Sukses


Pengertian Kritik Karya Seni, Fungsi, Tahapan, dan Jenis-jenisnya

Bola.com, Jakarta - Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk mempertumbuhkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Krittik tersebut digunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya.

Kritik seni rupa bukanlah semata-mata penolakan atau pujian, melainkan sebuah upaya untuk memahami, menganalisis, dan menggali makna di balik setiap garis, warna, dan bentuk.

Kritik seni rupa memberikan ruang bagi pertanyaan-pertanyaan tajam mengenai nilai seni, konteks budaya, dan dampak sosial karya seni.

Dalam mengkritik karya seni, perlu diperhatikan bahwa perspektif setiap individu dapat berbeda. Setiap tinjauan kritis adalah upaya untuk menggali kedalaman makna dan mendorong dialog antara seniman dan penikmat seni.

Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu kritik seni. Untuk lebih jelasnya, ketahui fungsi kritik, tahapan, dan jenis-jenisnya.

Berikut penjelasan fungsi kritik seni, tahapan, dan jenis-jenisnya yang perlu diketahui, dilansir dari file.upi.edu, Jumat (2/2/2024). 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Fungsi Kritik

Kritik seni memiliki fungsi strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni rupa. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni.

Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat.

Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya.

Publik seni (masyarakat penikmat) dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik dalam karyaseni.

Proses apresiasi menjadi makin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai.

Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni.

3 dari 5 halaman

Tahapan dalam Kritik Seni

Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum, sebagai berikut:

1. Deskripsi

Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.

Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pengkritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.

2. Analisis formal

Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya.

Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

3. Interpretasi

Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya.

Makin luas wawasan seorang pekritik biasanya makin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.

4. Evaluasi atau penilaian

Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni.

Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis.

Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.

4 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Kritik Seni

1. Kritik Populer

Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya.

Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.

2. Kritik Jurnalis

Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam.

Kritik jurnalistik sangat cepat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya.

5 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Kritik Seni

3. Kritik Keilmuan

Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan yang tinggi untuk menilai/menanggapi sebuah karya seni.

Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis.

Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan sering dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri, dan balai lelang.

4. Kritik Kependidikan

Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni.

Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya.

Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.

 

Sumber: file.upi.edu

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer