Bola.com, Jakarta - Sebagai satu di antara bagian penting dari geografi fisik, gelombang laut memainkan peran yang signifikan dalam membentuk karakteristik pesisir dan ekosistem laut.
Jenis-jenis gelombang laut memiliki perbedaan yang menarik dan beragam, memengaruhi aktivitas manusia di sepanjang pantai, dan kehidupan laut itu sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Gelombang laut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis utama, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudal.
Gelombang transversal terjadi ketika partikel air bergerak naik dan turun secara vertikal, sementara gelombang longitudal terjadi ketika partikel air bergerak maju dan mundur dalam arah yang sejajar dengan arah perjalanan gelombang.
Pengetahuan tentang jenis-jenis gelombang laut penting dalam mengelola pemanfaatan pesisir dan laut, serta dalam mengantisipasi dampak bencana alam seperti tsunami.
Berikut jenis-jenis gelombang laut beserta penjelasannya yang perlu diketahui, Jumat (23/2/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Gelombang Laut
1. Gelombang Capillary
Gelombang capillary merupakan jenis gelombang laut yang memiliki gelombang yang sangat pendek, yaitu kurang dari 1,7 m. Biasanya gelombang ini dipengaruhi oleh angin atau getaran permukaan air.
Gelombang capillary sangat kecil dan tidak terlalu terasa oleh kapal-kapal besar, tetapi dapat berdampak pada kapal-kapal kecil atau benda-benda yang terapung di permukaan laut.
Gelombang ini dapat terbentuk oleh gaya tarik-menarik antara molekul air di permukaan laut.
2. Gelombang Gravitasi
Gelombang gravitasi merupakan jenis gelombang laut yang disebabkan oleh gaya gravitasi dari planet ini. Gelombang ini memiliki panjang gelombang moderat, yaitu berkisar antara 1,7 m hingga 150 meter.
Gelombang gravitasi biasanya dihasilkan oleh angin, gempa bumi, atau pergerakan laut yang menyebabkan perubahan pada distribusi massa air di laut.
Gelombang ini dapat menjadi sangat besar dan memengaruhi kapal-kapal besar maupun kota-kota di pesisir laut.
3. Gelombang Tsunami
Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang laut yang sangat besar dan berbahaya. Gelombang ini sering kali disebabkan oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi di dasar laut.
Gelombang tersebut memiliki panjang gelombang yang sangat panjang, bahkan mencapai ratusan kilometer. Ketika gelombang tsunami mencapai pesisir, gelombang ini dapat mencapai ketinggian yang sangat tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan besar pada wilayah pesisir.
Advertisement
Jenis-Jenis Gelombang Laut
4. Gelombang Soliter
Gelombang soliter, juga dikenal dengan nama gelombang rogue, merupakan jenis gelombang laut yang sangat besar dan terisolasi.
Gelombang ini dapat mencapai ketinggian yang sangat tinggi dan dapat membahayakan kapal-kapal besar di laut. Gelombang soliter biasanya terbentuk akibat interaksi kompleks antara gelombang laut lainnya dan dinamika laut yang rumit.
5. Gelombang Internal
Gelombang internal terbentuk di dalam laut, di bawah permukaan air. Gelombang ini dapat berasal dari perbedaan suhu atau salinitas air di dalam laut.
Gelombang internal dapat bergerak pada kedalaman yang cukup besar dan tidak terlalu terlihat dari permukaan laut.
Pergerakan gelombang internal dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem laut di kedalaman.
6. Gelombang Seiche
Gelombang seiche merupakan jenis gelombang laut yang terjadi di dalam teluk yang memiliki batas yang tertutup.
Gelombang ini bisa terbentuk akibat angin kencang, perubahan tekanan atmosfer, atau gempa bumi di sekitar danau atau teluk.
Gelombang seiche dapat menyebabkan perubahan besar pada permukaan air di dalam danau atau teluk, yang dapat berdampak pada para nelayan dan masyarakat pesisir.
Yuk, baca artikel jenis-jenis lainnya dengan mengeklik tautan ini.