Bola.com, Jakarta - Interaksi sosial merupakan suatu proses di mana individu atau kelompok saling berhubungan dan saling memengaruhi satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup berbagai bentuk komunikasi, perilaku, dan aktivitas yang dilakukan dalam interaksi antara manusia.
Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai konteks, dari interaksi antarindividu, kelompok, masyarakat, maupun dalam skala yang lebih luas seperti antarbangsa.
Baca Juga
Advertisement
Dalam interaksi sosial, ada berbagai macam pola dan bentuk perilaku yang dapat diamati, seperti konflik, kerja sama, pertukaran sosial, integrasi, dan banyak lagi.
Selain itu, interaksi sosial dapat memengaruhi pembentukan identitas dan perubahan perilaku seseorang, serta turut memengaruhi dinamika sosial dalam suatu masyarakat.
Penting untuk memahami interaksi sosial. Dengan memahami pola dan dinamika interaksi sosial, kita dapat lebih tahu perilaku manusia, memprediksi respons individu maupun kelompok terhadap suatu situasi, serta memperkuat hubungan antarindividu atau antarkelompok.
Selain itu, pemahaman yang mendalam terhadap interaksi sosialdapat membantu dalam pembentukan kebijakan sosial dan memperkuat hubungan sosial yang harmonis dalam masyarakat.
Berikut penjelasan tentang jenis-jenis interaksi sosial yang perlu diketahui, Senin (5/2/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Interaksi Sosial
1. Interaksi kooperatif
Interaksi ini terjadi ketika individu atau kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Contohnya ketika beberapa teman bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan proyek kelompok di sekolah atau saat individu bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada sesama.
2. Interaksi kompetitif
Interaksi ini terjadi ketika individu atau kelompok bersaing untuk mencapai tujuan yang sama.
Contohnya persaingan dalam olahraga, perlombaan di tempat kerja, atau persaingan dalam pasar bisnis.
3. Interaksi simpatik
Interaksi ini terjadi ketika individu saling memahami dan merasakan empati satu sama lain.
Contohnya ketika seseorang menghibur temannya yang sedang sedih atau membantu orang lain dalam masa kesulitan.
4. Interaksi konflik
Interaksi ini terjadi ketika terjadi ketaksepakatan antara individu atau kelompok yang dapat menyebabkan ketegangan atau pertengkaran.
Contohnya konflik antara pasangan, konflik antara rekan kerja, atau konflik antara kelompok.
5. Interaksi koersif
Interaksi ini terjadi ketika satu pihak menggunakan kekuatan atau tekanan untuk memengaruhi atau mengontrol pihak lain.
Contohnya intimidasi, ancaman, atau kekerasan fisik.
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement