Bola.com, Jakarta - Riya atau pamer adalah perilaku seseorang hanya untuk mendapat pujian atau pengakuan dari orang lain, tanpa memperhatikan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah Swt.
Perbuatan riya berbahaya karena termasuk satu di antara daripada penyakit hati yang menjadikan seseorang masuk golongan orang munafik.
Baca Juga
Advertisement
Riya juga termasuk syirik kecil karena dengan memamerkan ibadahnya kepada orang lain, seseorang telah mencampur adukkan niatnya, antara mencari rida Allah Swt. dan mencari pujian manusia.
Pada hakikatnya, riya merupakan perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam karena melanggar prinsip-prinsip ikhlas dan tawakal.
Riya juga merupakan perbuatan tercela yang tidak disukai oleh Allah Swt. Oleh karena itu, umat muslim diajarkan untuk selalu memeriksa niat dan tujuan di balik setiap perbuatan agar tetap ikhlas dan menjaga hubungan yang kuat dengan Allah Swt.
Ada banyak dalil yang menjelaskan tentang riya, baik tercantum dalam Al-Qur'an maupun hadis.
Berikut sembilan dalil tentang riya yang bisa direnungkan umat muslim, Selasa (30/1/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dalil tentang Riya
Dalil tentang Riya (1)
"Maka celakalah bagi orang-orang yang salat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya. Yang berbuat riya." (QS. Al Ma'un: 4-6)
Dalil tentang Riya (2)
"Sesungguhnya sesuatu yang paling aku khawatirkan pada kalian adalah syirik kecil. Mereka bertanya, "Apakah syirik kecil itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, riya. Allah 'Azza Wajalla pada hari kiamat ketika memberi balasan amal para hamba berfirman, pergilah kalian kepada mereka yang kalian riya di hadapan mereka ketika kalian berada di dunia lalu perhatikan apakah kalian mendapatkan pada mereka balasan?" (HR. Ahmad)
Dalil tentang Riya (3)
"Jika kau menampakkan sedekah-sedekahmu maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu, dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Baqarah: 271)
Advertisement
Dalil tentang Riya
Dalil tentang Riya (4)
"Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir." (QS. Al Baqarah: 264)
Dalil tentang Riya (5)
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali. (QS. An Nisa: 142)
Dalil tentang Riya (6)
"Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: Aku Zat yang paling tidak butuh kepada sekutu. Barang siapa melakukan suatu amalan yang di dalamnya itu ia menyekutukan Aku dengan selain-Ku, niscaya Aku tinggalkan ia bersama sekutunya itu". (HR. Muslim)
Dalil tentang Riya
Dalil tentang Riya (7)
"Ada orang berperang karena fanatik, berperang karena berani dan berperang karena riya, yang manakah di antara mereka itu yang di jalan Allah? Jawab beliau: Barang siapa berperang supaya agama Allah itu yang paling tinggi maka ia berada di jalan Allah." (HR. Al Bukhari, Muslim)
Dalil tentang Riya (8)
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (QS. Al Baqarah: 264)
Dalil tentang Riya (9)
"Dan (juga) orang-orang yang menafkankan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya." (QS. An Nisa: 38)
Â
Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement