajat dilakukan saat seseorang memiliki keinginan atau hajat.
Baca Juga
Advertisement
Ketika seorang mukmin mempunyai keinginan tertentu atau sedang mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi, sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat hajat.
Umat muslim bisa mengerjakan salat hajat sebanyak 12 rakaat dengan salam di setiap dua rakaat. Namun demikian, melaksanakan salat hajat sebanyak dua rakaat pun dianggap cukup memadai.
Praktiknya, salat sunah ini dikerjakan sebanyak dua rakaat sampai dengan 12 rakaat selama seminggu berturut-turut.
Sangat besar keutamaan salat hajat, bahkan di dalam hadis itu ditekankan bahwa Allah akan mengabulkan permintaan hamba-Nya, baik cepat atau lambat. Tak hanya itu, keutamaan lain dari salat hajat ialah makin dekat kepada Allah.
Cara melaksanakan salat hajat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan salat sunah pada umumnya, tetapi perbedaan mendasar ada pada niat dan doanya.
Berikut bacaan doa salat hajat beserta tata caranya yang perlu diketahui umat muslim, dilansir dari kemenag.go.id, Kamis (25/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tata Cara Salat Hajat
Adapun cara melaksanakan salat hajat adalah sebagaimana berikut:
1. Niat melaksanakan salat hajat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.
"Aku menyengaja salat sunah hajat dua rakaat tunai karena Allah Swt."
2. Membaca surah Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek (dianjurkan untuk membaca surah Al-Ikhlas dan ayat kursi).
3. Rukuk
4. Iktidal
5. Sujud
6. Duduk di antara Dua Sujud
Di antara dua sujud kita akan melakukan duduk terlebih dahulu oleh sebab itulah gerakan itu disebut dengan gerakan duduk di antara dua sujud.
7. Sujud
Setelah duduk di antara dua sujud, kita melakukan sujud kembali dengan bacaan yang sama dengan bacaan ruku'.
8. Rakaat Kedua
Setelah rakaat pertama selesai, kita bisa melanjutkannya dengan rakaat kedua dengan tata cara yang sama dengan rakaat pertama.
9. Salam
Setelah kedua rakaat berakhir, selanjutnya diakhiri dengan salam. Jika ingin melanjutkan sholat hajat lagi bisa dilakukan dengan dua rakaat setelahnya sampai jumlah rakaat maksimal mencapai rakaat 12. Tidak disarankan untuk melebihi dari jumlah rakaat yang telah disarankan dalam Islam.
Advertisement
Doa Salat Hajat
10. Setelah selesai salat, dianjurkan untuk membaca selawat dan doa sebagaimana berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
"Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan.
Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar berselawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana."
Doa Salat Hajat
Setelah itu, dianjurkan juga untuk membaca doa Rasulullah saw. sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.
"Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
Selanjutnya, orang yang sedang memiliki hajat tertentu bisa melanjutkan bacaan doa Rasulullah saw. riwayat Imam At-Tirmidzi sebagaimana berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.
"Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai rida-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih."
Setelah doa-doa tersebut dipanjatkan, tahapan terakhir adalah memanjatkan doa dengan khusuk memohon kepada Allah agar urusan atau hajat khususnya itu bisa dikabulkan. Wallahu a‘lam.
Sumber: kemenag.go.id
Baca artikel seputar doa lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement