Bola.com, Jakarta - Dalam seni panggung, naskah drama menjadi inti dari sebuah pertunjukan yang mampu memukau dan menyentuh hati penonton.
Keindahan drama tidak hanya terletak pada penyajian visualnya, tetapi juga pada kisah yang diangkat dan diungkapkan melalui dialog antar karakter.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sebuah naskah drama, tiap karakter akan menjadi pemeran utama yang mengemban peran-peran yang unik dan mendalam.
Setiap dialog dan adegan akan menjadi suatu jalinan cerita yang melibatkan emosi dan perasaan, menciptakan pengalaman penuh kesan bagi penonton.
Melalui contoh naskah drama untuk empat orang, kita dapat memahami bagaimana setiap karakter memiliki peran khas yang saling melengkapi, menciptakan keseimbangan yang diperlukan untuk menggerakkan plot.
Buat kamu yang hendak menyusun naskah drama empat orang, bisa mencermati beberapa contohnya di bawah ini, untuk memunculkan inspirasi.
Berikut contoh naskah drama empat orang dalam berbagai tema, seperti disadur dari gurupendidikan, Senin (29/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Naskah Drama 4 Orang
Contoh Naskah Drama 4 Orang Remaja Perempuan
Judul: Penampilan Tidak Bisa Membeli Cinta
Tema: Remaja
Jumlah Pemeran: Empat orang
Penokohan:
- Norah (perempuan stylish)
- Andin (perempuan sederhana)
- Linda (perempuan stylish)
- Robi (Lelaki penuh ketulusan)
Norah: Penampilan kamu kok payah banget sih?
Andin: Payah menurut kamu? kayaknya biasa-biasa aja deh.
Linda: Iya Ndin, penampilan kamu emang terlihat payah banget kok.
Andin: La terus aku harus tampil gimana menurut kalian?
Norah: Ya.. setidaknya baju yang kamu pakai jangan begituan dong! malu-maluin tahu nggak?!
Andin: Kalian ini pada serius ya? ato jangan-jangan cuman mau ngisengin gue? sepertinya penampilanku simple dan nggak bermasalah kaya yang kalian bilang.
Linda: Kamu salah Ndin.. kamu tu kan masih muda, masa pilih baju cocoknya untuk ibu-ibu gitu? ntar cowok kamu malah jadi ogah lagi sama kamu.
Norah: Betul itu! cowok kan juga perhatian sama fashion ceweknya. Kalau gaya berdandan kamu kaya gitu jangan nyesel ya nanti kalau Robi negjauhin kamu.
Andin: Ya.. kalian ini ada-ada aja deh! ngasih masukan sih ngasih masukan, tapi jangan ampe segitunya dong.. masa ampe harus kehilangan cowok gue lagi.
Linda: La emang bener Ndin.. kami ni kan cuman pengen kamu tu terlihat cantik dan bisa bikin cowok kamu ngerasa pede pas jalan sama kamu. Nah, kalau fashion kamu kayak gini bahaya dong…
Norah: Bener tu apa yang Linda bilang.
Linda pun dibuat terdian oleh kedua teman dekatnya itu. Linda bengong dalam beberapa detik, kemudian dia mereaksi pernyataan kedua temannya itu.
Andin: Kalau gitu gue harus bagaimana nih? gimana gue harus memperbaiki gaya berdandan gue?
Tiba-tiba Robi datang dan menghampiri mereka bertiga. Robi sendirian dan penampilan kekasih Andin memukau Linda dan Norah.
Robi: Eh.. ladies lagi pada ngapain kok kayaknya serius banget ngobrolnya?
Linda: Nggak ada kok… ya biasa ngerumpi sesama cewek. Kamu abis darimana Bi?
Robi: Tadi abis nganterin temen gue, terus lihat kalain di sini ya sekalian aja gue gabung. Nggak papa kan cowok sendirian?
Norah: Ya nggak papa dong! Btw, mau gabung ngerumpi sama kami atau mau ngerumpi sama Andin nih?
Saut Norah dengan mimik bercanda kepada Robi yang sangat khas dengan senyum manisnya itu. Andin pun tanpa segan memeritahu isi obrolan mereka kepada Robi.
Andin: Bi, aku mau nanya sama kamu. Jawab dengan jujur ya?
Robi: Mau nanya apa sepertinya serius amat? emang selama ini aku penah bohong sama kamu? mau nanya apa?
Andin: Penampilanku payah banget ya?
Mendengar Andin mengajukan pertanyaan itu kepada Robi, Linda pun sangat terkejut dan kemudian coba mengalihkan perhatian Robi.
Linda: Apaan sih kamu Andin? jangan dengarkan dia Bi, si Andin nih kadang-kadang ngomongnya memang sering ngelantur.
Andin: Kok nggak dijawab Bi?
Linda: Apaan sih mau Ndin?
Robi: Begini, selama ini gue selalu jujur sama kamu Ndin. Kalu kamu tanya apakah penampilanku payah, jawabannya penampilan kamu emang nggak sebagus Linda dan Norah. Namun, aku nggak pernah menjadikan itu sebagai masalah, karena siapa pun kamu, bagaimana pun kamu aku tetap suka kamu.
Andin, Linda dan Norah terdiam sejenak mendengarkan penjelasan dari Robi yang ternyata selama ini juga menyadari bahwa penampilan Andin memang dinilainya bermasalah, tapi ternyata Robi tetap sepenuhnya mencintai Andin.
Andin pun mengucapkan sebuah kata kepada kekasihnya itu
Andin: Bi, aku sayang banget sama kamu. Tapi, kamu juga berhak untuk melihat aku seperti yang kamu mau selagi itu bisa aku lakuin. Kalau kamu kurang suka dengan penampilan aku, kamu bisa menasihati aku supaya aku bisa berpenampilan lebih baik lagi.
Robi: Ya, lain kali aku akan ngomong. Dan tadi aku juga sudah bilang ke kamu bahwa penampilan kamu dimata orang lain dan juga di mata aku tidak menjadi tolok ukur seberapa besar aku sayang sama kamu.
Suasana pun terus diselimuti kedamaian, cinta, dan kebahagiaan. Kedua teman Andin, yaitu Linda dan Norah hanya dapat tercengang mendengarkan Andin dan Robi saling berkata sebuah kejujuran dan tulusnya cinta mereka.
Advertisement
Contoh Naskah Drama 4 Orang
Contoh Naskah Drama Singkat 4 Orang
Judul: Nasihat dari Sahabat
Tema: Sosial (persahabatan)
Jumlah pemeran: empat orang
Karakter:
- Ani: Baik (suka menasihati)
- Nani: Baik (suka dengan kebaikan)
- Jordi: Jahat (suka menjahili orang)
- Dendi: Baik (suka menegur temannya ketika salah)
Alur Drama:
Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Ani, Nani, Jordi, dan Dendi sedang berkumpul. Tidak lama kemudian Ani keluar dari rumahnya mendengar ketiga temannya itu sedang ngobrol di depan halaman rumahnya.
Naskah Dialog Drama
Ani: Hai, ada apa ini? Kok tumben kalian pada gerumpi didepan rumah aku... nggak manggil aku lagi?!
Nani: Aku tadinya sih mau manggil kamu, tapi kamunya aja yang sudah keburu nongol. Nggak ada acara kamu hari ini, An?
Ani: Nggak ada tuh.. emang mau ngajak ke mana kok kayaknya mau ngajak aku jalan gitu?
Nani: Nggak kok, aku cuman nanya aja.. ya, sapa tahu aja kamu mau ke mana gitu, kan biasanya kamu padat acara.
Ani: Nggak ada kok, hari ini aku stay di rumah aja.
Tiba-tiba Jordi menyampaikan idenya kepada teman-temannya untuk ngejahilin Lela yang biasanya lewat di depan rumah Ani.
Jordi: Eh teman-teman, aku ada ide nih!
Dendi: Ide apaan tu?
Jordi: Bisanya jam sgini kan Lela pasti lewat sini, gimana kalau kita kerjain dia. Setuju nggak kalian?
Dendi: Ngerjain Lela?! Ah... kamu ini jahat amat sih jadi orang!
Ani: Iya tuh... kenapa sih dari dulu kamu tuh nggak pernah berubah, Di. Dari dulu kerjaannya pengen ngejahilin orang terus!
Jordi: Biarin... kan itu emang hobiku.
Nani berusaha untuk menyadarkan Jordi yang di usianya sudah menginjak 17 tahun, tapi sikapnya masih saja seperti anak-anak.
Nani: Jordi, kamu tu kan udah dewasa, mestinya tabiat buruk yang selama ini melekat pada diri kamu itu sudah berangsur menghilang, ini nggak malah sepertinya makin menjadi.
Ani: Tuh.. dengerin kata Nani, harusnya kamu tuh bisa bersikap lebih dewasa, dan kebiasaan kamu yang suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikut harus kamu hilangin.
Karena Jordi anaknya memang keras kepala dan suka menganggu orang lain maka dia tidak mengindahkan nasihat teman-temannya.
Jordi: Ah, masa bodoh kalian!
Melihat sikap si Jordi yang tidak juga sadar diri tentang kebiasaan buruknya, Dendi pun berusaha menyadarkan Jordi.
Dendi: Iseng itu emang boleh aja sih, Jordi. Tapi, kalau berlebihan kan nggak baik juga. Lela tu anaknya baik dan pendiam, terus kenapa tega amat kamu mau ngerjain dia. Emang salah dia apa?
Ani: Bener banget apa yang Dendi bilang. Justru kalau aku pas ngelihat Lela itu yang ada di hati ini malah rasa hiba.
Jordi: Iba? Emang kenapa kok harus ngerasa iba?
Ani: Lela itu kan sudah nggak punya Ibu. Dia sehari-hari menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya dagangan di pasar.
Jordi baru tahu kalau ternyata Lela sudah tidak memiliki ibu. Mendengar kabar tersebut, keinginan Jordi untuk menjahili Lela pun pupus.
Jordi: Oh... begitu ya... kasihan ya si Lela! Ya sudah deh, aku janji nggak bakalan ngejahilin atau ngerjain Lela lagi.
Nani: Bagus itu, tapi jangan hanya sama Lela dong! Sama siap apun kamu nggak boleh bersikap jahil. Itu kan perbuatan dosa.
Ani: Bener itu!
Jordi: Ah... kalian dikit-dikit dosa!
Semenjak itu, Jordi sudah tidak pernah menganggu Lela lagi, tapi perangai buruknya masih saja tidak berubah. Jordi sering membuat onar di kampungnya dan juga di sekolah.
Contoh Naskah Drama 4 Orang
Contoh Naskah Drama singkat 4 orang Tentang Kejujuran
Judul: Kejujuran
Pemain: Guru, Rara, Reni, Rina
Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta mengumpulkan tugas.
Guru: Anak-anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.
(kemudian satu persatu siswa naik mengumpulkan tugas karya tulis masing-masing)
Guru: Karena ini merupakan tugas perorangan maka penilaian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis kalian. Oke, masukkan buku kalian semua. Bapak akan mengadakan ulangan.
Reni: Hah, ulangan apa lagi, Pak? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan.
Guru: Rara, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.
Rara: Baik, Pak.
(sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini)
Guru: Pada ulangan kali ini, Bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok dan kesimpulan dari karya tulis yang kalian buat.
(kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan pak guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Pak guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Rara, di mana isinya sama persis dengan karya tulis milik Rina. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan dikumpulkan.)
Guru: Baiklah yang lain bisa istirahat. Tolong Rara dan Rina tetap di sini, Bapak mau bicara.
(semua siswa keluar ruang kelas kecuali Rara dan Rina)
Guru: Bapak minta kalian berdua jujur kepada bapak. Kenapa tugas kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya juga.
Rara: Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri, Pak.
Rina: Saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri.
Guru: Lalu, mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tadi tidak sama dengan isi karya tulis kalian?
(lama Rara dan Rina terdiam, takut-takut untuk memulai bercara)
Guru: Kalau begitu, Bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi.
Rina: Maaf, Pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka Bapak akan memaafkan saya?
Guru: Tentu.
Rina: Saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet, Pak. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya
Guru: Baiklah, alasan bisa bapak terima. Terus kamu, Rara?
Rara: Saya minta tolong Reni mengerjakan tugas karya tulis itu, Pak. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet.
Guru: Kalau begitu tolong panggilkan Reni.
Rara: Baik, Pak.
(Rara pun keluar memanggil Reni
Reni: Bapak memanggil saya ?
Guru: Iya, Bapak ingin bertanya, apa benar Rara minta tolong pada kamu untuk mengerjakan tugasnya?
Reni: Iya Pak, maafkan saya, Pak. Rara bilang dia tidak mengerti tugas dari Bapak terlebih dia bilang dia tidak bisa mencari tugas tersebut dari internet karena dia tidak punya uang untuk ke warnet.
Guru: Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian, Bapak kembalikan. Kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam tiga hari.
Rara dan Rina: Baik pak.
Sumber: Gurupendidikan.co.id
Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement