Sukses


5 Contoh Cerpen Singkat tentang Sekolah, Miliki Nilai Moral

Bola.com, Jakarta - Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Cerpen adalah jenis karya sastra dalam bentuk narasi fiksi yang memiliki alur cerita singkat dengan tema dan konflik yang jelas.

Ciri khas cerpen berupa cerita yang singkat, padat, dan fokus pada satu tema atau persoalan kehidupan.

Cerpen cenderung memiliki jumlah karakter yang terbatas, setting dan plot yang sederhana, tetapi memikat pembaca. Selain itu, cerpen sering menghadirkan konflik yang jelas serta memiliki puncak cerita yang menarik.

Cerpen juga memiliki kebebasan dalam penggunaan bahasa dan gaya penulisan sehingga dapat menggambarkan keberagaman budaya dan latar belakang masyarakat.

Lantaran kekhasannya tersebut, cerpen sering dijadikan sebagai bahan bacaan di tengah kesibukan. Satu di antaranya contoh cerpen singkat tentang sekolah.

Berikut lima contoh cerpen singkat tentang sekolah yang miliki nilai moral dan pesan mendalam, Selasa (6/2/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Semangat Belajar di Sekolah

Tak seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini hujan turun cukup deras. Padahal, sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah. Dengan cuaca hujan yang dingin, tentu bukan kondisi yang ideal untuk pergi sekolah. Apalagi aku harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah.

Ibu menawarkan aku libur karena khawatir aku kehujanan dan jatuh sakit.

"Tidak apa-apa, libur dulu, izin tidak masuk sekolah. Kalau kamu tak sekolah guru pasti memaklumi,” tawar Ibu.

Aku tentu sangat tergoda dengan tawaran ibu, mengingat hujan di luar yang deras. Selain itu, aku bisa santai-santai di kamar sambil tidur.

"Tapi, Bu…" jawabku.

"Kalau aku tidak sekolah, aku tidak bisa belajar, dong," jawabku.

"Belajar di rumah saja," jawab ibu singkat.

"Di sekolah lebih seru, terus ada guru yang membimbing. Aku ingat kata ayah, kalau mau meraih cita-cita kita harus lawan rintangan yang ada di depan. Apalagi ini cuma hujan," jelasku.

Ibu tersenyum tampak bangga. "Baiklah kalau begitu, ibu antar kamu ke sekolah, ya. Kita pakai payung supaya kamu tidak basah kuyup," ujar Ibu.

Aku pun tetap pergi ke sekolah untuk belajar. Meski hujan dan banyak rintangan, tapi demi belajar dan cita-cita, harus aku lawan.

3 dari 6 halaman

Bersih-Bersih Sekolah

Setiap hari Jumat, SMA Tunas Rimba selalu mengadakan bersih-bersih sekolah. Rendy merupakan ketua kelas 12 IPS 3, mulai mengajak teman sekelasnya untuk bersih-bersih.

Rendy adalah anak laki-laki tampan dan rajin. Dalam akademik dia cukup pintar, tapi dia sangat jago dalam hal olahraga. Dia hobi bermain sepak bola. Tidak hanya itu, di kelas Rendy terkenal sosok yang suka bersih-bersih.

Hari Jumat menjadi rutinitas wajib Rendy untuk mengajak temannya untuk bersih-bersih. Namun, Jumat kali ini Rendy terlihat sedikit agak berbeda, dia sedikit tegas kepada teman-temannya yang tidak ingin ikut bersih-bersih.

"Hari ini guru akan masuk ke ruang kelas. Jika guru melihat ada ruang kelas yang tidak bersih maka jam pulang akan ditunda. Kalau kalian ingin cepat pulang, ikut bantu bersih-bersih jangan ada yang hanya duduk saja," ucap Rendy.

Semua temannya mengikuti apa kata Rendy karena ingin cepat pulang. Setelah selesai bersih-bersih tiba saatnya guru datang untuk melihat masing-masing kelas. Saat di ruang kelas 12 IPS 3, guru cukup takjub karena ruang kelasnya sangat bersih.

Sebagai apresiasi karena telah membuat ruang kelas menjadi bersih, Ibu guru mengizinkan anak 12 IPS 3 pulang. Semua anak-anak berteriak senang, dan mereka bergegas pulang.

4 dari 6 halaman

Sekolah Baru Aisyah

Hari Senin itu adalah hari pertama dengan suasana asing bagi Aisyah. Pasalnya, anak gadis dengan kuncir kuda menggendong tasnya menuju SD Negeri Ampolu.

Bangunan lama dengan atap dan tembok yang masih kokoh tersebut merupakan sekolah baru Aisyah. Sekolah Dasar itu berlokasi di Ampolu, Sumatra Barat.

Saat sampai di sekolah, Aisyah melihat beberapa siswa-siswi berlarian di lapangan upacara. Iya merasa asing dengan suasana lingkungan Sekolah Dasar.

Atmosfer di sekolah tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan sekolah lamanya. Sekolah Dasar yang dulu menjadi tempat belajarnya itu tidak ada tumbuhan pohon besar sama sekali. Sedangkan di sekolah barunya tersebut ada berbagai jenis pohon besar.

Ia sangat merasa nyaman di sekolah barunya itu karena lingkungannya asri dan rindang. Namun, di Sekolah Dasar Ampolu, Aisyah masih belum memiliki teman.

5 dari 6 halaman

Keindahan Sekolah Dasar Merauke

Sekolah Dasar Merauke merupakan bangunan untuk menimba ilmu kedua anak kecil yang menjalin persahabatan itu. Kedua anak kecil itu bernama Lala dan Lili.

Mereka berdua merupakan siswi yang duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar Merauke. Bagi keduanya, sekolah yang menjadi tempat belajarnya itu sangatlah nyaman.

Bagaimana tidak nyaman? Di Sekolah Dasar Merauke terdapat beberapa fasilitas yang memadai kegiatan pembelajaran para siswa. Pasalnya, di sekolah tersebut ada kolam renang, laboratorium, perpustakaan, masjid, lapangan sepak bola, lapangan basket, dan lain sebagainya.

Tidak hanya fasilitasnya saja, di lingkungan sekolah tersebut memiliki berbagai jenis bunga. Ada bunga matahari, mawar, melati, sepatu, lili, anggrek, dan berbagai jenis tanaman yang akan punah di "green house"-nya.

6 dari 6 halaman

Lomba-Lomba Sekolah

Di Sekolah Dasar (SD) Melati, setiap tahun diadakan lomba antar kelas untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional. Setiap kelas diharapkan untuk menampilkan sebuah pertunjukan atau permainan kreatif.

Tahun ini, kelas 4B memutuskan untuk membuat drama musikal yang mengisahkan tentang sejarah Indonesia.

Mereka berlatih setiap hari setelah pelajaran, memilih peran, dan menyusun skenario. Mereka juga membuat kostum dan menghias panggung.

Hari perlombaan tiba, dan semua orang sangat antusias. Kelas 4B tampil dengan penuh semangat, menyanyikan lagu-lagu nasional dan menampilkan adegan-adegan bersejarah. Mereka berperan sebagai pahlawan nasional dan memainkan dialog dengan penuh semangat.

Ketika pertunjukan selesai, penonton memberikan tepuk tangan meriah. Kelas 4B merasa bangga dengan penampilan mereka. Meski mereka tidak memenangkan lomba, mereka belajar banyak tentang sejarah dan belajar bekerja sama sebagai tim.

 

Silakan klik tautan ini untuk mendapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer