Bola.com, Jakarta - Penyampaian khotbah Jumat merupakan satu di antara syarat sah dalam pelaksanaan salat Jumat.
Khotbah Jumat bertujuan memberikan siraman rohani dan pengetahuan tentang agama Islam bagi para jemaah yang menunaikan salat Jumat.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, khotbah Jumat juga berisi nasihat, ajakan, informasi, dan anjuran kepada jemaah sidang salat Jumat untuk lebih takwa kepada Allah Swt.
Untuk itu, setiap muslim dianjurkan mendatangi masjid sebelum azan salat Jumat berkumandang. Khotbah Jumat disampaikan oleh seorang khatib dan penyampaiannya terbagi menjadi dua sesi.
Di sisi lain, jalannya khotbah ini kurang bisa berjalan lancar tanpa adanya naskah khotbah Jumat.
Naskah tersebut bisa memudahkan seorang khatib saat menyampaikan isi khotbah pada para jemaah salat Jumat.
Bagi kamu yang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan khotbah salat Jumat, berikut contoh naskah khotbah Jumat yang menarik disampaikan, Kamis (15/2/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Naskah Khotbah Jumat
Bahaya Harta
- Khotbah Pertama
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِالْأَمْوَالِ، وَأَبَاحَ لَنَا التَّكَسُّبَ بِهَا عَنْ طَرِيْقِ حَلاَلٍ، وَشَرَعَ لَنَا تَصْرِيْفَهَا فِيْمَا يُرْضِيْ الْكَبِيْرَ الْمُتَعَالَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ذُو الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَكْرَمُ النَّاسِ فِيْ بَذْلِ الدُّنْيَا عَلَى الْإِسْلاَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا، أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالىَ وَأَدُّوْا مَا أَوْجَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ فِيْ أَمْوَلِكُمْ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur atas segala kenikmatan, karunia, serta rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Dialah Allah satu-satu-Nya harapan yang memberikan segala kebutuhan hamba-hamba-Nya. Saya bersaksi bahwa Allah Swt. adalah satu-satunya Tuhan dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw. adalah utusan-Nya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Marilah kita bertakwa kepada Allah Swt. dan memohon hidayah serta rahmat dari-Nya. Karena tanpa pemberian dari-Nya, kita tidak akan pernah merasakan nikmat-Nya hidayah dan rahmat. Sehingga semuanya harus diminta, karena pada dasarnya Allah adalah Maha membolak balik-kan hati manusia. Karenanya, kita harus tetap menjaga diri dan bertawakal kepada Allah Swt.
Jemaah Jumat rahimakumullah,
Ketahui lah, bahwa semua pemberian Allah di dunia ini merupakan ujian bagi manusia. Allah berfirman dalam surah Al-Anfal ayat 28 yang artinya “Dan ketahui lah bahwa harta-harta kalian dan anak-anak kalian itu tidak lain hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.
Di sisi lain, Rasulullah saw. bersabda, innalikulli ummatinfintuw wafitsnatu umutiilmaalu. Artinya, “sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah dan fitnah umat-Ku adalah harta”. (HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani.
Jemaah rahimakumullah,
Godaan harta pada umat manusia ini akan datang dari berbagai faktor. Satu di antaranya dari cara mencari harta tersebut. Dalam menjalankan kehidupan, tentunya banyak kebutuhan yang mengharuskan untuk mencari harta demi menyambung kebutuhan hidup tersebut. Jika senantiasa mengingat dan bertakwa kepada Allah, tentunya cara mencari harta melalui jalan yang benar.
Hal yang dilarang dan tidak disukai oleh Allah Swt. adalah mencari harta dengan cara yang salah. Adapun yang dimaksud salah dalam hal ini adalah memiliki unsur kezaliman, menyakiti orang lain, serta mengambil harta orang lain dengan cara yang licik. Hal ini merupakan satu di antara cara mencari harta yang buruk dan tidak pernah dilakukan oleh orang yang bertakwa.
Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 29 yang memiliki arti, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan dengan suka sama suka di antara kalian.”
Allah telah mengatur segala hal termasuk dengan syarat harta yang halal sehingga membawa berkah kepada orang yang mencari dan menggunakannya. Ketika mengandung berkah, berapa pun nilainya akan terasa cukup. Berapa pun nilai harta tersebut, akan memberikan kebaikan pada orang yang memiliki maupun menggunakannya.
Ketika digunakan, harta tersebut akan memberikan manfaat yang akan dirasakan nikmatnya secara langsung. Sedangkan jika disedekahkan, harta tersebut akan diterima sebagai satu di antara amalan jemaah kepada Allah ta’ala.
Berbeda dengan orang yang tidak bertawakal, pasti sudah mencari harta dengan berbagai cara yang dilarang oleh Allah Swt. Ketika mendapatkan harta secara haram, pasti berapa pun nilainya tidak akan terasa cukup dan akan selalu kurang.
Ketika digunakan, maka akan membawa keburukan. Sedangkan ketika disedekahkan, maka akan ditolak oleh Allah Swt. Di sisi lain, harta tersebut yang nantinya membawanya masuk ke dalam neraka. Mudah mudahan kita termasuk orang yang bertakwa dan dijauhkan dari api neraka.
Advertisement
Contoh Naskah Khotbah Jumat
Jemaah rahimakumullah,
Ternyata, tanpa kita sadari, diri kita juga bisa menjadi satu di antara faktor yang menyebabkan godaan harta datang. Ketika diri ini menginginkan sesuatu dalam bentuk harta, maka hal tersebut tergolong dari napsu yang akan menjerumuskan juga. Keinginan tersebut dapat menjadikan kita berusaha untuk mengejar harta.
Mengejar harta termasuk dalam aspek duniawi. Sedangkan dalam kehidupan ini kita harus mengerjakan perilaku seimbang antara dengan Allah Swt. dan manusia. Di sisi lain, dalam kehidupan ini kita harus mencari rida Allah. Di mana rida tersebut hanya dapat diperoleh melalui ibadah yang dijalankan dalam sehari-hari.
Sedangkan godaan dalam bentuk harta ini akan menjadikan diri manusia untuk mencari dan mengupayakan segala hal yang menjadikannya ambisi. Dalam hal ini, seseorang tersebut akan menjalankan kesibukan hanya untuk mencari harta.
Seseorang yang termakan dalam godaan harta, dimulai dari ketika bangun tidur, bekerja, beristirahat, bahkan akan tertidur pun dipikirannya adalah harta. Dalam hal ini tujuan yang diinginkannya adalah memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Terlebih, ketika dalam beribadah pun pikirannya dipenuhi oleh dunia.
Padahal seperti yang kita ketahui, Allah Swt. memberi kita rezeki yang sudah ditetapkan sebelum kita terlahir di dunia. Orang yang mengedepankan perilaku bekerja dari pagi hingga malam tersebut merupakan sosok manusia yang telah tertipu dan tergoda oleh duniawi. Sehingga orang tersebut mulai melalaikan dari beribadah kepada Allah Swt.
Jemaah rahimakumullah,
Jiwa yang telah tergoda oleh harta juga akan mengalami kesulitan bersedekah pada setiap harta yang telah diperoleh. Dalam hal ini, ketika memiliki harta, orang tersebut akan mengalami kesulitan untuk memberikan zakat. Serta tidak ingin memberikan hartanya untuk membantu orang yang mengalami kesulitan di sekitarnya.
Orang tersebut justru mengeluarkan uangnya untuk suatu hal yang tidak memiliki kebermanfaatan terhadap sesama manusia. Hal inilah yang disebut sebagai napsu yang telah menjalar pada orang tersebut. Allah Swt. telah menyebutkan tentang hal ini dalam surah Al-Isra’ ayat 26-27 yang memiliki arti sebagai berikut:
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat haknya (mereka), (begitu pula) kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) sia-sia. Sesungguhnya orang-orang yang menghambur-hamburkan hartanya sia-sia adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.”
Tentu saja mendengar hal tersebut hati kita mulai terketuk dan mulai berdoa untuk dihindarkan dari godaan harta ini. Meskipun tidak kita ketahui, sangat banyak sekali orang yang memiliki ilmu agama yang tinggi dan selalu istikamah menjalankannya, tapi ketika tergoda oleh harta kemudian melakukan penyimpangan.
Penyimpangan dalam hal ini merupakan proses dari sifat harta itu sendiri, yang memberikan rasa puas kepada orang yang menggunakan harta tersebut untuk suatu hal yang sia-sia. Kemudian orang tersebut memiliki kehidupan yang mewah dan memiliki sifat yang sombong hingga akhirnya memunculkan kemaksiatan yang lain.
Oleh karena itu, umat muslim harus senantiasa meminta pertolongan Allah untuk dijauhkan dari bermacam jenis godaan harta yang dapat mengubah kita menjadi orang yang tidak bertakwa kepada Allah. Semakin takut kepada Allah dan selalu berdoa, maka kita akan terhindar dari hal-hal yang tidak disukai oleh Allah. Justru ketika kita merasa aman, maka hal tersebut akan menjauhkan dari Allah Swt.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ، وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ يَتُبْ عَلَيْكُمْ؛ إِنَّهُ كَانَ تَوّاَباً
Contoh Naskah Khotbah Jumat
- Khotbah Kedua
Innalhamda-lillah, puji syukur kehadiran Allah Swt. yang telah memberikan kita ketakwaan sehingga kita dapat berkumpul pada salat Jumat ini dan dimudahkan langkah untuk mendatangi masjid ini dalam keadaan yang Insyallah sama-sama sehat wal’afiat. Allahumma shalli’ala sayyidina muhammad.
Jemaah rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah yang telah memberi cahaya penerangan dari pada hamba yang membutuhkan pertolongan. Marilah kita semua bertakwa kepada Allah agar terlepas dari berbagai kesulitan yang melanda. Perlu diingat, dunia merupakan tempat pijakan sementara bagi kita semua. Dalam hal ini Allah akan membedakan antara orang yang beriman dan yang tidak melalui ujian yang diberikan.
Setiap keburukan akan selalu disebarkan jin kepada manusia. Dalam hal ini, keburukan akan tampak menjadi lebih indah, sedangkan kebaikan akan tampak menjadi sesuatu yang tidak memiliki suatu apa pun. Kondisi tersebut yang kemudian akan menyebabkan manusia lalai dalam menilai yang baik dan yang buruk.
Satu-satunya kebenaran dalam hal ini yaitu kebenaran yang diturunkan oleh Allah dan Rasul dalam Al-Qur’an, sunah maupun hadis. Semua kebenaran yang dibawa ini kemudian diterima oleh para ulama yang disebarkan. Sehingga orang-orang yang mendapatkan hidayah akan selamat karena telah mengikuti jejak dari para ulama.
Advertisement
Contoh Naskah Khotbah Jumat
Hadirin rahimakumullah,
Setiap insan yang memiliki permasalahan, pasti akan berusaha untuk mencari jalan keluar. Ketahui lah para jemaah salat Jumat yang dirahmati Allah, saat ini kita sedang berada dalam ujian yang sangat besar. Tidak ada yang dapat menyelamat-kan diri kecuali melalui pertolongan dari Allah.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus senantiasa meminta pertolongan kepada Allah. Hal ini dapat disertai dengan mengikuti segala petunjuk yang telah diberikan oleh Rasulullah saw. Dalam hal ini, Rasulullah memberikan kita nasihat untuk terus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadis. Di mana keduanya adalah kebenaran yang akan menyelamatkan manusia.
Seberat apa pun cobaan yang ada di dunia ini, kembalilah pada Al-Qur’an dan sunah yang akan memberikan pencerahan serta kebenaran. Kedua hal tersebut akan membantu kita untuk terhindar dari perilaku kemaksiatan yang merupakan dampak dari godaan harta. Semoga Allah selalu memberikan kita hidayah, sehingga terhindar dari godaan harta.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.